Selasa, 14 Februari 2017

FF BTS ll MFS SEASON 2 ll MISSING SYNDROME






Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi (Suga BTS), Jung Hana (OC), Min Hyunsik (OC), Min Hyunmi (OC)
Genre : Family,Marriage life, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry for typo and I hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^
===000===

Hana POV

“Yoonri-ya, tolong ambilkan obat turun panas.” Teriakku dari dalam kamar.
Sejak tadi siang putriku terus saja rewel dan badannya panas. Duh, kenapa Hyunmi sakit disaat Yoongi pergi sih. 

Memang, sudah dua hari ini priaku meninggalkanku dan anak-anak. Di harus pergi ke Cina untuk urusan karirnya. 

“Ini,” Yoonri memberika obat sirup penurun panas dan juga segelas air.

Dengan sedikit paksaan aku meminumkan sesendok obat berwarna merah muda itu pada Hyunmi. Tentu saja Hyunmiku berontak.

“Papapapapa! Papapapa! Aaaaaa!” tangis Hyunmi semakin menjadi.

“Kenapa sayang?” aku terus menepuk-nepuk punggungnya. 

“Mamamama! Papapapapa! Aaaaaaa!” Celoteh putriku, bahkan tangannya terus menunjuk-nunjuk kearah pintu kamar.

Terpaksa aku menurutinya, keluar dari kamar, berharap tangis Hyunmi mereda. 

“Papapa! Aaaaa!” Hyunmiku masih menangis.

“Mungkin dia ingin bertemu dengan Oppa,” celetuk Yoonri yang sedari tadi mengekorku.

“Hyunmi kangen Appa?” tanyaku pada putriku yang masih sesenggukkan di gendonganku.

“Papapapa. Hiks,” dia masih berceloteh dengan matanya yang masih berair.

Aku terus mengayun-ayun Hyunmi meski isakannya masih terdengar.

==000==
Eomma! Ada telepon dari Appa.”  Teriak Hyunsik girang 

Eoh?” segera aku menerima panggilan dari suamiku.

“Ya, ha-“

YA! Kenapa lama sekali!” 

Min Yoongi! Tak bisakah kau pelan sedikit!

Ya! Anakmu sakit dan kau terak-teriak seperti ini! Dasar!” protesku.

“Apa katamu?” ku dengar nada kekhawatiran darinya.

“Iya, Hyunmi sakit, dia demam, dan dia terus-terusan memanggilmu.”

“Papapapapa!” Hyunmi kembali rewel emanggil ayahnya.

“Dengar?” tanyaku pada

“Matikan teleponnya. Aku ganti dengan video call.” Segera setelah mendengar perintahnya aku memutuskan sambungan kami. Dan,

“Hallo?” wajah priaku muncul di layar ponsleku.

Appa!” mendengar suara ayahnya, jagoan kami lantas menghampiriku.

“Hai Jagoan! Bagaimana sekolahmu hari ini?”

“Baik Appa, hari ini Hyunsik dapat nilai seratus Appa,”celoteh Hyunsik. ku biarkan dua lelakiku ini saling melepas rindu. 

Sementara Hyunsik asik berbincang dengan ayahnya, aku menggendong Hyunmi yang masih terisak. Demamnya sudah lumayan turun tapi dia masih saja rewel.

“Hyunmi-ya, kau mau bicara dengan Appa?” Hyunsik mengulurkan ponselku pada Hyunmi.

“Papapapa...hiks,” Hyunmi masih merengek memanggil ayahnya.

“Cup, cup, ini, bicaralah sama Appa.” Tangan Hyunsik terulur menghadapkan layar ponselku ke wajah Hyunmi sementara tangan yang satunya mengusap pipi Hyunmi yang basah karena tangisannya.

“Papapapa~,” 

“Halo sayang~, ini Appa. Kenapa menangis? Kamu sakit hm?” 

Ku lirik layar ponsel yang Hyunsik pegang. Ku benarkan posisi tangan Hyunsik agar wajah Hyunmi bisa tertangkap kamera dengan sempurna.

Appa, Hyunmi sakit, badanya panas.” Papar putra sulungku.

“Apa Hyunmi sudah minum obat?” 

“Sayang, berikan ponselnya ke Eomma,” aku mengambil alih ponsel yang Hyunsik pegang.

“Sudah kamu beri obat?”

“Sudah, panasnya sudah reda tapi dia rewel terus. Dia memanggilmu terus. Sepertinya dia merindukanmu.”

“Mana Hyunmi? Aku ingin melihatnya.” 

Ku arahkan kembali ponselku ku wajah Hyunmi. 

“Sayang, Hyunmi jangan rewel ya, kasihan Eomma, eoh. Besok Appa pulang, jadi jangan rewel ya. Sekarang Hyunmi tidur ya, biar cepat sembuh. Appa sangat merindukan kalian.”

==000==

Suara ribut dari ruang keluarga membuatku terbangun. Ku lirik jam yang tergantung manis di tembok samping tempat tidurku.

“ASTAGA!” buru-buru aku ke dapur dan,

“SELAMAT PAGI EOMMA!” ketiga manusia yang paling berharga dalam hidupku sedang asik bermain bersama di depan televisi.

Seulas senyum ku berikan untuk membalas sambutan hangat dari mereka pagi hari ini. “SELAMAT PAGI JUGA SAYANG!”

Entah jam berapa Yoongi sampai  ke rumah, yang jelas sekarang kedua anakku sangat menikmati saat-saat bersama ayah mereka.

Pagi ini aku hanya memberi mereka pancake sebagai menu sarapan. Karena bangun siang aku tepraksa memasak seadanya. Kecuali Hyunmi tentunya,aku tetap memberinya bubur sebagai menu pagi harinya.

“Wangi,” ucap Yoongi sambil memelukku dari belakang.

“Jangan macam-macam!” aku menepuk tangannya yang melingkar erat di pinggangku.

“Apa kau tak merindukanku?” tanyanya konyol. 

“Ish!” aku lantas membebaskan diri dari lingakaran tangannya.

“Hei, Hyunmi saja merindukanku, masa Eomma-nya tidak?” protesnya.

“Aku sudah kebal karena terlalu sering kau tinggal,” jawabku asal sambil menata pancake yang sudah matang ke atas piring.

“Bohong!” 

“Terserah kau sajalah,” aku mulai jengah.

YA!” tanpa basa-basi dia menarik tanganku, “Yakin kau tak merindukanku eoh?” tanganku kembali melingkar di pinggangku dna mengeratkannya, membuat jarak kami semakin menipis.

TUK!

Spatula yang ku pegang menjadi senjata andalan ku atas kelakuannya yang seenaknya sendiri. “Tolong perhatikan keadaan Tuan Min.”

Seketika Yoongi tersenyum bodoh setelah melihat ke dua buah hati kami yang sedang memperhatikan tingkah ayahnya yang manja.

END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar