
Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi
(Suga BTS), Jung Hana (OC), Min Hyunsik (OC), Min Hyunmi (OC)
Genre : Marriage
life, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga
and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry for typo and I
hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^
===000===
Hana POV
“Eomma, hari ini kita mau ke mana?” putraku, Min Hyunsik berceloteh
ria.
“Hari ini kita ke toko kue, lalu
Hyunsik bantu Eomma untuk
mempersiapkan ulang tahun Appa, oke?”
“Oke!” jawabnya riang lengkap
dengan acungan jempol darinya.
Hari ini, seusai menerima rapor
kelulusan Hyunsik serta mendaftarkannya ke sekolah dasar, aku mengajaknya untuk
mempersiapkan pesta kecil untuk merayakan ulan tahun ayahnya.
“Selamat datang!” sambut seorang
pelayan toko kue pada kami.
“Woaahh, kuenya banyak sekali!”
tangan mungil putraku terlepas dari genggamanku, dia berlari berkeliling,
melihat setiap etalase yang menampilkan kue-kue cantik.
“Jadi, kue yang mana akan Hyunsik
berikan untuk Appa?” aku meminta
pendapat.
“Yang ini! Yang ini Eomma, banyak buahnya.” Ucapnya begitu
riang. Tangannya menunjuk sebuah spongecake,
yang berhiaskan whipe cream lengkap
dengan buah-buahan di atasnya.
“Tolong bungkuskan itu satu, dan
tolong berikan lilin juga,” pintaku pada pelayan.
Oke, kue sudah di dapat, tinggal
berbelanja keperluan memasak.
“Eomma, hari ini Eomma mau
masak apa?” Hyunsikku kembali bertanya.
“Eum, Hyunsik mau makan apa?”
“Daging, aku mau daging Eomma, masakkan daging untukku Eomma.”
“OKE!”
Aku menggandeng tangan putraku
menuju ke supermarket yang letaknya tak jauh dari sini.
===000===
Sore ini aku berkutat sendiri di
dapur, berperang dengan beberapa bahan makanan, menciptakan masakan yang sehat
untuk keluargaku. Ku biarkan Hyunsik yang asik dengan bukunya dan ponselku,
serta Hyunmi yang asik berdua dengan Yoonri.
“Appa pulang jam berapa?” samar, ku dengar obrolan dua lelakiku yang
tersambung melalui jaringan telepon. Refleks bibirku kulengkungkan, membentuk
senyuman ketika mendengarnya. Ah, sungguh aku tak menyangka kalau aku menjadi
bagian hidup dari seorang Min Yoongi.
“Sayang, tolong jaga Hyunmi ya,
biarkan Imo membantu Eomma sebentar,” aku berteriak dari
dapur.
Aku dan Yoonri menyiapkan
semuanya, meja ruang keluarga kami tata serapi mungkin, meletakkan beberapa
lauk yang sudah ku buat serta perkakas makan.
“Hyunsik-a, tadi Appa bilang mau pulang jam berapa?”
“Katanya sebentar lagi,”
“Aku rasa sekitar sepuluh menit
lagi Oppa pulang,” ucap Yoonri ketika
sepanci daging yang sudah ku bumbui mendarat di meja.
===000===
Yoongi POV
“Aku pulang!” ucapku ketika
memasuki rumah.
“Hana-ya! Kenapa gelap sekali? Apa
kau belum membayar tagihan listriknya?” ucapku setengan berteriak. Ku lepaskan
jaketku dan,
DUK!
“Aw! Hana-ya kau di mana?” Sial! aku melupakan satu hal, kalau di rumah ini selalu ada ranjau, mainan anak-anakku selalu berada di mana-mana.
“Saengil chuka hamnida! Saengil chuka hamnida! Saranghaneun uri Appa!
SaeNgil chuka hamnida!” keempat orang yang kusayangi tiba-tiba muncul di
tengah gelapnya rumah kami saat ini. Hyunsik membawa kue lengkap dengan lilin
dan Hana yang mengekor di belakangnya, mungkin takut kalau-kalau kuenya jatuh
serta Yoonri yang menggendong Hyunmi.
“Appa! Selamat ulang tahun!” Jagoanku mengulurkan kue yang dia bawa.
“Tiup lilinnya Oppa!” Pinta Yoonri.
“Papapapapa! Appa!” Celoteh Hyunmi. Tunggu, Hyunmi mengucapkan kata Appa?
“Hyunmi-ya, ulangi lagi sayang,
kau tadi bilang apa?” aku masih belum percaya pada kata-kata yang keluar dari
mulut Hyunmi barusan.
“Appa! Appa!” Ulang Hyunmi dengan diselingi dengan gelak tawanya.
“Kemari sayang!” aku menggendong
putriku, kucium gemas pipinya. “Putri Appa
sudah pandai berbicara rupanya.” sekali lagi ku cium gemas pipinya dan dia terus
tertawa geli.
“Appa, lilinnya leleh, ayo tiup!”
“Iya, iya,” dan dengan sekali
tiup aku memadamkan api kecil yang membakar ujung lilin itu.
CKLEK!
Tepat ketika lilin padam, lampu
rumah kembali menyala.
“TARA! Oppa ayo makan!” Yoonri dengan bangganya memamerkan sajian yang
sudah menanti di meja.
Aku mengalihkan mataku pada
wanita yang kini sudah mengambil alih Hyunmi dari tanganku, Jung Hana.
“Kemarilah!” Hanaku menepuk ruang
kosong di sebelahnya, menyuruhku untuk duduk di sana. Sejenak aku mengamati semua
makanan lezat yang sudah menanti untuk dihabisi.
“Kapan kau menyiapkan semua ini?”
tanyaku sembari memotong dagingi yang akan ku panggang di atas kompor.
“Tadi siang, Hyunsik juga
membantuku.” Ucap istriku sambil memangku Hyunmi yang sedang asik menikmati
botol susunya.
“Appa, Hyunsik punya hadiah untuk Appa!” Putraku lantas memberikanku sebuah paperbag lengkap dengan
pita yang menghiasinya.
Penasara dengan isi di dalamnya,
aku membuka paperbag itu dan ku dapatai sebuah buku bersampul biru. Buku rapor
kelulusan Hyunsik serta secarik kertas bukti tanda masuk sekolah dasar.
“Hyunsik sudah jadi anak sekolah
dasar sekarang Appa,” Pamer putraku.
“Hyunsik sudah besar ya sekarang!
Aigo jagoan Appa!” aku memeluk putraku. Rasa bangga dan haru sekaligus sesal
bercampur di hatiku. Aku, seorang ayah, tapi aku jarang berada di rumah, bahkan
aku belum bisa menikmati peranku sebagai ayah. Bahkan bagaimana tumbuh kembang
anak-anakku pun aku sering melewatkannya begitu saja.
===000===
Tepat pukul sepuluh malam makan
malam “mewah” kami berakhir, meski diwarnai keributan kecil. Hyunsik yang berebut
dengan Hyunmi dan Hyunmi yang rewel karena mengantuk, tapi keributan itulah
yang selalu ku rindukan dan membuatku ingin sgera pulang ke rumah.
“Kemarilah!” aku menepuk ruang
kosong di sampingku.
Hana menempatkan dirinya di
sampingku. Aku menatakannya bantal untuknya bersandar. Tangannya bergerak
memijit pelan pundaknya.
“Duduklah.” Perintahku. aku
merasa kasihan pada istriku, dia pasti sangat lelah. Kuputuskan untuk
memberikannya sedikit pijatan di pundak serta kakinya.
“Tidak usah,” Hana berusaha
menolak tanganku yang sudah bekerja untuk merilekskan otot-otot di pundaknya.
“Kau pasti lelah, sudah diam
saja.” Aku memijit pelan pundak Hana.
“Yoongi-ya,”
“Hm,”
“Ngomong-ngomong maaf, aku tidak
memberikan hadiah kali ini,” ucap Hana tertunduk lesu.
“Kau ini bicara apa sih. Lalu makan
malam tadi kau anggap apa?”
“Aku hanya ingin menyiapkan pesta
kecil untukmu dan Hyunsik yang sudah menjadi siswa sekolah dasar sekarang.”
GREB!
“Sayang, bagaimana kalau hadiahnya seperti biasa saja?” aku
memeluk wanitaku dan membisikkan permintaanku tepat di telinganya.
CHU!
Sebuah kecupan mendarat sempurna
di bibirku.
Tak ku sangka istriku meresponsnya terlalu cepat, dan segera
saja aku membuka hadiahku tanpa ragu. Aku rasa wanita ini adalah hadia terbaik
yang penrah ada sepanjang hidupku.
END
Btw, Gue minta maaf ya manteman,uda telat up date, skealian gue mau
minta maaf kalau ke depannya bakalah telat up date. Karena tempat kerja mau akreditasi dan ada tugas tambahan yang
atasan kasih ke gua, jadi sekarang gue mau fokus dulu sama kerjaan, tapi gue
tetep usahain buat up date kok.
Terimakasih atas pengertian dan kesabarannya.
*BOW
Tidak ada komentar:
Posting Komentar