Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi
(Suga BTS), Jung Hana (OC), Min Hyunsik (OC)
Genre : Marriage
life, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga
and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry for typo and I
hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^
===000===
Hana POV
Musim panas kali ini cukup
bersahabat, cuascanya cerah, dan tidak begitu panas. Hari ini aku dan Yoonri
berencana mengajak jagoanku untuk bermain ke taman edukasi. Sebuah taman yang
bertemakan alat-alat tarnsportasi. Sengaja aku merencanakan ini agar anakku
bisa belajar dengan cara yang menyenangkan.
“Eomma, kita mau ke mana?” tanyanya ketika aku selesai
memandikannya.
“Kita akan berlibur sayang,”
ucapku sambil mengeringkan tubuhnya. Ku pakaikan pakaian lengan pendek dan juga
wewangian ke tubuhnya, rambutnya kusisi rapi lalu ku pakaikan dia beanie. “Nah, sleesai! Sana sarapan sama
Imo dulu, Eomma mau mandi.” Kakinya lantas tergerak menuju ruang makan. Di
sana sudah ada Yoonri, adik iparku, yang sedang menyiapkan sarapan dan bekal
untuk kami.
“Uwaaahh! Jagoan Imo ganteng sekali.” Aku melirik Yoonri
yang sedang menyambut kedatangan Hyunsik.
“Tolong ya, Aku mau bersiap
dulu.” Dan acungan jempol menjadi jawaban dari Yoonri.
===000===
Tepat pukul Sembilan kami sudah
sampai di taman. Belum terlalu ramai, dan itu sangat menguntungkan. Ku ajak
jagoanku berkeliling meilhat berbagai macam alat transportasi. Mulai dari mobil
hingga pesawat. Dan langkah kami terhenti ketika Hyunsik menunjukkan
antusiasmenya pada alat transportasi udara itu.
“Eomma, apa Appa kemarin
naik ini?” tanyanya sambil menunjuk ke arah pesawat.
“Itu namanya pesawat sayang. Iya,
kemarin Appa naik ini. Karena Appa harus pergi ke luar negri, jauh
sekali sayang.” Terangku, dia hanya terdiam mendengar penjelasnku sambil
sesekali mata mengerjap.
“AH~,” angguknya. “Berarti
Hyunsik bisa menyusul Appa kalau naik
itu?”
Oh astaga, anak ini, rupanya dia
bertanya karena ingin menyusul Appa-nya.
“Iya, tapi itu pesawat bohongan, kalau Hyunsik mau menyusul Appa, Hyunsik haus ke bandara, naik
pesawat sungguhan.”
“Tapi Eomma, Hyunsik ingin bertemu Appa,”
rengeknya.
“Eonni!” Yoonri memanggilku. “Kalian kemarilah!” dia melambaikan
tangannya, menyuruhku dan Hyunsik menghampirinya yang sudah siap dengan tikar
dan bekal yang sudah tertata rapih.
Ku gandeng tangan mungil
jagoanku. Bisa ku rasakan langkahnya begitu lesu. Ya Tuhan, jimat apa yang
Yoongi pakai sih, sampai-sampai anaknya tidak bisa dia tinggal barang sebentar
saja.
“Hyunsik kenapa hm?” Tanya
Yoonri.
“Imo, Imo, kata Eomma kalau Hyunsik mau menyusul Appa, Hyunsik harus naik itu.” Dia
menunjuk kea rah pesawat.
Yoonri hanya terdiam mendengar
perkataan anakku, kemudian dia menatapku seolah bertanya, ada apa dengannya?
“Hyunsik mau bicara sama Appa?”
tawarku dan dijawab dengan anggukan darinya. Ku rogoh tasku dan ku ambil
ponselku, mencari kontak suamiku, lantas ku tekan icon video call. Tak selang beberapa lama, layar ponselku menampilkan
wajah suamiku yang benar-benar berantakan, sepertinya dia terbangun dari
tidurnya.
“Ya, Hana-ya ada apa?” Tanya
suamiku.
“Anakmu ingin berbicara.” Ucapku,
kemudian memberikan ponselku pada Yoonri yang sedang memangku Hyunsik. Saat ini
aku benar-benar membutuhkan bantuan orang lain untuk mengurus Hyunsik. Perutku
yang semakin membesar tidak memungkinkan bagiku untuk merawat bocah yang sangat
aktif ini sendirian.
“APPA!” Teriaknya girang begitu melihat wajah Appa-nya.
“Hai jagoan Appa!”
“Appa, Appa sedang apa?
Kapan Appa pulang?”
“Appa sedang di kamar hotel sayang. Lusa Appa pulang. Hyunsik tidak nakal kan?” Tanya suamiku dan di jawab
dengan gelengan darinya. Ku dekatkan tubuhku pada Hyunsik agar bisa turut serta
melihat wajah suamiku.
“Appa, Hyunsik tadi naik pesawat. Pesawatnya besaaarrrr!”
celotehnya.
“Nde?” Yoongi menatapku heran.
“Kami sedang berada di taman
edukasi.” Jelasku.
“Ah~, aku kira kalian ada di
bandara untuk menyusulku.”
“Yang benar saja, aku masih
sayang dengan tabunganku!” sekarang giliran aku yang berceloteh.
“Appa, Appa mau lihat
pesawatnya?” sedetik kemudian dia berlari sambil membawa ponselku mendekat ke
pesawat yang dia maksud.
“Hati-hati sayang!” aku
berteriak. Ku biarkan dia berceloteh dengan Appa-nya, menyalurkan rasa rindunya
pada sosok ayah yang sering pergi meninggalkannya. Memang terkadang terbesit
keinginanku untuk meminta pada Yoongi agar dia mengakhiri karirinya sebagai
penyanyi dan fokus sebagai produser, agar kami bisa memiliki waktu untuk
berkumpul bersama. Namun kembali aku berfikir, lalu bagaimana dengan mereka
yang selalu mendukung Yoongi, mungkin kami memang bahagia tapi tidak dengan mereka.
“YEEAAYYYY!” teriak Hyunsik
sambil berlari ke arahku.
“Apa yang Appa katakan hm?”
tanyaku.
“Rahasia.” Jawabnya sambil
tersenyum, “Appa mau bicara sama Eomma,” dia memberikan ponselku.
“Eoh, ada apa?”
“Tidak apa, aku hanya ingin
melihat istriku saja.”
“Ck,” aku memutar bola mataku.
“Apa kalian baik-baik saja?”
“Em, kami semua sehat. Kau
sendiri? Kau tak lupa meminum vitaminnya kan?” dia selalu khawatir kalau aku
melewatkan vitamin pemberian dokter kandunganku.
“Tidak tenang sa-ah,” aku
mengaduh pelan, ku rasakan nyeri di perutku, calon bayiku menendang. “Hei, kau
mau bicara sama Appa juga?” aku
mengelus perutku.
“Dekatkan ke perutmu,” perintah
Yoongi.
“Hai, ini Appa sayang, maaf Appa
tidak menyapamu hari ini. Kau baik-baik di sana ya, jangan membuat Eomma-mu sakit, mengerti? Lusa Appa pulang, kita bisa bermain lagi.”
Ucapnya. Aku mengulum senyum melihat Yoongi yang seperti ini.
“Sudah dulu ya, kau tidurlah,
jangan begadang terus. Ingat besok kau harus perform. Semangat!” ucapku.
“Kau juga, jangan lupa vitaminmu.
Aku mencintaimu,” Ucapnya sebelum sambungan video
call kami terputus. Ku letakkan kembali ponselku ke dalam tas. Ku hirup
udara serakus mungkin lalu menghembuskannya kuat-kuat, jujur aku juga merasakan
hal yang sama dengan Hyunsik, merindukan sosok Min Yoongi, namun semuanya
sedikit terbayar karena video call
tadi. Tanganku terulur mengambil potongan buah yang tadi Yoonri siapkan.
Menikmatinya sendiri, selagi jagioanku sedang bermain dengan Imo-nya.
“Eomma, lihat ini, Hyunsik punya pesawat yang bisa terbang!”
Jagoanku kembali dengan sebuah balon berbentuk pesawat. “Ayo kita susul Appa! Wussss!” dia berlari berkeliling
asik memainkan pesawatnya itu.
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar