Minggu, 26 Juni 2016

FF BTS ll AIRPLANE




 
Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi (Suga BTS), Jung Hana (OC), Min Hyunsik (OC)
Genre : Marriage life, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry for typo and I hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^

===000===



Hana POV

Musim panas kali ini cukup bersahabat, cuascanya cerah, dan tidak begitu panas. Hari ini aku dan Yoonri berencana mengajak jagoanku untuk bermain ke taman edukasi. Sebuah taman yang bertemakan alat-alat tarnsportasi. Sengaja aku merencanakan ini agar anakku bisa belajar dengan cara yang menyenangkan.
 
Eomma, kita mau ke mana?” tanyanya ketika aku selesai memandikannya.

“Kita akan berlibur sayang,” ucapku sambil mengeringkan tubuhnya. Ku pakaikan pakaian lengan pendek dan juga wewangian ke tubuhnya, rambutnya kusisi rapi lalu ku pakaikan dia beanie. “Nah, sleesai! Sana sarapan sama Imo dulu, Eomma mau mandi.” Kakinya lantas tergerak menuju ruang makan. Di sana sudah ada Yoonri, adik iparku, yang sedang menyiapkan sarapan dan bekal untuk kami.

“Uwaaahh! Jagoan Imo ganteng sekali.” Aku melirik Yoonri yang sedang menyambut kedatangan Hyunsik.

“Tolong ya, Aku mau bersiap dulu.” Dan acungan jempol menjadi jawaban dari Yoonri.

===000===

Tepat pukul Sembilan kami sudah sampai di taman. Belum terlalu ramai, dan itu sangat menguntungkan. Ku ajak jagoanku berkeliling meilhat berbagai macam alat transportasi. Mulai dari mobil hingga pesawat. Dan langkah kami terhenti ketika Hyunsik menunjukkan antusiasmenya pada alat transportasi udara itu.

Eomma, apa Appa kemarin naik ini?” tanyanya sambil menunjuk ke arah pesawat.

“Itu namanya pesawat sayang. Iya, kemarin Appa naik ini. Karena Appa harus pergi ke luar negri, jauh sekali sayang.” Terangku, dia hanya terdiam mendengar penjelasnku sambil sesekali mata mengerjap.

“AH~,” angguknya. “Berarti Hyunsik bisa menyusul Appa kalau naik itu?”

Oh astaga, anak ini, rupanya dia bertanya karena ingin menyusul Appa-nya. “Iya, tapi itu pesawat bohongan, kalau Hyunsik mau menyusul Appa, Hyunsik haus ke bandara, naik pesawat sungguhan.” 

“Tapi Eomma, Hyunsik ingin bertemu Appa,” rengeknya.

Eonni!” Yoonri memanggilku. “Kalian kemarilah!” dia melambaikan tangannya, menyuruhku dan Hyunsik menghampirinya yang sudah siap dengan tikar dan bekal yang sudah tertata rapih.

Ku gandeng tangan mungil jagoanku. Bisa ku rasakan langkahnya begitu lesu. Ya Tuhan, jimat apa yang Yoongi pakai sih, sampai-sampai anaknya tidak bisa dia tinggal barang sebentar saja.

“Hyunsik kenapa hm?” Tanya Yoonri.

Imo, Imo, kata Eomma kalau Hyunsik mau menyusul Appa, Hyunsik harus naik itu.” Dia menunjuk kea rah pesawat.

Yoonri hanya terdiam mendengar perkataan anakku, kemudian dia menatapku seolah bertanya, ada apa dengannya?

“Hyunsik mau bicara  sama Appa?” tawarku dan dijawab dengan anggukan darinya. Ku rogoh tasku dan ku ambil ponselku, mencari kontak suamiku, lantas ku tekan icon video call. Tak selang beberapa lama, layar ponselku menampilkan wajah suamiku yang benar-benar berantakan, sepertinya dia terbangun dari tidurnya.

“Ya, Hana-ya ada apa?” Tanya suamiku.

“Anakmu ingin berbicara.” Ucapku, kemudian memberikan ponselku pada Yoonri yang sedang memangku Hyunsik. Saat ini aku benar-benar membutuhkan bantuan orang lain untuk mengurus Hyunsik. Perutku yang semakin membesar tidak memungkinkan bagiku untuk merawat bocah yang sangat aktif ini sendirian.

APPA!” Teriaknya girang begitu melihat wajah Appa-nya.

“Hai jagoan Appa!”

Appa, Appa sedang apa? Kapan Appa pulang?” 

Appa sedang di kamar hotel sayang. Lusa Appa pulang. Hyunsik tidak nakal kan?” Tanya suamiku dan di jawab dengan gelengan darinya. Ku dekatkan tubuhku pada Hyunsik agar bisa turut serta melihat wajah suamiku.

Appa, Hyunsik tadi naik pesawat. Pesawatnya besaaarrrr!” celotehnya.

Nde?” Yoongi menatapku heran.

“Kami sedang berada di taman edukasi.” Jelasku.
 
“Ah~, aku kira kalian ada di bandara untuk menyusulku.”

“Yang benar saja, aku masih sayang dengan tabunganku!” sekarang giliran aku yang berceloteh.
Appa, Appa mau lihat pesawatnya?” sedetik kemudian dia berlari sambil membawa ponselku mendekat ke pesawat yang dia maksud.

“Hati-hati sayang!” aku berteriak. Ku biarkan dia berceloteh dengan Appa-nya, menyalurkan rasa rindunya pada sosok ayah yang sering pergi meninggalkannya. Memang terkadang terbesit keinginanku untuk meminta pada Yoongi agar dia mengakhiri karirinya sebagai penyanyi dan fokus sebagai produser, agar kami bisa memiliki waktu untuk berkumpul bersama. Namun kembali aku berfikir, lalu bagaimana dengan mereka yang selalu mendukung Yoongi, mungkin kami memang bahagia tapi tidak dengan mereka. 

“YEEAAYYYY!” teriak Hyunsik sambil berlari ke arahku.

“Apa yang Appa katakan hm?” tanyaku.

“Rahasia.” Jawabnya sambil tersenyum, “Appa mau bicara sama Eomma,” dia memberikan ponselku.

Eoh, ada apa?”

“Tidak apa, aku hanya ingin melihat istriku saja.”

“Ck,” aku memutar bola mataku. “Apa kalian baik-baik saja?”

“Em, kami semua sehat. Kau sendiri? Kau tak lupa meminum vitaminnya kan?” dia selalu khawatir kalau aku melewatkan vitamin pemberian dokter kandunganku.

“Tidak tenang sa-ah,” aku mengaduh pelan, ku rasakan nyeri di perutku, calon bayiku menendang. “Hei, kau mau bicara sama Appa juga?” aku mengelus perutku.

“Dekatkan ke perutmu,” perintah Yoongi.

“Hai, ini Appa sayang, maaf Appa tidak menyapamu hari ini. Kau baik-baik di sana ya, jangan membuat Eomma-mu sakit, mengerti? Lusa Appa pulang, kita bisa bermain lagi.” Ucapnya. Aku mengulum senyum melihat Yoongi yang seperti ini.

“Sudah dulu ya, kau tidurlah, jangan begadang terus. Ingat besok kau harus perform. Semangat!” ucapku.

“Kau juga, jangan lupa vitaminmu. Aku mencintaimu,” Ucapnya sebelum sambungan video call kami terputus. Ku letakkan kembali ponselku ke dalam tas. Ku hirup udara serakus mungkin lalu menghembuskannya kuat-kuat, jujur aku juga merasakan hal yang sama dengan Hyunsik, merindukan sosok Min Yoongi, namun semuanya sedikit terbayar karena video call tadi. Tanganku terulur mengambil potongan buah yang tadi Yoonri siapkan. Menikmatinya sendiri, selagi jagioanku sedang bermain dengan Imo-nya.

Eomma, lihat ini, Hyunsik punya pesawat yang bisa terbang!” Jagoanku kembali dengan sebuah balon berbentuk pesawat. “Ayo kita susul Appa! Wussss!” dia berlari berkeliling asik memainkan pesawatnya itu.

END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar