Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi
(Suga BTS), Jung Hana (OC)
Genre : Marriage
life, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga
and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry for typo and I hate
plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^
Hana POV
“Aku pulang!” ucapku saat
memasuki rumah, namun tak ku jumpai dua lekakiku, sepi.
Ku langkahkan kakiku menuju
dapur, menaruh barang belanjaanku, lalu ku lanjutkan dengan mencari mereka, dia
orang berharagaku.
“Yoongi-ya? Hyunsik-a?” aku
memanggil mereka, namun tak ada jawaban. Ku lirik pintu kamar Hyunsik yang
sedikit terbuka, dan yah, ternyata mereka berdua sama-sama sedang terlelap. Ku
ulas senyum melihat mereka yang begitu dekat seperti ini, sungguh menenangkan.
Yoongi yang mampu mengendalikan Hyunsik yang akhir-akhir ini rewel karena
cemburu pada calon adiknya. Sungguh membuatku sangat bersyukur bisa memliki
suami sepertinya.
Satu persatu barang belanjaan ku
tata dengan rapi di dapur, beberapa buah dan sayuran ku cuci bersih lalu
kusimpan di kulkas. Dan ah, tak lupa pakaian-pakain lucu untuk calon bayiku
ini, ku tata serapi mungkin di lemari yang ku letakkan di kamarku.
“Kau habis dari mana saja?”
Yoongi sudah berpindah tempat, berbaring di tempat tidur kami.
“Dari supermarket, keperluan kita
sudah habis habis,” ucapku sambil menata isi lemari.
“Bukankah dokter sudah melarangmu
untuk melakukan aktivitas berat?”
“Ini tidak berat Yoon,” ku
hentikan aktivitasku, lalu beralih duduk disampingnya, menenangkannya adalah
yang yang harus ku lakukan saat ini, semenjak kehamilanku kali ini, Yoongi
lebih protektif dari biasanya. “Ada troli dorong di supermarket, lalu aku
meminta bantuan Ahjussi sopir taksi
untuk membawakan barang belanjaanku, lalu apanya yang berat coba?”
“Lain kali ajak aku saja, biar aku
yang membantumu,”
“Lalu Hyunsik sama siapa di
rumah?”
“Dia kan bisa ikut.”
“Aduh tidak, tidak, belum
saatnya, dia masih rewel, kau tahu itu kan?” ucapku, kemudian aku beranjak
pergi ke dapur untuk mneyiapkan makan malam kami.
===000===
Yoongi POV
“Eomma, ayo, Eomma!”
Hyunsik mulai rewel. Dia terus saja menarik-narik bajuku. Dia selalu begini
setiap akan tidur, benar-benar cemburu pada adikknya.
“Sebentar ya sayang, Eomma belum selesai,” aku melihat Hana
yang kerepotan menangani Hyunsik.
“Hyunsik-a!” panggilku, “Ayo ikut
Appa,” tanpa ragu kaki kecilnya
berjalan menghampiriku, tangannya mengenggam sebotol susu yang belum dia habiskan.
“Hyunsik mengantuk?” tanyaku,
diapun bergelayut manja di pelukanku. Ku gendong dia, ku bawa dia ke kamar.
“Sebentar ya, Appa ambil boneka dulu.” Aku mengambil
bebrapa boneka dan ku tata di atas tempat tidur Hyunsik. Boneka bebek, beruang,
gajah, jerapah dan ah, aku lupa dia kan tidak memiliki boneka beruang. Ku cari
topi beruang yang tadi siang kulihat, aku melihat Hana membeli topi beruang dan
menyimpannya di lemari.
“Ketemu,” segera aku kembali ke
kamar Hyunsik. “Nah, Appa punya
cerita seru, Hyunsik mau dengar?” diapun mengangguk. Setelah mendapati
perstujuan darinya, aku segera memutar otakku mengarang cerita tentang
hewan-hewan yang ada di hadapanku ini. Cerita fiksi yang sama sekali aku
sendiri belum pernah mengetahuinya.
“Arrrrrrgggg, aku lapar,” ucapku
sambil menirukan nada suara beruang yang sedang kelaparan.
“Appa, Appa, apa beruangnya mau makan hewan-hewan yang lain?” dia mulai
bertanya, itu berarti mood-nya sudah
kembali normal.
“Tidak sayang, beruangnya kan
suka madu,”
“Sama seperti Eomma, suka sekali madu,”
“Eum, Hyunsik juga suka kan?” timpal
Hana, kemudian menempatkan tubuhnya di samping Hyunsik.
“Eomma, Eomma, Hyunsik mau Pancake madu,” Nah kan benar, mood-nya benar-benar sudah membaik.
“Iya, besok Eomma buatkan,”
“Eumm, jadi ceritanya lanjut apa
tidak?” aku menginterupsi percakapan antara ibu dan anak ini.
“Lanjut Appa,” setelah mendengar jawaban dari putraku, mulutku kembali
bekerja, melanjutkan cerita yang tadi tertunda. Ku lirik matanya yang sudah
muali sayu, ku rasa dia sudah mulai mengantuk.
“Ya! Dia sudah tidur,” bisik Hana
sambil membenarkan letak selimut Hyunsik.
“Arrrggggg….beruangnya
benar-benar lapar sekarang!” godaku pada Hana.
“Ck, apa-apaan sih!”
“Arrrrrggggg….beruangnya
benar-benar lapar, dan ingin memakanmu, arrrggg.” Aku memajukan tubuhku hingga
menghimpit Hana.
“YA!” teriaknya saat posisinya benar-benar terjepit.
“Eunghhh~” Hyunsik melenguh
dalam tidurnya.
“Sssttt! Jangan berisik!” ucap
Hana.
“Ha~” desahku kecewa, “Dasar
tidak peka!”
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar