Kamis, 24 September 2015

UNDER THE MOONLIGHT (Part 4)



UNDER THE MOONLIGHT (Part 4)

Author : Yeonhwa
Genre : Action gagal, romance gaje
Rate : RBO (Rate apaan tuh?)
Main Cast : Kim Joon Myeon, Xi Luhan, Oh Sehun, Kim Aiko (OC/ as You)
Annyeong readers, author datang lagi dengan kelanjutan dari ff abal-abal yang sebelumnya udah pernah dipost. FF Ini murni dari hasil pemikiran author sendiri yang lagi iseng gara-gara ketagihan nonton film action.

Hati-hati ada typo yang bergentayangan dan ada beberapa kata-kata kasar serta adegan-adegan yang sebaiknya jangan ditiru ya....

Happy reading dan jangan lupa RCL... ^^


Aiko POV

“Yak, Aiko, apa yang sedang kau fikirkan, kajja kita harus segera pergi dari sini” ucap Sehun lalu menarik tanganku.

“Ah ne,” aku tergagap sambil mengikuti langkah Sehun.


UNDER THE MOONLIGHT (Part 3)



UNDER THE MOONLIGHT (Part 3)

Author : Yeonhwa
Genre : Action gagal, romance gaje
Rate : RBO (Rate apaan tuh?)
Main Cast : Kim Joon Myeon, Xi Luhan, Oh Sehun, Kim Aiko (OC/ as You)
Annyeong readers, author datang lagi dengan kelanjutan dari ff abal-abal yang sebelumnya udah pernah dipost. FF Ini murni dari hasil pemikiran author sendiri yang lagi iseng gara-gara ketagihan nonton film action.

Hati-hati ada typo yang bergentayangan dan ada beberapa kata-kata kasar serta adegan-adegan yang sebaiknya jangat ditiru ya....

Happy reading dan jangan lupa RCL... ^^

Pagi menjelang siang, para siswa berhamburan di luar kelas menikmati waktu istirahat yang terbilang singkat. Ada yang sibuk di perpustakaan, atau ada yang sibuk mengganjal perut mereka di kantin serta tak jarang pula para namja menghabiskan waktu luang tersebut untuk bermain basket.

AikoPOV

Aku duduk di bangku tribun lapangan basket, di sekolahan ini memiliki dua lapangan basket, indoor dan outdoor, namun yang sering dipakai untuk bermain para namja adalah lapang outdoor. Sudah lewat satu minggu aku bersekolah di sini dan sepertinya ayahku memang bersunguh-sungguh untuk tidak memberikanku misi-misi anehnya itu, tetapi ini juga membuatku bosan.

“Aiko...!” panggil Hye Rin

“...” mataku masih tertuju pada namja yang kata Hye Rin adalah namja sombong.

“YAK!...A.I.K.O....!!!” Hye Rin mulai mengeraskan suaranya dan itu membuatku tersadar bahwa ada orang lain di sampingku.


Rabu, 23 September 2015

UNDER THE MOONLIGHT (Part 2)



UNDER THE MOONLIGHT (Part 2)

Author : Yeonhwa
Genre : Action gagal, romance gaje
Rate : RBO (Rate apaan tuh?)
Main Cast : Kim Joon Myeon, Xi Luhan, Oh Sehun, Kim Aiko (OC/ as You)
Annyeong readers, author datang lagi dengan kelanjutan dari ff abal-abal yang sebelumnya udah pernah dipost. FF Ini murni dari hasil pemikiran author sendiri yang lagi iseng gara-gara ketagihan nonton film action.
Hati-hati ada typo yang bergentayangan dan ada beberapa kata-kata kasar serta adegan-adegan yang sebaiknya jangat ditiru ya....

Happy reading dan jangan lupa RCL... ^^

Sehun POV

“Sehun-ah, ke ruanganku sekarang!” teriak hyung-ku dari luar kamar

“Ckk, kali ini apa lagi yang dia inginkan?” aku beranjak malas keluar dari kamar dan menuju markas serigala berbulu domba. Ya inilah kehidupanku, selalu dikelilingi oleh orang-orang munafik dan juga berdarah dingin. Mereka sungguh kejam namun mereka juga bisa bersikap lembut dan kasar pada saat yang bersamaan.

Aku Oh Sehun, adik dari Xi Luhan, pemimpin kelompok intelejen nomor satu di Korea, yang biasa menangani kejahatan-kejahatan mafia dan juga teroris kelas kakap yang beroperasi di wilayah Korea. Aku adalah anak yang terlahir dari seorang istri ke dua, dari seorang selir sang kaisar, ujung tombak organisasi ini. Aku dan hyung merupakan saudara yang terlahir dari rahim yang berbeda namun berasal dari benih yang sama. Di dalam tubuh kami mengalir darah pemimpin yang bijaksana sekaligus pembunuh berdarah dingin, ayah kami, dia sudah lama meninggalkan bumi ini, dan mewariskan seluruh kasus kejahatan yang menjadi PR-nya kepada kami.

CEKLEK...

UNDER THE MOONLIGHT (part 1)



UNDER THE MOONLIGHT (part 1)

Author : Yeonhwa
Genre : Action gagal, romance gaje
Rate : RBO (Rate apaan tuh?)
Cast : Kim Joon Myeon, Xi Luhan, Oh Sehun, Kim Aiko (OC/ as You)
Annyeong readers, author datang lagi dengan ff abal-abal. FF Ini murni dari hasil pemikiran author sendiri yang lagi iseng gara-gara ketagihan nonton film action.
Hati-hati ada typo yang bergentayangan dan ada beberapa kata-kata kasar serta adegan-adegan yang sebaiknya jangat ditiru ya....

Happy reading dan jangan lupa RCL... ^^

Aiko POV
Menjadi seorang geisha bukanlah pilihanku, ini semua kulakukan dengan terpaksa, demi ayahku. Demi menutupi status ayahku aku terpaksa menjadi seorang geisha.

Aku seorang gadis keturunan Jepang-Korea. Ibuku orang Jepang, sedangkan Ayahku orang korea. Mereka juga menikah tanpa restu dari orang tua mereka, dengan kata lain aku ini adalah anak yang yang terlahir karena cinta yang tak direstui, tepatya tak direstui oleh orangtua Ibuku.

“Aiko...”

“Ne...sajangnim”

Segera aku merapikan diri, memeriksa kembali penampilanku. Kimono hitam dengan hiasan bunga sakura serta meke up sederhana seperti gadis korea lainnya. Untuk ukuran geisha penampilanku memanglah tak terlalu mencolok, dandanan sederhana dan pakaian yang minimalis. Namun begitu banyak yang menyukaiku, terutama tamu-tamu ayahku, mereka bilang kalau aku ini cantik alami dan tak perlu dipoles lagi.

“Aiko...kenalkan dia tuan Xi dan dia adalah pemilik Xinopec Grup, dan dia akan menginvestasikan sahamnya ke perusahaan kita” jelas Joon Myeon, kim Joon Myeon, ayahku.

“Ne, Annyeonghasimnika” aku menunduk sopan, memberikan salam sehangat mungkin kepada tamu istimewa ayahku.

“Jadi kau yang bernama Aiko, primadona yang sering tuan Kim ceritakan? Ternyata kau lebih cantik dari apa yang kubayangkan” lelaki tua itu berusaha merayuku, namun aku bukanlah geisha murahan seperti yang kalian bayangkan. Meskipun aku seorang geisha tapi aku tak pernah sekalipun melayani nafsu bejat para lelaki hidung belang yang menjadi tamu ayahku. Aku hanya menemani mereka saja dan hanya menemani sebatas menuangkan minum saja, tidak lebih, karena ayahku juga tidak akan membiarkan aku tersentuh oleh tangan bejat dari lelaki yang tak tahu malu.

“kemarilah, temani dia” perintah ayahku

“ne sajangnim” aku menurut dan duduk di samping tuan Xi, menuangkan shake ke gelas yang telah disediakan. Tak lupa aku memasang wajah semanis mungkin agar mereka tak curiga bahwa aku adalah anak dari pemilik restoran ini, sekaligus anak dari pemilik JK group, Kim Joon Myeon alias Suho.

“Ah, Tuan Kim saya rasa pertemuan kali ini sudah jelas, saya akan bekerjasama dengan perusahaan anda dan saya harap kerjasama ini dapat berlangsung dengan baik.”

“ne...Gamsahamnida tuan Xi, saya sungguh berterimakasih karena anda sudah percaya untuk bekerjasama dengan kami”

Mereka berjabat tangan dan setelah itu aku mengikuti ayahku mengantarkan para tamu undangan sampai ke depan lift.

“terimakasih Aiko, kau sudah bekerja sangat baik,” ucap ayah sambil menengacak pelan rambutku.

“cheonmanayo appa”

Aku mengekor ayah masuk ke mobil, sementara Jong Dae ahjussi, sekretaris pribadi ayahku mengendarai mobil menuju rumah kami, anni tepatnya penjara terindah bagiku.

Sesampai di depan rumah Han ahjumma segera menyambut kami dengan beberapa wanita yang juga berprofesi sama seperti Han ahjumma, pelayan pribadi keluargaku.

“Anda baru pulang Tuan?” sapa Han ahjumma

“ne ahjumma, tolong siapkan air hangat untuk Aiko dan juga bawakan aku sebotol red wine yang berusia 10 tahun terserah dari mana asalnya.” Perintah ayahku sambil berjalan memasuki istana agungnya.

“baik tuan” jawab Han ahjumma tunduk.

“Aiko, lekas ganti bajumu dan setelah itu temui appa di tempat biasa” kembali ayahku bersikap dingin.

“ne” jawabku tak kalah dingin.

Semenjak ibuku meninggal ayahku selalu bersikap dingin, tetapi sedingin-dinginya ayahku aku masih bisa merasakan kehangatan pada dirinya. Kehangatan kasih sayang seorang ayah kepada anaknya.

“Airnya sudah siap nona” ucap seorang pelayan begitu aku memasuki kamar.

“ne, gamsahamnida ahjumma” aku tersenyum kepada pelayanku. Bagiku mereka tak sekedar pelayan, mereka adalah keluarga bagiku, terutama Han ahjumma, dialah yang telah merawatku semenjak ibuku meninggal.

“Annyeong eomma, apa kabar, malam ini aku kembali bekerja membantu appa, dan sekarang appa kembali bersikap dingin padaku eomma, dan tadi appa menyuruhku untuk menemuinya, entah untuk apa kali ini, aku harap kali ini bukanlah permintaan yang aneh-aneh lagi.” aku berbicara dengan sosok eommaku yang tergambar dalam sebuah bingkai foto berukuran 4R yang di pajang di nakas dekat tempat tidurku.

TOK...TOK...TOK...

Ku ketuk pelan pintu ruang kerja ayah. Sebenarnya ini bukanlah tempat kerja ayah, melainkan ruangan yang layak di sebut sebagai markas yakuza. Memang ayahku adalah ketua dari kelompok mafia yang beroperasi di Korea dan Jepang, dia tidaklah sendiri, ada paman Kris yang juga pemimpin mafia yang menguasai China dan Korea. Baik ayah dan paman Kris adalah penerus mendiang kakek, jadi dapat disimpulkan bahwa aku adalah keturunan mafia, di dalam tubuhku ini mengalir darah mafia, atau bahkan darah seorang pembunuh berdarah dingin, Kotaro Mai, ibuku. Di usiaku yang masih muda aku pernah diperintahkan oleh ayah untuk menghabisi nyawa seorang bos besar pemilik perusahaan telekomunikasi terbesar di Korea, dengan alasan dia telah menghianati ayah dalam urusan bisnis.

“masuklah Aiko”

Aku melangkah masuk dengan sikap dingin tentunya. Ada tujuh orang yang berada di ruangan itu, meski keadaan ruangan begitu gelap tapi aku masih bisa merasakan kehadiran orang-orang itu, mungkin karena aku sudah terbiasa melatih instingku.

“Tak usah memandangku seperti itu ahjussi” ucapku pada paman Min Seok, salah satu tangan kanan ayahku.

“Ternyata kau tak berubah, tatap cantik dan dingin” paman Min Seok melangkah maju dan hendak menyentuhku,

SLASH...JLEBB....

Ayahku melemparkan pisau lipatnya sebagai peringatan kepada paman Min Seok agar tak menyentuhku.

“Owoow...calm down bos, aku tak menyentuhnya sedikitpun” paniknya

“Cih...” aku beralu menghampiri ayah. Beruntung pisau yang dilempar ayang menancap kedinding, jika saja paman Min Seok tak sigap, maka pisau itu sudah pasti menancap di kepalanya.

“Sudah kuperingatkan Min Seok! Jangan pernah menyentuh anakku, cari saja wanita lain untuk kau sentuh ARRA...!!!” bentak ayah.

“Ne, tenanglah aku tak akan macam-macam, lagi pula aku masih sayang dengan nyawaku.” Jawab paman Min Seok mundur.

“Geundae, ada apa appa memanggilku?” akhirnya aku membuka pembicaraan.

“Besok kau mulai sekolah, appa sudah mendaftarkanmu di SMA Hannyoung“ ucapnya sambil menyesap wine-nya.

“apakah kali ini aku bebas dari misi anehmu?” firasatku kali ini berkata bahwa ada udang dibalik batu, tak mungkin ayahku menyekolahkanku secara cuma-cuma, alias tanpa misi apapun.

“Anniyo, untuk saat ini kau bebas, namun ke depan mungkin kau akan mendapatkan sebuah misi, jadi appa harap kau bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan baik” jelas ayahku

“Jeongmal?” tanyaku penuh selidik

“Ne, apa kau meragukan appamu?” ayahku menatapku tajam

“Anniyo, kalau begitu aku akan kembali ke kamar, aku lelah, aku ingin istirahat, annyeong”

“Jangan lupa besok kau harus berangkat pagi-pagi bersama Jong Dae untuk melengkapi semua persyaratan di sekolahmu” teriak ayah.

“Ne arasso”

Aku melengos pergi tanpa mempedulikan perkataan ayahku, aku masih tak yakin kalau ayahku memberikanku kesempatan untuk menikmati masa mudaku secara percuma.

“Eomma, besok aku akan pergi ke sekolah, aku akan memulai kehidupan normalku tanpa misi aneh dari appa, doakan aku eomma agar aku bisa melewati hari-hariku besok, annyeong, muach” aku mencium foto ibuku lalu memejamkan mata.

Pagi menjelang, aku sudah mempersiapkan diri untuk memulai aktivitasku, dan memulai kehidupanku sebagai gadis normal. Merapikan seragam baruku, menyisir rambut yang sengaja ku gerai dan memoles lip balm tipis sebagai sentuhan terakhir.

Sepatu sporty dan tas backpack menjadi ikon tambahan fashionku hari ini. Aku memang tak menyukai dandanan yang terlalu girly, tapi terkadang sebuah misi menuntutku untuk berandan lebih girly.

“kau sudah siap?” tanya ayah yang sedang menikmati sarapannya

“ne” aku mengambil selembar roti dan mengoleskannya dengan selai coklat.

Selesai sarapan aku bergegas menemui paman Jong Dae yang telah menantiku bersama audy hitam kesayanganku.

Oh jadi seperti ini rasanya bersekolah? Bertemu dengan teman baru dan lingkungan baru, sepertinya menyenangkan. Gumamku dalam hati. Aku takjub dengan keadaan sekeliling. Hal ini terasa begitu mengagumkan bagiku.

“Anak-anak mulai hari ini kalian akan mendapatkan teman baru, masuklah perkenalkan dirimu nak” ucap seosangnim.

“ah ne seosangnim, Annyeonghaseo, naneun Aiko, Kim Aiko imnida, aku adalah keturunan Jepang Korea.Bangapseumnida” ucapku lalu membungkuk.

“Nah Aiko, kau bisa duduk di kursi kosong sebelah Sehun,” perintah seosangnim

“ne seosangnim gamsahamnida”

Aku berjalan menuju bangku yang dimaksud. Dan kali ini aku kembali bertemu dengan pria yang dingin selain ayahku, namun tentu saja aku tak akan pernah sudi berkenalan dengan pria manapun, bagiku semua pria sama saja, brengsek. Mungkin karena aku sudah terbiasa  hidup dengan pria anak buah ayahku yang tergolong brengsek itu.

“annyeong Aiko, kenalkan aku Hye Rin,” ucap seorang siswi yang duduk tepat di depanku

“ne annyeong Hye Rin-ah” aku tersenyum, dan mungkin ini adalah awal yang baik bagiku untuk memulai kehidupanku sebagai gadis normal seusiaku.

Bel berbunyi dan semua siswa berhamburan keluar kelas, meski begitu ada banyak siswi yang yang berkerumun di bangku siswa yang bernama Sehun.

“Kau tahu Aiko, dia namja yang sungguh sombong, dingin, lihatlah, yeoja-yeoja yang mengerumuninya tak satupun yang dia hiraukan, padahal dia juga sama sepertimu, sama-sama berstatus sebagai siswa baru, hanya selang beberpa jam darimu dia memijakan kaki di kelas ini, tapi dia sudah sombong seperti itu” celoteh Hye Rin dan aku hanya bisa tersenyum kecut melihatnya.

“Cih sombong sekali!” entah karena suaraku yang terlalu keras, semua yeoja yang tengah mengerumuninya menoleh ke arahku tak terkecuali pria yang bernama Sehun itu.

“MWO...!!!” teriak salah seorang yeoja ke arahku.

“Kajja Hye Rin tunjukkan aku di mana letak kantin aku lapar” pintaku untuk mengalihkan perhatian mereka, aku sudar risih melihat pemandangan ini, ternyata sekolah tak seindah yang kubayangkan.

“ne, kajja” Hye Rin menggandeng tanganku, mengajaku pergi meninggalkan ruangan yang dipenuhi pemandangan memuakkan ini.

Sehun POV
Apa dia gadis yng dimaksud oleh hyung? Jika itu benar maka aku harus berhati-hati dan mendekati dia.


TBC ya readers,,,hehehehe....
Author udah capek ngetiknya. Bagaimana? Jelek ya ceritanya? Mononton banget ya?, kasih komennya ya, dan likenya jangan lupa, OKE?!!