Minggu, 02 April 2017

FF BTS ll MFS SEASON 2 ll SCHOOL PHOTOBOOK


 
Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi (Suga BTS), Jung Hana (OC), Min Hyunsik (OC), Min Hyunmi (OC)
Genre : Family,Marriage life, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry for typo and I hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^

===000===

HANA POV

Malam ini terasa begitu hangat, pasalnya Yoongi tumben sekali bisa ikut berkumpul dengan anak-anak seperti sekarang.

“Hyunsik-a, jangan nakal!” sesekali aku memperingati Hyunsik yang sedang asik bermain perang-perangan dengan ayahnya dan juga adiknya.

“Terima ini! Dor! Dor! Dor!” teriak Hyunsik.

Ku lihat mereka sedang “menembak” satu sama lain. Dan putriku, ah, dia asik melihat dua orang bocah yang sedang berjuang mempertahankan kekuasaannya masing-masing.

Urusan dapur sudah selesai dan tiga buah cangkir berisikan coklat hangat sudah ku taruh di meja ruang keluarga lengkap dengan kepingan-kepingan biskuit yang menambah kehangatan malam kami.

“Oh, Appa, Hyunsik punya sesuatu.” Jagoan kami berhenti dari aktifitasnya, lebih tepatnya berhenti bergulat dengan ayahnya.

“Apa itu?” Yoongi melepaskan Hyunsik dari kurungan tangannya.

“Sebentar!” bocahku berlari menuju kamar.

“Dia sudah besar ya?” kalimat itu lolos dari mulut Yoongi.

“Eh?”

“Iya, Kau masih ingat bagaimana lucunya dia ketika berlari. Bokongnya terlihat besar karena diappers yang dia pakai. Suara khasnya ketika mengucapkan ‘Ne Appa~’, terdengar lucu.” Yoongi menegakkan tubuhnya, lantas bersandar pada kaki sofa. Tangannya terulur, bermaksud menyuruh Hyunmi agar mendekat padanya.

“Tidak terasa ya,” ucapku seusai meneguk cokelat hangat yang tadi ku buat. 

“Ini Appa!” Hyunsik kembali dengan buku bersampul biru tua.

BRUK!

Hyunsik menjatuhkan dirinya tepat setelah aku mengangkat Hyunmi dari pangkuan Yoongi.

“Lihat ini Appa.” Tangan mungil Hyunsik mulai membuka lembaran buku biru tua itu.

“Album kelulusan?” Tanya Yoongi. Hyunsik kami mengangguk.

Ku biarkan kedua priaku saling berkisah, menceritakan masa-masa sekolah mereka, membicarakan kehidupan mereka dengan teman-teman sekolahnya. Tanganku terus menepuk punggung Hyunmi, dan ku lihat putriku sudah terlelap.

Ku gerakkan kakiku menuju kamar, menidurkan Hyunmi di tempat yang lebih nyaman.

===000===

Appa juga punya loh,” aku turut bergabung dengan Yoongi dan Hyunsik. tanganku memegang buku yang bersampul sama seperti buku milik Hyunsik.

Yoongi melirikku, seolah bertanya “Kau dapat buku ini dari mana?”

“Eum, ayo kita cari Appa. Kira-kira, waktu sekolah wajah Appa seperti apa ya?” ucapanku sukses membuat Hyunsik penasaran. Dia mendekat padaku dan ikut berkonsentrasi mencari wajah ayahnya di album kelulusan yang aku bawa.

“Pffttttt.” Aku  menahan tawa ketika melihat foto seorang anak laki-laki bermata sipit dan berpipi tembam.

YA!” Buru-buru Yoongi lembaran buku yang sedang ku buka.

“Ini Appa, Eomma?” Hyunsikku bertanya penuh heran.

“Iya, ini Appa.” Jawabku masih dengan menahan tawa.

Appa ganteng kan?” Narsis Yoongi.

Appa lucu! Hahahaha! Appa gendut! Mata Appa juga kecil, seperti Jimin Samcheon! Hahahaha!”
Astaga! Hyunsikku tertawa.

“Kau!” Yoongi melirikku tajam.

“Bukan aku yang mengajarinya. Dia berkata jujur!” aku mengangkat jari telunjuk dan jari tengahku, membentuk tanda V.

“Tapi Appa tetap terlihat tampan kan?” Yoongi berusaha keras menyakinkan pada putranya bahawa dirinya terlihat tampan.

Appa lucu! Hahahaha!”

 See, bahkan anakmu sendiri mengakui bahwa kau lucu Yoongi-ya.

“Mau kemana kau, Jung Hana?” Ucap Yongi kesal.

“Kalau sudah selesai jangan lupa gosok gigi ya,” aku mengacap pelan pucuk kepala Hyunsik yang masih tertawa karena foto ayahnya.

YA!” Bnetak Yoongi.

“BWLEE!” Aku menjulurkan lidahku, lantas menuju dapur dengan tangan membawa cangkir cokelat panas yang sudah habis.

Appa lucu!”

“Tidak! Appa terlihat imut dan tampan!”

“Lucu Appa! Pipi Appa gendut!”

“Ini Imut! Bukan gendut!”

Ah, ya ampun, bapak dan anak yang satu ini! Benar- benar!

END





Tidak ada komentar:

Posting Komentar