Selasa, 05 Juli 2016

FF BTS ll SICK



Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi (Suga BTS), Jung Hana (OC)
Genre : Marriage life, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry for typo and I hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^

====000====
Hana POV

Hatchiii!

Ini sudah untuk kesekian kalinya aku bersin-bersin. Badanku juga tak karuan, rasanya pegal semua. Bahkan untuk makanpun harus kupaksakan. Ah~, sakit disaat hamil itu menyusahkan.

“Maafkan Eomma ya sayang, Eomma tidak bisa makan banyak kali ini,” aku bermonolog dengan calon putriku. Ku elus perut buncitku, sepertinya dia masih tenang, mungkin sedikit memberikan waktu bagi Ibunya untuk beristirahat. Biasanya pada jam-jam segini, calon putriku mulai aktif bergerak, menggeliatkan tubuhnya ke sana kemari, hingga terkadang nampak begitu jelas terlihat.

“Hyunsik tidur sama Imo dulu ya, jangan dekat-dekat Eomma dulu, nanti ketularan flu.” Aku mengelus pucuk kepala jagoanku yang kini sudah bersiap untuk berpetualang ke alam mimpi.

Eonni istirahat, jangan lupa obat dari dokter diminum,” adik iparku begitu perhatian padaku. Akupun mengangguk lantas meninggalkan mereka berdua di kamar. Ku langkahkan kakiku menuju dapur, membuat segelas teh lemon untuk menghangatkan tubuhku.

“Aku pulang!” ucap suamiku saat memasuki rumah. Kali ini aku memilih diam di atas sofa. Membalut tubuhku dengan selimut serta menikmati hangatnya teh. Padahal biasanya, begitu suamiku pulang, aku langsung menyambutnya.

“Kau sudah baikan?” tanyanya seraya memeriksa suhu tubuhku dengan menggunakan telapak tangannya.

“Belum begitu, HATCHIII...!”

“Ya ampun, apa sampai segitunya?” Yoongi menyodorkan kotak tissue untukku.

“Benar-benar menyiksa, hah~,” ucapku selesai membuang cairan kental yang menyumbat hidungku.
“Obatnya sudah diminum?” tanyanya dari arah dapur.

“Sudah,” jawabku sambil menyesap teh hangat yang kubuat tadi. Jujur saja melihatnya pulang kerja tanpa sambutan seperti ini benar-benar membuatku tak enak hati. Dia masih lelah, harusnya dia pulang tinggal mandi dan menyesap minuman yang kubuatkan, tapi karena sakit flu ini, suamiku jadi menyiapkan semuanya sendiri.

“Hana-ya, diamana kau menyimpan gulanya?”

“Di lemari atas, di toples kecil yang ada tulisannya G-U-L-A.” Jawabku. Aku menoleh, dan ku dapati suamiku itu kesulitan mencari gula.

“Biar ku buatkan, kau mandi saja dulu.” Aku mengambil alih cangkir yang dia pegang.

“Kau istirahat saja,” dia berusaha melarangku dengan menjauhkan cangkir yang dia pegang dariku.

“Hanya menyeduhkan saja bukan hal sulit.” Aku merebut paksa cangkirnya.

“Baiklah, taruh saja disini kalau sudah jadi.” Dia mengalah.

“Em, sudah sana mandi dulu, kau bau!” aku mendorong tubuhnya.

“Dari mana kau tahu kalau aku bau? Bukannya hidungmu itu sedang error?”

“Aish! Sudah sana cepat mandi!” usirku.

===ooo===

“Hah~, sesak sekali rasanya,” aku mengeluh pada driku sendiri. Bernafas, rasanya susah sekali. Hidungku tersumbat. Obat yang ku minum tadi mulai bereaksi, rasa kantuk mulai menjalar. Matakupun terasa berat. Tapi ketika aku mencoba untuk terpejam dengan posisi miring ke kanan, calon bayiku menggeliat, mungkin dia merasa tak nyaman, lalu ku ubah posisiku terlentang, dan hasilnya sama saja bahkan lebih parah, hidungku semakin sulit untuk menghirup oksigen. Ku putuskan unutk tidur dengan posisi duduk, bersandar pada headboard ranjang.

“Ah, pegal sekali,” aku memijit tengkukku. Tidur dengan posisi seperti ini memang membuat calon bayiku nyaman, dia bisa tenang, dan nafasku sedikit lega, tapi tidak dengan tengkukku. Pegal.

“Kenapa kau tidur seperti itu?” Yoongi  menarik selimut, dan menempatkan tubuhnya di sampingku.

“Aku tidak bisa tidur, tidur terletnang susah, miring susah, dan satu-satunya jalan ya seperti ini.” Jelasku dengan nafas tersengal-sengal.

“Apa karena dia terus bergerak?”

“Bukan, hanya saja aku sulit bernafas, kalau aku mengubah posisiku, dia merasa tak nyaman dan terus bergerak, jadi mana bisa aku tidur dengan nyaman?”

Tangannya tergerak meraih tubuhku. Dia menata beberapa bantal untuknya bersandar. Dia memposisikan dirinya sama sepertiku.

“Kau mau apa?”

“Sudah diam saja, kemari.” Dia meraihku dan menyandarkanku ke dadanya. Dia memelukku. Membiarkanku bersandar di tubuhnya.

“Kau tidurlah, ini sudah larut,” ucapnya seraya mengelus kepalaku.

“Kau akan pegal jika tidur seperti ini.” Aku berusaha menolak perlakuannya ini, aku merasa kasihan, dia masih lelah, tapi harus membantuku agar bisa tidur dengan nyaman.

“Aku sudah biasa tidur seperti ini.” Yoongi semakin mengeratkan pelukannya padaku. “Hei putri Appa, tidur yang nyenyak ya, jangan ganggu Eomma-mu, dia masih sakit, butuh istirahat agar cepat sembuh,” CUP, dia mengecup keningku dan juga calon putrinya.

“Ah~,” aku mengaduh pelan. Dia menggeliat, “Tidur yang nyenyak ya sayang,” ucapku sambil mengusap perutku. Dan malam ini aku benar-benar berterimakasih pada Yoongi karena meminjamkan tubuhnya yang kelelahan itu untuk tidurku yang nyaman.


END

Happy Ied Mubarok Guys!
Dengan segenap hati dan setulus jiwa, diri ini meminta maaf atas segala khilaf.
Maaf atas semua perkataan dan tingkah yang membuat kesal di hati kalian.
Mohon maaf lahir batin

Mulai dari nol lagi ya...^^v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar