Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi
(Suga BTS), Jung Hana (OC)
Genre : Marriage
life, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga
and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry for typo and I
hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^
Hana POV
Hatchiii!
Ini sudah untuk kesekian kalinya
aku bersin-bersin. Badanku juga tak karuan, rasanya pegal semua. Bahkan untuk
makanpun harus kupaksakan. Ah~, sakit disaat hamil itu menyusahkan.
“Maafkan Eomma ya sayang, Eomma
tidak bisa makan banyak kali ini,” aku bermonolog dengan calon putriku. Ku elus
perut buncitku, sepertinya dia masih tenang, mungkin sedikit memberikan waktu
bagi Ibunya untuk beristirahat. Biasanya pada jam-jam segini, calon putriku
mulai aktif bergerak, menggeliatkan tubuhnya ke sana kemari, hingga terkadang
nampak begitu jelas terlihat.
“Hyunsik tidur sama Imo dulu ya, jangan dekat-dekat Eomma dulu, nanti ketularan flu.” Aku mengelus
pucuk kepala jagoanku yang kini sudah bersiap untuk berpetualang ke alam mimpi.
“Eonni istirahat, jangan lupa obat dari dokter diminum,” adik iparku
begitu perhatian padaku. Akupun mengangguk lantas meninggalkan mereka berdua di
kamar. Ku langkahkan kakiku menuju dapur, membuat segelas teh lemon untuk
menghangatkan tubuhku.
“Aku pulang!” ucap suamiku saat
memasuki rumah. Kali ini aku memilih diam di atas sofa. Membalut tubuhku dengan
selimut serta menikmati hangatnya teh. Padahal biasanya, begitu suamiku pulang,
aku langsung menyambutnya.
“Kau sudah baikan?” tanyanya
seraya memeriksa suhu tubuhku dengan menggunakan telapak tangannya.
“Belum begitu, HATCHIII...!”
“Ya ampun, apa sampai segitunya?”
Yoongi menyodorkan kotak tissue
untukku.
“Benar-benar menyiksa, hah~,”
ucapku selesai membuang cairan kental yang menyumbat hidungku.
“Obatnya sudah diminum?” tanyanya
dari arah dapur.
“Sudah,” jawabku sambil menyesap
teh hangat yang kubuat tadi. Jujur saja melihatnya pulang kerja tanpa sambutan
seperti ini benar-benar membuatku tak enak hati. Dia masih lelah, harusnya dia
pulang tinggal mandi dan menyesap minuman yang kubuatkan, tapi karena sakit flu
ini, suamiku jadi menyiapkan semuanya sendiri.
“Hana-ya, diamana kau menyimpan
gulanya?”
“Di lemari atas, di toples kecil
yang ada tulisannya G-U-L-A.” Jawabku. Aku menoleh, dan ku dapati suamiku itu
kesulitan mencari gula.
“Biar ku buatkan, kau mandi saja
dulu.” Aku mengambil alih cangkir yang dia pegang.
“Kau istirahat saja,” dia
berusaha melarangku dengan menjauhkan cangkir yang dia pegang dariku.
“Hanya menyeduhkan saja bukan hal
sulit.” Aku merebut paksa cangkirnya.
“Baiklah, taruh saja disini kalau
sudah jadi.” Dia mengalah.
“Em, sudah sana mandi dulu, kau
bau!” aku mendorong tubuhnya.
“Dari mana kau tahu kalau aku
bau? Bukannya hidungmu itu sedang error?”
“Aish! Sudah sana cepat mandi!”
usirku.
===ooo===
“Hah~, sesak sekali rasanya,” aku
mengeluh pada driku sendiri. Bernafas, rasanya susah sekali. Hidungku tersumbat.
Obat yang ku minum tadi mulai bereaksi, rasa kantuk mulai menjalar. Matakupun terasa
berat. Tapi ketika aku mencoba untuk terpejam dengan posisi miring ke kanan,
calon bayiku menggeliat, mungkin dia merasa tak nyaman, lalu ku ubah posisiku
terlentang, dan hasilnya sama saja bahkan lebih parah, hidungku semakin sulit
untuk menghirup oksigen. Ku putuskan unutk tidur dengan posisi duduk, bersandar
pada headboard ranjang.
“Ah, pegal sekali,” aku memijit
tengkukku. Tidur dengan posisi seperti ini memang membuat calon bayiku nyaman,
dia bisa tenang, dan nafasku sedikit lega, tapi tidak dengan tengkukku. Pegal.
“Kenapa kau tidur seperti itu?”
Yoongi menarik selimut, dan menempatkan
tubuhnya di sampingku.
“Aku tidak bisa tidur, tidur
terletnang susah, miring susah, dan satu-satunya jalan ya seperti ini.” Jelasku
dengan nafas tersengal-sengal.
“Apa karena dia terus bergerak?”
“Bukan, hanya saja aku sulit
bernafas, kalau aku mengubah posisiku, dia merasa tak nyaman dan terus
bergerak, jadi mana bisa aku tidur dengan nyaman?”
Tangannya tergerak meraih
tubuhku. Dia menata beberapa bantal untuknya bersandar. Dia memposisikan
dirinya sama sepertiku.
“Kau mau apa?”
“Sudah diam saja, kemari.” Dia meraihku
dan menyandarkanku ke dadanya. Dia memelukku. Membiarkanku bersandar di
tubuhnya.
“Kau tidurlah, ini sudah larut,”
ucapnya seraya mengelus kepalaku.
“Kau akan pegal jika tidur
seperti ini.” Aku berusaha menolak perlakuannya ini, aku merasa kasihan, dia
masih lelah, tapi harus membantuku agar bisa tidur dengan nyaman.
“Aku sudah biasa tidur seperti
ini.” Yoongi semakin mengeratkan pelukannya padaku. “Hei putri Appa, tidur yang nyenyak ya, jangan
ganggu Eomma-mu, dia masih sakit,
butuh istirahat agar cepat sembuh,” CUP, dia mengecup keningku dan juga calon
putrinya.
“Ah~,” aku mengaduh pelan. Dia menggeliat,
“Tidur yang nyenyak ya sayang,” ucapku sambil mengusap perutku. Dan malam ini
aku benar-benar berterimakasih pada Yoongi karena meminjamkan tubuhnya yang
kelelahan itu untuk tidurku yang nyaman.
END
Happy Ied Mubarok
Guys!
Dengan segenap hati
dan setulus jiwa, diri ini meminta maaf atas segala khilaf.
Maaf atas semua
perkataan dan tingkah yang membuat kesal di hati kalian.
Mohon maaf lahir batin
Mulai dari nol lagi ya...^^v
Tidak ada komentar:
Posting Komentar