Autrhor : Yeonhwa
Genre : family
Lenght : ficlet
Cast : Kim Taehyung (V BTS), Park Jimin (Jimin BTS), Jeon Jungkook
(Jungkook BTS)
Disclaimer : BTS adalah milik BigHit sedangkan member BTS milik Tuhan
dan cerita adalah milik author, okay?
###
Pluk!
Secarik kertas kusut jatuh menima
kepala Taehyung. Setelah mendarat sempurna di lantai kertas itu di pungut dan
dibuka dari lipatan-lipatannya.
“Oh apa itu?” tanya Jimin
“Entahlah” Taehyung menggedikkan
bahunya. Lalu atas dasar rasa penasaran jari lentiknya membuka kertas itu.
“Maksudnya apa hyung?” Taehyung
masih belum mengerti dengan coretan-coretan abstrak yang tergambar di kertas
itu.
“Sudahlah buang saja,” dengan
santainya Jimin merampas kertas itu lalu membuangnya sembarangan.
“Yak!” Taehyung tidak terima dan
masih penasaran memungut kembali kertas itu. “biar aku simpan saja, perasaanku
mengatakan kertas ini buka sembarang kertas”
“Terserah kau saja,” Jimin
melanjutkan tugasnya ruang tengah kediaman mereka.
Selesai dengan acara beres-beres,
Jimin dan Taehyung memilih untuk menjatuhkan tubuh mereka diatas kasur, tempat
ternyaman yang mereka miliki disini.
“AHHHH.....” ucap Jimin lega
“Hyung, kau yakin ini hanya
kertas biasa?” Taehyung masih sibuk mengamati lipatan kertas yang tadi
dipungutnya.
“kau masih menyimpannya?” Jimin
mengubah posisi tidurnya.
“HYYUUUUNNNGGG.....!!!” teriak si
bungsu Jungkook, yang penuh semangat turut menjatuhnkan diri diantara Taehyung
dan Jimin.
“Oh, kertas apa itu?”
“Entahlah” Taehyung memberikan
kertas usang itu pada Jungkook.
Jungkook membolak balik kertas
itu dan mengamatinya dengan sangat amat serius. Bahkan sesekali matanya
menyipit lalu kedua alisnya bertaut. Ah sungguh bocah ini terlalu serius.
“Ah, Jungkook-ah apa kau tau
maksud dari coretan itu?” tanya Taehyung
“Sudah ku bilang itu hanya
coretan tak berguna lebih baik di buang saja” oceh Jimin
“tunggu dulu hyung. Ini seperti
sebuah petunjuk” jawab Jungkook
“petunjuk katamu?” kompak,
sekarang trio bocah itu berada dalam posisi duduk melingkar mengitari kertas keramat
yang ditemukan oleh Taehyung.
“Ya, ini seperti sebuah petunjuk
harta karun”
“Jungkookie, aku tahu usiamu
masih muda dan daya imajinasimu memang tinggi, tapi bisakah kau berpikir
rasional untuk saat ini?” kembali Jimin tidak mempercayai kertas tersebut.
“Sudah ku duga, ini bukan kertas
sembarangan.” Kali ini Taehyung memasang wajah serius mengikuti apa yang
Jungkook lakukan.
“terserah kalian sajalah” ucap
Jimin malas.
“ck...emmmm....hyung coba lihat
ini” Jungkook menunjukkan apa yang dimaksud dari coretan-coretan itu, jemarinya
menjadi alat bantu dalam menjelaskan maksud dari coretan itu. Jungkook seolah
menjadi seorang guru yang sedang menjelaskan pelajaran kepada muridnya, dan
Taehyung hanya bisa manggut-manggut mengiyakan perkataan Jungkook, sementara
Jimin yang semula tak tertarik menjadi penasaran dan akhirnya mengikuti apa
yang di lakukan oleh Taehyung dan Jungkook.
Tiga bocah itu kini bersiap
dengan segala peralatan berburunya. Sekop kecil, obeng, palu dan senter serta
ember berukuran sedang oh ada lagi sebuah gergaji juga pisau lipat. Sudah
lengkap bukan? Dan mereka bersiap untuk berburu harta karun. Kaki-kaki mereka
mulai melaju menyusuri jalanan yang telah digambarkan oleh kertas itu. Sesekali
mata mereka kembali terfokus ke kertas, mengamati setiap goresan tinta yang menjadi
putunjuk mereka.
“Kau yakin ini jalannya?” Jimin
mulai ragu
“Aku yakin hyung” perhatian
Jungkook kembali terpusat pada kertas yang dia pegang.
“Eummm tapi kookie, inikan jalan
menuju rumah kita” Taehyung juga merasa ragu.
Memang, setelah hampir setengah
jam mereka berjalan mengikuti alur yang digambarkan di peta buta itu dan kini
mereka kembali ke jalan semula dimana mereka memulai petualangan konyol ini.
“sudahlahlah hyung ayo kita
hitung sama-sama” ajak Jungkook, lalu mereka bersama-sama menghitung jumlah
langkah yang harus mereka tempuh.
“Tunggu dulu, ini kan ruang
penyimpanan barang-barang” interupsi dari Jimin, namun Jungkook tetap saja
tidak peduli dan Taehyung melirik sinis ke arah Jimin seolah berkata diamlah, dan
ikuti saja.
Pintu bercat coklat itu terbuka
dan TARAAAA....ruangan yang penuh sesak itu menjadi akhir dari perjalanan
mereka.
“Hyung!” teriak Jungkook
“Ada apa?” Taehyung mendekat
sedangkan Jimin memutar bola matanya malas lalu mendekat ke arah Jungkook.
“Ini, kotak kayu berwarna
coklat.” tunjuk Jungkook setelah membaca tulisan di kertas petunjuk itu.
“Baiklah, ayo kita cari!” ucap
Taehyung semangat.
“Park Jimin apa yang kau lakukan?
Ayo cepat cari!” Jungkook memerintah Jimin dengan seenaknya.
“Yak apa kau bilang? Awas kau
ya!”
“Jangan marah....” Jungkook
melancarkan aksinya untuk meredam kemarahan hyungnya yang satu ini.
“Ish...aarrrghhh” kesal Jimin
“sudahlah ayo kita cari saja”
Taehyung menarik tangan Jimin. Terpaksa Jimin juga ikut sibuk mencari kotak
coklat yang dimaksud Jungkook.
Ruangan yang semula rapi sekarang
errr sudah tak nampak rupa lagi, benar-benar berantakkan seperti terkena
tornado. Hanya dalam waktu 10 menit ketiga bocah itu berhasil membuat ruangan
yang rapi menjadi sebuah replika dampak kedahsyatan tornado.
“KETEMU...!” teriak Jungkook
senang.
“Ya....ayo kita buka!” Taehyung
tak sabar. Mata mereka berbinar, seperti seorang anak kecil yng mendapatka es
krim.
“MWOYA...?!” teriak kesal mereka
bertiga.
“Apa-apaan ini?” Jimin tak tahan
lagi.
“Hyung inikan” Jungkook
menunjukkan sesuatu kepada Jimin.
“BWAHAHAHAHAHAHAHAHA.....!!!!”
Jungkook dan Taehyung tertawa puas dan Jimin hanya bisa dia kesal, dia merasa
benar-benar di bully oleh dua adiknya.
“Jungkook-ah lihatlah yang ini
juga” Taehyung juga menunjukkan sesuatu.
“inikan...BWAHAHAHAHAHAHAHA” kali
ini Jimin dan Jungkook yang tertawa puas. Tertawa dan terus tertawa, ketiga
bocah itu tertawa puas di dalam ruangan itu. Seluruh ruangan dipenuhi oleh
gelak tawa dan candaan serta ejekkan, tapi dengan itu mereka bisa tertawa lepas
melupakan sedikit penatnya aktifitas mereka.
Setelah berjalan mengitari
kompleks rumah mereka, belok ke kiri lalu kekanan, berputar-putar kesana
kemari, hingga akhirnya kembali ke rumah, dan harta karun yang mereka anggap
justru ada di rumah mereka sendiri. Setelah menemukan harta karun itu mereka
kesal dan merasa konyol karena dibodohi tapi semuanya kini berakhir dengan tawa
lepas dari mereka. Hah....sungguh konyol. Tapi itulah mereka.
Meanwhile...
“Jin hyung apa kau lihat kertas
yang ku selipkan disini?” tanya Hoseok.
“Tidak, apakah kertas itu....”
Seokjin merasa tahu apa yang di maksud Ho seok karena memang merekalah yang
membuat coretan diatas kertas yang hilang itu.
“Ya...kenapa kau ceroboh sekali!
Ayo kita cari bisa gawat kalau sampai seseorang menemukannya” panik Seokjin, dan
tanpa ba bi bu lagi Seokjin dan Hoseok mencari kertas itu ke segala penjuru.
Setelah 15 menit dan mereka belum
berhasil menemukannya juga.
“Hyung, bagaimana?” Hoseok
pasrah. Seokjin menggerakkan bola matanya, memberikan kode agar mencarinya ke
tempat penyimpanan yang hanya mereka yang tahu.
“YAAAA.....APA YANG KALIAN
LAKUKAN....?!” Teriak Hoseok dan Seok jin bersamaan ketika mendapati ketiga
adiknya duduk bersimpuh diantara kekacauan yang telah dibuat dan mereka justru
tertawa senang.
“HYUNG...KAU...BWAHAHAHAHAHAHAHA”
bukannya takut, Jimin, Taehyung dan Jungkook justru tertawa sambil menunjukkna
lembaran-lembaran foto masalalu mereka. Foto-foto diamna wajah konyol mereka
masih belum terpoles oleh make up, foto dengan pose jadul dan gaya yang
benar-benar ketinggalan jaman.
“YA....KALIAN!” Hoseok menggulung
lengannya lalu mengejar mereka, memberikan pelajaran bagi mereka. Dan Seokjin,
dia menghela nafas panjang, dia terlalu lelah jika harus memarahi ketiga bocah
itu.
“EOMAAAAAA......” teriak Jimin,
Jungkook, dan Taehyung sambil berlali menghindari amukan Hoseok.
End
Dan itulah cerita absurd dari Yeonhwa yang berasal dari potongan cerita
seri doraemon, (karena Yeonhwa memang penggemar berat dari kucing bulat
berwarna biru yang selalu nongol di tipi tiap minggu) tentunya dengan tambahan
beberapa khayalan aneh. Mohon kritik dan sarannya ya.
Thanks a lot dear ^^