Senin, 26 Desember 2016

FF BTS ll MFS SEASON 2 ll He is My Dad



Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi (Suga BTS), Jung Hana (OC), Min Hyunsik (OC), Min Hyunmi (OC)
Genre : Family,Marriage life, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry for typo and I hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^

===000===

HANA POV

“AKU PUNYA APPA!” 

Samar-samar aku mendengar teriakkan Hyunsik dari sini. Ya, ini sudah satu minggu Yoongi tidak menemani kami karena pekerjaannya. Sedih memang, tapi aku berusaha untuk memberikan anak-anakku pengertian, agar mereka tidak membenci ayahnya.

Eomma~,” Hyunsik memelukku begitu aku sampai di pintu gerbang sekolahnya.

“HYUNSIK TIDAK PUNYA APPA!” ejekan kembali terdengar di telingaku.

Eomma~,” Hyunsik kembali merengek. Oke, mereka hanya anak-anak, dan sepertinya aku harus memberikan pengertian lebih pada mereka.

Ahjumma, mereka mengejek Hyunsik karena Appa-nya tidak pernah datang menjemputnya.” Ucap bocah yang sedari tadi berdiri di belakang jagoanku.

Eomma, apa Appa masih sibuk bekerja?” satu pertanyaan yang berhasil membuat dadaku terasa sesak.

Eum,” aku berjongkok menyejajarkan diriku dengan ke dua bocah ini. Ku edarkan pandanganku sejenak, ternyata banyak diantara mereka yang pulang dengan wajah sumringah dan tangan yang saling bergandengan dengan Ayah mereka. Ku ulas senyum dan ku elus pucuk kepala Hyunsik, “Sayang, Hyunsik kan tahu, Appa sedang bekerja untuk Hyunsik. Appa sedang berusaha untuk Hyunsik bisa sekolah. Appa sedang bekerja untuk membuat orang-orang bisa bahagia. Hyunsik tahu sendiri apa pekerjaan Appa?”

“Memangnya Ahjussi bekerja di mana?” Gunwoo, bocah di samping Hyunsik ini turut bertanya.
Appa-ku bekerja di studio. Appa-ku orang yang hebat. Dia bisa membuat lagu. Lagunya keren loh.” Jawab Hyunsik penuh bangga. 

Aku tersenyum mengamati dua bocah ini. Begitu polos, lucu.

“Nah, ayo sekarang kita pulang,” ku gandeng tangan mungil kedua bocah ini. Kebetulan arah rumah kami sama jadi apa salahnya aku sekalian mengantar teman Hyunsik ini pulang.

“Dah Hyunsik~, Katakan pada Appa-mu, Aku menyukai lagunya!” ucap Gunwoo sambil melambaikan tangan.

“OKE!” ucap Hyunsik lalu memberikan ponselku kembali. Sengaja ku perlihatkan pada mereka video-video Yoongi yang ku simpan d ponselku. Dan yah, itu sedikit mengobati kesedihan Hyunsik.

===000===

Aku baru saja keluar dari kamar Hyunsik, dan “Omo!” ucapku terkejut ketika melihat suamiku kini sudah berada di belakangku dengan Hyunmi yang berada digendongannya.

“Sejak kapan kau di situ?” 

“Kau saja yang tidak mendengarku memanggil namamu.” Ucapnya lantas berjalan kembali menuju kamar kami.

Aku mengekornya dan ku lihat pria yang sangat ku rindukan ini sedang membaringkan Hyunmi di Baby Coth-nya. Ku lihat tangannya mengelus pelan pipi tembab Hyunmi yang sudah terlelap.

“Kau sudah makan?” tanyaku berbasa basi karena ku lihat wajah suamiku yang begitu lelah.

“Belum, tapi aku tidak lapar. Aku ingin tidur saja,” jawabnya seraya menempatkan dirinya senyaman mungkin di atas kasur. 

Akupun turut menempatkan dirku di sampingnya. Ku dekatkan tubuhku padanya, ah tidak, lebih tepatnya aku menyandarkan kepalalu pada dadanya. Menghirup harum feromon yang sangat ku rindukan. Memeluknya erat untuk menumpahkan rasa rinduku padanya. Tangannya mengelus pelan pucuk kepalaku hingga membuatku terasa seperti dininabobokan olehnya, dan akhirnya aku berhasil berpetualang ke alam mimpiku.

===000===

Pukul empat dini hari. Ya, masih terlalu pagi bukan? Tapi suara gaduh dari Min Yoongi berhasil membuatku terbangun sepagi ini.

“Kau sedang apa?” tanyaku dengan suara serak khas bangun tidur. Ku sipitkan mataku untuk memfokuskan pandanganku pada aktifitas Yoongi saat ini.

“Aku harus berangkat pagi, atau aku akan ketinggalan pesawat.” Ucapnya sambil mengemas beberapa pakaian yang akan dia bawa.

“Mau mandi dulu?” tawarku dan dia mengangguk.

Ku langkahkan kakiku menuju kamar mandi, menyiapkan air hangat untuknya dan kulanjutkan dengan acara berperang di dapur untuk menyiapkan minuman hangat agar suamiku tidak masuk angin karena mandi terlalu pagi hari di cuaca sedingin ini.

“Ini minumlah,” ku sodorkan secangkir teh jahe merah padanya, dan dia menerimanya dengan senang.

“Terimakasih,!” Cup, sebuah kecupan mendarat di pipiku.

“Kau ke kantor dulu?” tanyaku dan dia mengangguk sambil meneguk tehnya.

“Ah~,” ucapnya lega setelah menenggak habis minumannya. “Aku hanya pergi dua hari saja, tidak lama, setelah acaranya selesai aku langsung pulang.” 

Aku hanya diam menanggapi ucapan suamiku. Mau bagaimana lagi, sudah menjadi risiko pekerjaannya.

“Hati-hati,” ucapku ketika dia membuka pintu rumah.

===000===

Siang ini lumayan istimewa, karena baru saja suamiku mengirimkan foto dirinya yang sudah terlihat tampan dengan setelan jasnya. Kemarin dia tak lupa memberiku pesan untuk mengajak anak-anak memirsa tayangan penghargaan musik di salah satu stasiun televisi. 

Eomma, nanti sore kita jadi nonton acara Appa kan?” tanya Hyunsik penuh antusias.

“Eum, tentu saja jadi, ajak teman-temanmu sekalian.” Sekali-sekali mengajak anak-anak nonton bersama bukanlah hal buruk, dan tentu saja aku harus ekstra mengawasinya, mengingat acara ini penuh dengan konten yang harus dalam bimbingan orang tua.

“MIN HYUNSIK!” ku dengar suara anak-anak yang memanggil Hyunsik.

Eoh, kalian, mari masuk, Hyunsik ada di dalam.” Aku mempersilahkan tiga bocah ini masuk menemui Hyunsik yang sedang mengasuh Hyunmi di ruang keluarga.

Ku biarkan mereka bermain bersama sementara aku menyiapkan cemilan untuk mereka.

Pukul lima sore akhirnya acara dimulai. Kami menontonnya dengan penuh semangat. Beberapa diantara bocah ini saling meneriaki idola mereka masih-masing, hingga akhirnya,

APPA! ITU APPA! LIHAT ITU APPA-KU!” teriak Hyunsik tiba-tiba dan membuatku terkaget. Ku alihkan perhatianku pada ke empat bocah ini. Mereka nampak antusias dan penuh kagum melihat sosok yang di panggil Appa oleh Hyunsik. 

“Woah, Ahjussi keren.”

“Hyunsik-a, Appa-mu sangat keren dan tampan.”

“Iya,”

Ku ulas senyum melihat raut wajah Hyunsik yang kini berubah sangat senang. Setidaknya mereka yang mengejek Hyunsik bisa tahu apa pekerjaan Appa-nya, sampai-sampai dia jarang pulang.

===000===

“YA MIN HYUNSIK! Kalu kau punya Appa, kenapa tidak pernah ke sini untuk menjemputmu?”

“Pasti Min Hyunsik tidak punya Appa!”
 
“AKU PUNYA APPA!”

Kembali aku mendengar ejekkan dari teman-teman Hyunsik. Ah, rupanya mereka belum tahu.

“Jagoan tidak boleh cengeng, mengerti?” segera aku mengucapkan kata-kata itu ketika Hyunsik menghambur padaku.

Kami berjalan berdua. Hanya berdua, Hyunmi untuk saat ini aku titipka pada Ahjumma tetangga, toh aku hanya pergi sebentar menjemput Hyunsik.

Eoh.” Langkah Hyunsik terhenti di depan rumah.

Aku tersenyum, aku tahu itu mobil suamiku, dan dia sekarang sudah berada di rumah.

Ap-“

“Ssst!” aku menghentikan Hyunsik yang hampir saja berteriak. 

Ku gandeng tangan putraku menuju kamar, menemui ayahnya yang sudah terlelap.

Appa masih lelah sayang, biarkan Appa istirahat ya,” jelasku.

Eum,” dia mengangguk, kemudian berjalan dengan berjinjit menghampiri ayahnya. CUP. Dia mencium pipi Yoongi pelan. “Appa keren.” Bisiknya yang masih bisa ku dengar.

===000===
Yoongi POV

“Apa Hyunsik sudah tidur?” tanyaku pada Hana yang sedang menyusui Hyunmi.

Eum,” jawabnya sambil menepuk-nepuk bayi kami yang mulai terlelap.

Aku turut bergabung dengan mereka. ku tempatkan diriku di salah satu sisi kasur yang tersisa. Ku ulurkan tanganku untuk mengusap pipi tembab putriku yang lucu ini. Dia menggeliat dan menghentikan aktivitasnya. Matanya yang semula terpejam kembali terbuka. Dia menoleh menghadapku, mentapaku dengan matanya yang terbuka lebar. Sungguh menggemaskan.

“Papapapa~,” celotehnya sambil menepuk-nepuk pipiku dengan tangan mungilnya.

“Hai sayang. Apa kau merindukan Appa?” ku genggam jemarinya dan ku ciumi tangannya. Hyunmiku akhirnya tertawa, mungkin dia merindukanku juga.

Gemas, ku rengkuh tubuh mungilnya dalam dekapanku dan ku tepuk-tepuk pelan punggungnya sembari ku kecupi wajahnya. Ah, aku sangat merindukan bocah ini.

===000===

APPA!” Hyunsik langsung berlari ke arahku ketika melihatku sudah berdiri di depan pintu gerbang seoklahnya. 

AIGOO!” Ku tangkap tubuh putraku yang sudah besar ini.

“YA! KALIAN!” Hyusik berteriak ke arah teman-temannya yang sedang bergeromobol. “LIHAT, DIA APPA-KU!”

Oh, jadi seperti ini. Aku memang sudah diberi tahu oleh Hana mengenai hal ini, Hyunsik yang murung karena ejekkan teman-temannya.

“Oh, AHJUSSI!” Dua orang bocah - yang aku rasa mereka itu teman Hyunsik, berlari ke arahku.

Annyeonghaseyo Ahjussi,” merek amembungkuk menyapaku.

Annyeong.” Jawabku.

Appa, mereka teman-temanku.” Jelas Hyunsik dan aku hanya ber-oh ria.

Ahjussi, boleh minta tanda tangannya?” yah, akhirnya bocah ini dengan malu-malu mengulurkan buku dan pensilnya padaku.

“Boleh. Siapa namamu?”

“Hyemi, Gong Hyemi.”

“Nah, selesai.” Ku berikan kembali buku dan pensilnya. 

Ahjussi aku juga!”

“Aku juga mau tanda tangan Ahjussi.”

Heol~, kenapa jadi acara fanmeet mendadak seperti ini. Aku dengan sabar meladeni permintaan mereka.

“Hyunsik tunggu sebentar ya.” 

Akhirnya acara mini fanmeet di sekolahan Hyunsik berakhir dan sekarang waktunya aku mengajak putraku ini pulang untuk menikmati santap siang yang sudah disiapkan oleh Hana.

Appa. Appa tahu, mereka itu fans Appa.” Bisik Hyunsik.

“Eoh, benarkah?”

“Eum, karena Appa sangat keren kemarin.” 

“Siapa dulu, Min Yoongi.”

“Min Yoongi, Appa Hyunsik!” ucap Jagoanku ini riang.

END


Tidak ada komentar:

Posting Komentar