Senin, 24 April 2017

FF BTS ll MFS SEASON 2 ll WHO IS SHE?


Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi (Suga BTS), Jung Hana (OC), Min Hyunsik (OC), Min Hyunmi (OC)
Genre : Family,Marriage life, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry for typo and I hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^
===000===

Hana POV

“Yoongi-ya, ponselmu bunyi!” ucapku dari sini, di depan televisi bersama anak-anak.

“Ya, Hallo?” Yoongiku mennjauh dari kami unutk menjawab panggilan di ponselnya.

Sudah beberapa hari ini dia terlalu sibuk dengan ponselnya, bahkan Hyunsik sempat mengeluh lantaran ayahnya lebih memilih menjauh darinya demi menjawab panggilan dari ponslenya.
Aku ingat benar waktu itu Hyunsik sedang belajar ditemani Yoongi, dan saat itu ponselnya tiba-tiba berdering.

Appa ini bagaima-,”

“Sebentar ya sayang,” Yoongi pergi menjauh dari Hyunsik dan memilih mejawab panggian dari ponselnya.

Aku yang waktu itu melihatnya, lekas menghampiri puteraku sebelum kecewa lebih dahulu menghampirinya.

===000===

Aku membalikkan tubuhku. Kasur ini terasa begitu luas. Dan benar saja, suamiku tidak ada di sampingku. Ku putuskan untuk menemuinya. Ya, sudah bisa kupastikan dia sedang berada di ruang kerjanya.

“Yoongi-ya?” panggilku dan pria yang ku panggil itu diam tak menyahut.

“Ah, tidak, suaramu bagus kok.”

“Ha? Apa? Aku? Kau memang pandai sekali memuji. Tapi benar suaramu memang bagus, unik. Tidak semua penyanyi wanita memiliki suara yang khas sepertimu.”

Tunggu dulu, dia sedang menerima telepon dari wanita? Hatiku sesak seketika, pikiran buruk dan ketakutanku kembali menguasai benakku.

Perlahan ku hampiri suamiku. Ku langkahkan kakiku sepelan mungkin. Ku atur napasku agar tidak mengisaratkan bahwa aku ini sedang dalam keadaan tidak baik.

“Yoongi-ya,” ku lingkarkan tanganku di bahunya.

“Ah,” Dia berbalik menatapku sebentar. Tidak seperti biasanya, Yoongi yang selalu meraih tanganku unutk mengeratkan pelukanku, tapi dia justru menahan tanganku yang belum melingkar sempurna di bahunya. “Sepertinya cukup untuk hari ini, besok kita sambung lagi.”

Yoongi meletakkan ponselnya dan berbalik menatapku. “Kenapa kau bangun?”

“Hanya ingin menemuimu.” Aku menggerakkan tubuhku, mendudukkan diriku di sampingnya. “Lagu baru?”

“Masih rencana.” Jawabnya dingin.

Sekilas ku lirik kertas di meja dan layar elektonik yang berdiri di hadapan suamiku. Rangkaian lirik dengan kalimat yang cukup cheesy untuk seorang Min Yoongi, serta sayup ku dengar melodi yang cukup melankolis.

“Kedengarannya seperti seseorang yang sedang jatuh cinta?” ucapku spontan.

Priaku hanya tersenyum dan mengusap kepalaku.

===000===

“Sarapannya?” ucapku segera setelah melihat Yoongi yang sudah siap dengan tas serta kunci mobilnya.

“Aku makan ini saja,” dia menggambil sepotong roti dan memakannya sambil berjalan.

“Hati-hati di jalan!” teriakku.

Ku hembuskan napasku kasar. Melihat suamiku yang jauh berbeda dari biasanya benar-benar membuatku sesak. Bahkan tadi dia memakan rotinya sambil menerima telepon. Aku harap bukan dari orang yang sama seperti semalam.

Appa sepertinya sibuk sekali, Eomma.” Hyunsikku sudah bisa menilai kondisi ayahnya saat ini.

“Iya, Appa mendapat proyek lagu baru, jadi dia sibuk sekali. Hyunsik dan Hyunmi jangan rewel ya, jangan ganggu Appa, mengerti?” Dan dua bocahku mengangguk bersamaan.

===000===

“Astaga Abeoji, Eommoni, kenpa kalian tidak memberitahuku terlebih dahulu.” Segera ku lepaskan sarung tanganku, dan ku tinggalkan Hyunsik serta Hyunmi yang sedang membantuku menanam bunga.

Kaget. Tentu saja, aku kaget melihat mertuaku yang tiba-tiba saja datang ke sini tanpa memberitahu kami.

“Maafkan aku, Eommoni,” aku meletakan jus jeruk dan buah-buahan yang kumiliki sebagai suguhan unutk kedua mertuaku.

“Ah, tidak apa-apa, toh, sekarang kami sudah sampai disini dengan selamat ya kan?” ucap ibu Yoongi sambil menepuk tanganku. “Oh ya, mana Yoongi? Bukankah dia sedang libur?”

Tunggu, libur? Yoongi sedang libur sekarang? Aku bahkan tidak tahu bahwa hari kantornya memberinya jatah libur.

“Ah, itu, dia, sedang ada panggilan mendadak tadi. Jadi dia sedang di kantor saat ini, hehehehe,” aku tertawa garing menutupi kegugupan sekaligus rasa kagetku.

===000===

Aku mematikan lampu rumah setelah memastikan anak-anakku dan mertuaku sudah tidur. Ku hidupkan tidur. Ku baringkan diriku. Mataku menatap langit-langit kamar, menerawang jauh. Pikiranku terus berputar, batinku bergemuruh, bertarung untuk mengusir semua prasangka yang cukup membebaniku.

Tanganku terulur meraih ponsel yang kuletakkan di atas nakas samping tempat tidur. Jariku tergerak mencari nomer dari sesorang yang saat ini membuatku khawatir.

“Yoon-,” mulutku terbuka, dan namanya terucap begitu saja.

“Ya?” jawabnya

“Min Yoongi! Kemari sebentar!”

Ku dengar jelas suara wanita di sana, dia memanggil suamiku.

“Hana-ya, maaf, aku harus lembur malam ini. Kalian jaga diri baik-baik ya. Aku merindukan kalian, aku janji besok setelah semuanya selesai aku akan segera pulang.”

“Tunggu dulu,” see, bahkan belum selesai aku berbicara, dia menutup sambungan telepon kami.

Aku harap dia masih bisa menjaga hatinya. Lindungi dia Tuhan, lindungi kami. Jangan biarkan rasa takutku ini menjadi nyata.

Tepat setelah ku hembuskan napasku, ku pejamkan mataku. Berusaha intuk mengistirahatkan tubuhku. Walaupun otakku terus bekerja. Memikirkan ketakutanku.

END

Maaf ya chingu, sudah nunggu lama banget.
FYI, untuk part ini mungkin agak berbeda dari part sebelumnya yang biasanya langsung ketemu konflik lalu selesai, tapi untuk kali ini sengaja dibuat seperti menyambung karena authornya lg bingung mau bikin cerita kaya apa lagi.
Authornya lagi mabok sama dokumen akreditasi tempat kerja,jadi harap maklum dan mohon maaf kalau ceritanya jelek, gak nyambung, dsb.

Maaf *bow 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar