Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi
(Suga BTS), Jung Hana (OC)
Genre : Marriage
life, Fluff (little)
Rated : M
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga
and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry for typo and I hate
plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^
====000====
WARNING!
FF INI MENGANDUNG ADEGAN DEWASA, JADI BAGI YANG BELUM CUKUP UMUR ATAU MEMBENCI FF BERBAU DEWASA, TOLONG UNTUK
TIDAK MEMBACA.
Hana POV
“Baju ini masih pas rupanya,”
gumamku sambil bercermin. Ya, baju pemberian Junmi —oleh-oleh darinya sepulang
dari Jepang waktu itu— ternyata masih muat untukku. Baju tidur tanpa lengan yang
berbahan semi sutra ini membalut tubuhku dengan sempurna. Aku bersyukur dia
membelikanku baju terusan seperti ini, mengingat perutku yang semakin membuncit
dan itu membuat stok bajuku yang ada mendadak mengecil semua.
“Yoongi-ya, kau mau ku buatkan
teh atau kopi?” tawarku .
“Kopi saja,” jawabnya dari balik
pintu kamar mandi.
Segera ku ayunkan kakiku menuju
dapur, menyiapkan minuman yang diminta oleh suamiku. Tak lupa segelas susu
hangat untukku.
===000===
Yoongi POV
“Shit!” umpatku ketika mataku menangkap sosok wanita yang sedang
menyeruput segelas susu di dapur sana.
Pakaian semi sutra tanpa lengan
yang dia gunakan benar-benar melekat dengan baik di tubuhnya, menggambarkan
setiap lekuk tubuhnya dengan sempurnya. Bahkan dengan perut buncitnya itu
membuatnya semakin terlihat seksi di mataku. Oh Tuhan, siapapun yang
memberikannya pakaian seperti itu aku harus berterimakasih padanya.
Ku kalungkan handuk yang
sedari tadi ku pegang. Segera aku berjalan
menghampirinya. Keinginanku padanya semakin besar sekarang.
“YA!” ucapnya terkejut ketika tanganku melingkat di perutnya.
Ku sandarkan kepalaku di bahunya
lalu ku elus perut buncitnya yang membuatnya semakin terlihat manarik itu.
“Hana-ya,” ucapku. Ku kecup leher jenjangnya yang terekspos sempurna itu.
“Yoonhh~,” ucapnya menahan geli.
“Kau terlihat cantik malam ini,”
lagi, ku kecup lehernya, pipinya, dan ku tengelamkan kepalaku di antara ceruk
lehernya, menghirup aroma tubuhnya yang benar-benar candu tersendiri untukku.
“Yoonhhh, gelihhh, hentikaanhh,”
mati-matian dia menahan rasa yang tentu
saja aku rasakan sekarang.
“Kau sendiri yang menggodaku
Hana-ya,” ucapku setengah berbisik.
“Ahn, Minhh Yoongiihh~,” kembali
aku menggodanya.
“Kenapa?” aku menghentikan
aktivitasku.
“Tidak disini, aku masih belum
menghabiskannya,” seolah paham dengan aktivitasku tadi, dia segera menyuruhku untuk
berhenti, meminta waktu untuk meminum susunya demi kesehatan calon putri kami.
“Baiklah,” aku mengerti dan ku
ambil kopiku lantas menyesapnya. Ku ayunkan tungkaiku menuju ruang kerjaku.
Memeriksa sebentar pekerjaanku yang tadi belum sepenuhnya selesai ku kerjakan
di kantor.
===000===
Hana POV
Untunglah aku berhasil melepaskan
diri dari jeratan Min Yoongi yang memabukkan itu. Ku elus perutku,
berterimakasih pada makhluk yang masih berdiam di dalam sini.
“Terimakasih sayang, kau telah
menyelamatkan Eomma.” Terdengar
konyol memang, tapi aku benar-benar takut jika harus melakukan ‘itu’ dengan
kondisi seperti ini, meskipun dokter sudah memberikan ijin, tapi tetap saja aku
merasa takut. Jujur saja, terkadang aku merasa tak enak hati pada suamiku,
karena aku tidak bisa memberikannya hak yang harus ku berikan padanya sebagai
seorang istri.
Ku rebahkan tubuhku seusai ritual
rutinku sebelum tidur. Menggosok gigi, membersikhan muka,dan meminum vitaminku.
Ku tarik selikutku sampai bagian bawah perutku. Sengaja ku lakukan, karena aku
masih ingin melihatnya yang sedang aktif bergerak saat ini.
“Kau belum mau tidur nak?”
tanyaku pada calon bayiku yang masih menggeliat ini. “Eomma sudah ngantuk sayang, ayo kita tidur,” seakan mengerti
perkataanku, dia lantas kembali tenang, dan membuatku merasa nyaman untuk
memejamkan kedua mataku.
CUP
“Yoongi-ya,” gumamku ketika
kurasakan bibirnya mendarat di pipiku.
CUP
“Yoonhhh,” aku menggeliat geli
ketika bibirnya kembali mendarat di leherku.
“Hana-ya,” bisiknya tepat di telingaku. Aku membuka mataku,
mendapatinya tengah memandangku. Ku ubah posisiku yang semula memunggunginya
menjadi menghadapnya.
“Ada apa?” tanyaku polos.
“Ayo kita lanjutkan,” Sial! Aku
mati langkah sekarang. Aku lupa kalau aku tadi menyuruhnya untuk tidak melakukan
itu di dapur.
“Nde?”
“Kita sudah berada di tempat yang
tepat,” ucapan konyol macam apa itu Min Yoongi?
Sedetik kemudian aku hanya bisa
pasrah atas perlakuannya. Membiarkan dia menjamah tubuhku, memenuhi kewajibanku
sebagai seorang istri, dan juga memberinya hak yang sudah seharusnya dia terima
jauh-jauh hari sebelum perut ini membuncit.
“Umhh~,” aku berusaha sekuat
tenaga untuk tidak mengeluarkan suara-suara aneh, yang mungkin bisa membuat
Hyunsik terbangun, terlebih kamar kami saling terhubung dengan pintu yang
berwarna coklat itu.
“Kau tau, kau benar-benar
menggodaku sedari tadi,” ucapnya setelah berhasil melucuti tubuhku. Aku hanya
bisa diam dan mengikuti permainannya, dia yang memimpin saat ini.
“Yoongi-ah,” aku menahannya
ketika dia hendak melakukannya.
“Kenapa?”
“Aku takut,” ucapku sambil
menatap perutku.
“Aku tidak akan menyakitinya,”
“Tapi,”
“Kau percayakan saja padaku, hm?”
dia mengelus pipiku dan mengecup bibirku singkat.
===000===
Yoongi POV
Aku mengarahkan istriku dengan
hati-hati, berusaha untuk membuatnya nyaman di tengah aktivtas yang sedang kami
lakukan saat ini. Sedikit banyak, aku mempelajari posisi yang aman bagi bumil
jika ingin bercinta. Aku laki-laki normal dan sudah beristri, jadi wajar jika
aku meminta hakku pada istriku, karena itulah aku mempelajarinya agar aku bisa
meminta ‘jatahku’ di tengah kondisinya yang sedang hamil seperti ini.
“Aw!” ringisnya, bahkan aku belum
melakukan apapun padanya.
“Kau kenapa?” tanyaku khawatir.
“Sepertinya dia terbangun,” dia
mengelus perutnya, dan bisa ku lihat dengan jelas gerakan calon putri kami,
karena perut Hana yang tidak terhalang kain.
“Hei, Appa tidak akan menyakitimu, Appa
hanya ingin bermain dengan Eomma, kau
yang tenang ya,” CUP, ku beri kecupan di perut Hana. Selanjutnya, aku kembali
meneruskan aktivitasku yang tertunda tadi. Setelah dirasa aman, kugerakkan
tubuhku dan berusaha memenuhi hasratku, meski aku harus melakukannya dengan
hati-hati, namun setidaknya hakku dan kewajiban Hana sudah terpenuhi sekarang
ini.
“Aku mencintaimu Hana-ya,” ucapku
setelah mencapai apa yang ku inginkan dari kegiatan ini. Dan dia memberikan
senyumannya sebagai balasan.
CUP
Kuberikan ciuman singkat di keningnya,
lantas ku bantu dia untuk memakaikan kembali pakaiannya. Ku tarik selimut untuk
menutupi tubuh kami. ku peluk erat dirinya, dan membiarkannya terlelap menuju
alam mimpi dengan lenganku sebagai bantalnya.
END
Hai kak, maaf kalau baru komen sekarang. aku suka banget ff bikinan kakak, apalagi yang cast nya Yoongi sama Hana, bikin yg banyak dg cast mereka please ditambah juga ya fluffy nya. aku selalu tunggu update terbaru dr blog ini hampir setiap minggu nya. aku penggemar berat ff disini. suka banget. semangat nulisnya kak, sekali lagi maaf baru coment sekarang.
BalasHapusHai Chalista!
HapusMakasih bgt kamu uda mau baca plus nunguin postinga terbaru dariku.
Makasih juga udah ninggalin komentar.
gpp kok, km ninggalin komentar disini aja aku uda seneng. :)