Sabtu, 11 Maret 2017

FF BTS ll MFS SEASIN 2 ll BIRTHDAY PARTY


 Hasil gambar untuk happy birthday suga
Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi (Suga BTS), Jung Hana (OC), Min Hyunsik (OC), Min Hyunmi (OC)
Genre : Marriage life, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry for typo and I hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^
===000===


Hana POV

Eomma, hari ini kita mau ke mana?” putraku, Min Hyunsik berceloteh ria.

“Hari ini kita ke toko kue, lalu Hyunsik bantu Eomma untuk mempersiapkan ulang tahun Appa, oke?”

“Oke!” jawabnya riang lengkap dengan acungan jempol darinya.

Hari ini, seusai menerima rapor kelulusan Hyunsik serta mendaftarkannya ke sekolah dasar, aku mengajaknya untuk mempersiapkan pesta kecil untuk merayakan ulan tahun ayahnya.

“Selamat datang!” sambut seorang pelayan toko kue pada kami.

“Woaahh, kuenya banyak sekali!” tangan mungil putraku terlepas dari genggamanku, dia berlari berkeliling, melihat setiap etalase yang menampilkan kue-kue cantik.

“Jadi, kue yang mana akan Hyunsik berikan untuk Appa?” aku meminta pendapat.

“Yang ini! Yang ini Eomma, banyak buahnya.” Ucapnya begitu riang. Tangannya menunjuk sebuah spongecake, yang berhiaskan whipe cream lengkap dengan buah-buahan di atasnya.

“Tolong bungkuskan itu satu, dan tolong berikan lilin juga,” pintaku pada pelayan.

Oke, kue sudah di dapat, tinggal berbelanja keperluan memasak.

Eomma, hari ini Eomma mau masak apa?” Hyunsikku kembali bertanya.

“Eum, Hyunsik mau makan apa?”

“Daging, aku mau daging Eomma, masakkan daging untukku Eomma.”

“OKE!”

Aku menggandeng tangan putraku menuju ke supermarket yang letaknya tak jauh dari sini.

===000===

Sore ini aku berkutat sendiri di dapur, berperang dengan beberapa bahan makanan, menciptakan masakan yang sehat untuk keluargaku. Ku biarkan Hyunsik yang asik dengan bukunya dan ponselku, serta Hyunmi yang asik berdua dengan Yoonri.

Appa pulang jam berapa?” samar, ku dengar obrolan dua lelakiku yang tersambung melalui jaringan telepon. Refleks bibirku kulengkungkan, membentuk senyuman ketika mendengarnya. Ah, sungguh aku tak menyangka kalau aku menjadi bagian hidup dari seorang Min Yoongi.

“Sayang, tolong jaga Hyunmi ya, biarkan Imo membantu Eomma sebentar,” aku berteriak dari dapur.
Aku dan Yoonri menyiapkan semuanya, meja ruang keluarga kami tata serapi mungkin, meletakkan beberapa lauk yang sudah ku buat serta perkakas makan.

“Hyunsik-a, tadi Appa bilang mau pulang jam berapa?”

“Katanya sebentar lagi,”

“Aku rasa sekitar sepuluh menit lagi Oppa pulang,” ucap Yoonri ketika sepanci daging yang sudah ku bumbui mendarat di meja.

===000===
Yoongi POV

“Aku pulang!” ucapku ketika memasuki rumah.

“Hana-ya! Kenapa gelap sekali? Apa kau belum membayar tagihan listriknya?” ucapku setengan berteriak. Ku lepaskan jaketku dan,

DUK!

“Aw! Hana-ya kau di mana?” Sial! aku melupakan satu hal, kalau di rumah ini selalu ada ranjau, mainan anak-anakku selalu berada di mana-mana.

Saengil chuka hamnida! Saengil chuka hamnida! Saranghaneun uri Appa! SaeNgil chuka hamnida!” keempat orang yang kusayangi tiba-tiba muncul di tengah gelapnya rumah kami saat ini. Hyunsik membawa kue lengkap dengan lilin dan Hana yang mengekor di belakangnya, mungkin takut kalau-kalau kuenya jatuh serta Yoonri yang menggendong Hyunmi.

Appa! Selamat ulang tahun!” Jagoanku mengulurkan kue yang dia bawa.

“Tiup lilinnya Oppa!” Pinta Yoonri.

“Papapapapa! Appa!” Celoteh Hyunmi. Tunggu, Hyunmi mengucapkan kata Appa?

“Hyunmi-ya, ulangi lagi sayang, kau tadi bilang apa?” aku masih belum percaya pada kata-kata yang keluar dari mulut Hyunmi barusan.

Appa! Appa!” Ulang Hyunmi dengan diselingi dengan gelak tawanya.

“Kemari sayang!” aku menggendong putriku, kucium gemas pipinya. “Putri Appa sudah pandai berbicara rupanya.” sekali lagi ku cium gemas pipinya dan dia terus tertawa geli.

Appa, lilinnya leleh, ayo tiup!”

“Iya, iya,” dan dengan sekali tiup aku memadamkan api kecil yang membakar ujung lilin itu.
CKLEK!

Tepat ketika lilin padam, lampu rumah kembali menyala.

“TARA! Oppa ayo makan!” Yoonri dengan bangganya memamerkan sajian yang sudah menanti di meja.

Aku mengalihkan mataku pada wanita yang kini sudah mengambil alih Hyunmi dari tanganku, Jung Hana.

“Kemarilah!” Hanaku menepuk ruang kosong di sebelahnya, menyuruhku untuk duduk di sana. Sejenak aku mengamati semua makanan lezat yang sudah menanti untuk dihabisi.

“Kapan kau menyiapkan semua ini?” tanyaku sembari memotong dagingi yang akan ku panggang di atas kompor.

“Tadi siang, Hyunsik juga membantuku.” Ucap istriku sambil memangku Hyunmi yang sedang asik menikmati botol susunya.
Appa, Hyunsik punya hadiah untuk Appa!” Putraku lantas memberikanku sebuah paperbag lengkap dengan pita yang menghiasinya.

Penasara dengan isi di dalamnya, aku membuka paperbag itu dan ku dapatai sebuah buku bersampul biru. Buku rapor kelulusan Hyunsik serta secarik kertas bukti tanda masuk sekolah dasar.

“Hyunsik sudah jadi anak sekolah dasar sekarang Appa,” Pamer putraku.

“Hyunsik sudah besar ya sekarang! Aigo jagoan Appa!” aku memeluk putraku. Rasa bangga dan haru sekaligus sesal bercampur di hatiku. Aku, seorang ayah, tapi aku jarang berada di rumah, bahkan aku belum bisa menikmati peranku sebagai ayah. Bahkan bagaimana tumbuh kembang anak-anakku pun aku sering melewatkannya begitu saja.

===000===

Tepat pukul sepuluh malam makan malam “mewah” kami berakhir, meski diwarnai keributan kecil. Hyunsik yang berebut dengan Hyunmi dan Hyunmi yang rewel karena mengantuk, tapi keributan itulah yang selalu ku rindukan dan membuatku ingin sgera pulang ke rumah.

“Kemarilah!” aku menepuk ruang kosong di sampingku.

Hana menempatkan dirinya di sampingku. Aku menatakannya bantal untuknya bersandar. Tangannya bergerak memijit pelan pundaknya.

“Duduklah.” Perintahku. aku merasa kasihan pada istriku, dia pasti sangat lelah. Kuputuskan untuk memberikannya sedikit pijatan di pundak serta kakinya.

“Tidak usah,” Hana berusaha menolak tanganku yang sudah bekerja untuk merilekskan otot-otot di pundaknya.

“Kau pasti lelah, sudah diam saja.” Aku memijit pelan pundak Hana.

“Yoongi-ya,”

“Hm,”

“Ngomong-ngomong maaf, aku tidak memberikan hadiah kali ini,” ucap Hana tertunduk lesu.

“Kau ini bicara apa sih. Lalu makan malam tadi kau anggap apa?”

“Aku hanya ingin menyiapkan pesta kecil untukmu dan Hyunsik yang sudah menjadi siswa sekolah dasar sekarang.”

GREB!

“Sayang, bagaimana kalau hadiahnya seperti biasa saja?” aku memeluk wanitaku dan membisikkan permintaanku tepat di telinganya.

CHU!

Sebuah kecupan mendarat sempurna di bibirku.

Tak ku sangka istriku meresponsnya terlalu cepat, dan segera saja aku membuka hadiahku tanpa ragu. Aku rasa wanita ini adalah hadia terbaik yang penrah ada sepanjang hidupku.

END
Btw, Gue minta maaf ya manteman,uda telat up date, skealian gue mau minta maaf kalau ke depannya bakalah telat up date. Karena tempat kerja  mau akreditasi dan ada tugas tambahan yang atasan kasih ke gua, jadi sekarang gue mau fokus dulu sama kerjaan, tapi gue tetep usahain buat up date kok.
Terimakasih atas pengertian dan kesabarannya.
*BOW







Tidak ada komentar:

Posting Komentar