Author
: Yeonhwa
Cast :
Min Yoongi (Suga BTS), Jung Hana (OC), Min Hyunsik (OC), Min
Hyunmi (OC)
Genre :
Family,Marriage life, Fluff (little)
Rated :
G
Lenght
: Ficlet
Disclaimare
: Suga and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry
for typo and I hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy
reading ^^
HANA POV
“AKU PUNYA APPA!”
Samar-samar aku
mendengar teriakkan Hyunsik dari sini. Ya, ini sudah satu minggu Yoongi tidak
menemani kami karena pekerjaannya. Sedih memang, tapi aku berusaha untuk
memberikan anak-anakku pengertian, agar mereka tidak membenci ayahnya.
“Eomma~,” Hyunsik memelukku begitu aku
sampai di pintu gerbang sekolahnya.
“HYUNSIK TIDAK
PUNYA APPA!” ejekan kembali terdengar
di telingaku.
“Eomma~,” Hyunsik kembali merengek. Oke,
mereka hanya anak-anak, dan sepertinya aku harus memberikan pengertian lebih
pada mereka.
“Ahjumma, mereka mengejek Hyunsik karena Appa-nya tidak pernah datang
menjemputnya.” Ucap bocah yang sedari tadi berdiri di belakang jagoanku.
“Eomma, apa Appa masih sibuk bekerja?” satu pertanyaan yang berhasil membuat
dadaku terasa sesak.
“Eum,” aku berjongkok menyejajarkan
diriku dengan ke dua bocah ini. Ku edarkan pandanganku sejenak, ternyata banyak
diantara mereka yang pulang dengan wajah sumringah dan tangan yang saling bergandengan
dengan Ayah mereka. Ku ulas senyum dan ku elus pucuk kepala Hyunsik, “Sayang,
Hyunsik kan tahu, Appa sedang bekerja
untuk Hyunsik. Appa sedang berusaha
untuk Hyunsik bisa sekolah. Appa
sedang bekerja untuk membuat orang-orang bisa bahagia. Hyunsik tahu sendiri apa
pekerjaan Appa?”
“Memangnya Ahjussi bekerja di mana?” Gunwoo, bocah
di samping Hyunsik ini turut bertanya.
“Appa-ku bekerja di studio. Appa-ku orang yang hebat. Dia bisa
membuat lagu. Lagunya keren loh.” Jawab Hyunsik penuh bangga.
Aku tersenyum
mengamati dua bocah ini. Begitu polos, lucu.
“Nah, ayo sekarang
kita pulang,” ku gandeng tangan mungil kedua bocah ini. Kebetulan arah rumah
kami sama jadi apa salahnya aku sekalian mengantar teman Hyunsik ini pulang.
“Dah Hyunsik~,
Katakan pada Appa-mu, Aku menyukai
lagunya!” ucap Gunwoo sambil melambaikan tangan.
“OKE!” ucap Hyunsik
lalu memberikan ponselku kembali. Sengaja ku perlihatkan pada mereka
video-video Yoongi yang ku simpan d ponselku. Dan yah, itu sedikit mengobati
kesedihan Hyunsik.
===000===
Aku baru saja
keluar dari kamar Hyunsik, dan “Omo!”
ucapku terkejut ketika melihat suamiku kini sudah berada di belakangku dengan
Hyunmi yang berada digendongannya.
“Sejak kapan kau di
situ?”
“Kau saja yang
tidak mendengarku memanggil namamu.” Ucapnya lantas berjalan kembali menuju
kamar kami.
Aku mengekornya dan
ku lihat pria yang sangat ku rindukan ini sedang membaringkan Hyunmi di Baby Coth-nya. Ku lihat tangannya
mengelus pelan pipi tembab Hyunmi yang sudah terlelap.
“Kau sudah makan?”
tanyaku berbasa basi karena ku lihat wajah suamiku yang begitu lelah.
“Belum, tapi aku
tidak lapar. Aku ingin tidur saja,” jawabnya seraya menempatkan dirinya
senyaman mungkin di atas kasur.
Akupun turut menempatkan
dirku di sampingnya. Ku dekatkan tubuhku padanya, ah tidak, lebih tepatnya aku
menyandarkan kepalalu pada dadanya. Menghirup harum feromon yang sangat ku
rindukan. Memeluknya erat untuk menumpahkan rasa rinduku padanya. Tangannya
mengelus pelan pucuk kepalaku hingga membuatku terasa seperti dininabobokan
olehnya, dan akhirnya aku berhasil berpetualang ke alam mimpiku.
===000===
Pukul empat dini
hari. Ya, masih terlalu pagi bukan? Tapi suara gaduh dari Min Yoongi berhasil membuatku
terbangun sepagi ini.
“Kau sedang apa?”
tanyaku dengan suara serak khas bangun tidur. Ku sipitkan mataku untuk
memfokuskan pandanganku pada aktifitas Yoongi saat ini.
“Aku harus
berangkat pagi, atau aku akan ketinggalan pesawat.” Ucapnya sambil mengemas
beberapa pakaian yang akan dia bawa.
“Mau mandi dulu?”
tawarku dan dia mengangguk.
Ku langkahkan
kakiku menuju kamar mandi, menyiapkan air hangat untuknya dan kulanjutkan
dengan acara berperang di dapur untuk menyiapkan minuman hangat agar suamiku tidak
masuk angin karena mandi terlalu pagi hari di cuaca sedingin ini.
“Ini minumlah,” ku
sodorkan secangkir teh jahe merah padanya, dan dia menerimanya dengan senang.
“Terimakasih,!”
Cup, sebuah kecupan mendarat di pipiku.
“Kau ke kantor
dulu?” tanyaku dan dia mengangguk sambil meneguk tehnya.
“Ah~,” ucapnya lega
setelah menenggak habis minumannya. “Aku hanya pergi dua hari saja, tidak lama,
setelah acaranya selesai aku langsung pulang.”
Aku hanya diam
menanggapi ucapan suamiku. Mau bagaimana lagi, sudah menjadi risiko
pekerjaannya.
“Hati-hati,” ucapku
ketika dia membuka pintu rumah.
===000===
Siang ini lumayan
istimewa, karena baru saja suamiku mengirimkan foto dirinya yang sudah terlihat
tampan dengan setelan jasnya. Kemarin dia tak lupa memberiku pesan untuk
mengajak anak-anak memirsa tayangan penghargaan musik di salah satu stasiun
televisi.
“Eomma, nanti sore kita jadi nonton acara
Appa kan?” tanya Hyunsik penuh
antusias.
“Eum, tentu saja
jadi, ajak teman-temanmu sekalian.” Sekali-sekali mengajak anak-anak nonton
bersama bukanlah hal buruk, dan tentu saja aku harus ekstra mengawasinya,
mengingat acara ini penuh dengan konten yang harus dalam bimbingan orang tua.
“MIN HYUNSIK!” ku
dengar suara anak-anak yang memanggil Hyunsik.
“Eoh, kalian, mari masuk, Hyunsik ada di
dalam.” Aku mempersilahkan tiga bocah ini masuk menemui Hyunsik yang sedang
mengasuh Hyunmi di ruang keluarga.
Ku biarkan mereka
bermain bersama sementara aku menyiapkan cemilan untuk mereka.
Pukul lima sore akhirnya
acara dimulai. Kami menontonnya dengan penuh semangat. Beberapa diantara bocah
ini saling meneriaki idola mereka masih-masing, hingga akhirnya,
“APPA! ITU APPA! LIHAT ITU APPA-KU!”
teriak Hyunsik tiba-tiba dan membuatku terkaget. Ku alihkan perhatianku pada ke
empat bocah ini. Mereka nampak antusias dan penuh kagum melihat sosok yang di
panggil Appa oleh Hyunsik.
“Woah, Ahjussi keren.”
“Hyunsik-a, Appa-mu sangat keren dan tampan.”
“Iya,”
Ku ulas senyum
melihat raut wajah Hyunsik yang kini berubah sangat senang. Setidaknya mereka
yang mengejek Hyunsik bisa tahu apa pekerjaan Appa-nya, sampai-sampai dia jarang pulang.
===000===
“YA MIN HYUNSIK!
Kalu kau punya Appa, kenapa tidak pernah
ke sini untuk menjemputmu?”
“Pasti Min Hyunsik
tidak punya Appa!”
“AKU PUNYA APPA!”
Kembali aku
mendengar ejekkan dari teman-teman Hyunsik. Ah, rupanya mereka belum tahu.
“Jagoan tidak boleh
cengeng, mengerti?” segera aku mengucapkan kata-kata itu ketika Hyunsik
menghambur padaku.
Kami berjalan
berdua. Hanya berdua, Hyunmi untuk saat ini aku titipka pada Ahjumma tetangga, toh aku hanya pergi
sebentar menjemput Hyunsik.
“Eoh.” Langkah Hyunsik terhenti di depan
rumah.
Aku tersenyum, aku
tahu itu mobil suamiku, dan dia sekarang sudah berada di rumah.
“Ap-“
“Ssst!” aku
menghentikan Hyunsik yang hampir saja berteriak.
Ku gandeng tangan
putraku menuju kamar, menemui ayahnya yang sudah terlelap.
“Appa masih lelah sayang, biarkan Appa istirahat ya,” jelasku.
“Eum,” dia mengangguk, kemudian berjalan
dengan berjinjit menghampiri ayahnya. CUP. Dia mencium pipi Yoongi pelan. “Appa keren.” Bisiknya yang masih bisa ku
dengar.
===000===
Yoongi POV
“Apa Hyunsik sudah
tidur?” tanyaku pada Hana yang sedang menyusui Hyunmi.
“Eum,” jawabnya sambil menepuk-nepuk bayi
kami yang mulai terlelap.
Aku turut bergabung
dengan mereka. ku tempatkan diriku di salah satu sisi kasur yang tersisa. Ku
ulurkan tanganku untuk mengusap pipi tembab putriku yang lucu ini. Dia
menggeliat dan menghentikan aktivitasnya. Matanya yang semula terpejam kembali
terbuka. Dia menoleh menghadapku, mentapaku dengan matanya yang terbuka lebar.
Sungguh menggemaskan.
“Papapapa~,”
celotehnya sambil menepuk-nepuk pipiku dengan tangan mungilnya.
“Hai sayang. Apa
kau merindukan Appa?” ku genggam
jemarinya dan ku ciumi tangannya. Hyunmiku akhirnya tertawa, mungkin dia
merindukanku juga.
Gemas, ku rengkuh
tubuh mungilnya dalam dekapanku dan ku tepuk-tepuk pelan punggungnya sembari ku
kecupi wajahnya. Ah, aku sangat merindukan bocah ini.
===000===
“APPA!” Hyunsik langsung berlari ke
arahku ketika melihatku sudah berdiri di depan pintu gerbang seoklahnya.
“AIGOO!” Ku tangkap tubuh putraku yang
sudah besar ini.
“YA! KALIAN!”
Hyusik berteriak ke arah teman-temannya yang sedang bergeromobol. “LIHAT, DIA APPA-KU!”
Oh, jadi seperti
ini. Aku memang sudah diberi tahu oleh Hana mengenai hal ini, Hyunsik yang
murung karena ejekkan teman-temannya.
“Oh, AHJUSSI!” Dua orang bocah - yang aku
rasa mereka itu teman Hyunsik, berlari ke arahku.
“Annyeonghaseyo Ahjussi,” merek
amembungkuk menyapaku.
“Annyeong.” Jawabku.
“Appa, mereka teman-temanku.” Jelas
Hyunsik dan aku hanya ber-oh ria.
“Ahjussi, boleh minta tanda tangannya?”
yah, akhirnya bocah ini dengan malu-malu mengulurkan buku dan pensilnya padaku.
“Boleh. Siapa
namamu?”
“Hyemi, Gong
Hyemi.”
“Nah, selesai.” Ku
berikan kembali buku dan pensilnya.
“Ahjussi aku juga!”
“Aku juga mau tanda
tangan Ahjussi.”
Heol~, kenapa jadi acara fanmeet mendadak seperti ini. Aku dengan
sabar meladeni permintaan mereka.
“Hyunsik tunggu
sebentar ya.”
Akhirnya acara mini
fanmeet di sekolahan Hyunsik berakhir
dan sekarang waktunya aku mengajak putraku ini pulang untuk menikmati santap
siang yang sudah disiapkan oleh Hana.
“Appa. Appa tahu, mereka itu fans Appa.”
Bisik Hyunsik.
“Eoh, benarkah?”
“Eum, karena Appa sangat keren kemarin.”
“Siapa dulu, Min
Yoongi.”
“Min Yoongi, Appa Hyunsik!” ucap Jagoanku ini riang.
END

Tidak ada komentar:
Posting Komentar