Jumat, 16 Desember 2016

FF BTS ll MFS SEASON 2 ll CRYNG BABY MIN YOONGI




Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi (Suga BTS), Jung Hana (OC), Min Hyunsik (OC), Min Hyunmi (OC)
Genre : Family,Marriage life, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry for typo and I hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^
===000===

Hana POV

Bosan menunggu kantuk datang, ku buka ponselku yang sejak sore tergeletak di atas nakas di samping tempat tidurku, sekedar untuk memeriksa apakah suamiku masih mengingatku atau tidak.
Sebuah pesan dan tiga panggilan tak terjawab. Ha~, syukurlah suamiku masih mengingatku rupanya. jariku tergerak untuk membuka pesan darinya.

From Yoongi: Hana-ya, kalian sedang apa?

WHAT?! Hanya itu saja? Tidak ada pertanyaan lainnya? Oh Min Yoongi kau benar-benar!

To Yoongi : Maaf baru membalas pesanmu. Seharian aku menemani Hyunsik dan Hyunmi. Bagaimana acaramu? Apakah berjalan lancar?

Jariku mengetuk icon berbentuk amplop untuk mengirimkan pesan yang ku tulis.

From Yoongi : Semuanya berjalan lancar.

Balasan singkat darinya akhirnya muncul di layarku. Selang beberapa detik kemudian sebuah pesan darinya kembali muncul.

From Yoongi : Kalian tidak merindukanku? 

Yah, inilah pertanyaan yang ku tunggu-tunggu. Aku ingin sekali mengatakan padanya, kalau aku dan anak-anak benar-benar merindukanmu.

To Yoongi : Heol~, apa tidak terbalik? Apa kau tidak merindukan kami? bukankah kau selalu bilang kalau kau merasa sepi jika tak ada kami.

Sedikit menaikkan gengsi, ku balikkan pertanyaan itu padanya.

From Yoongi : Iya, Iya. Tidak ada anak-anak disini, sepi.

Singkat, jelas, padat, namun menggambarkan keadaan yang sebenarnya. Itulah Min Yoongi jika sudah berbicara.

Ku letakkan ponselku untuk memeriksa anak-anak. Hyunsik yang akhirnya terlelap setelah mengerjakan tugasnya, Hyunmi yang juga sudah terlelap, dan sekarang giliranku unutk merilekskan otot-ototku yang tegang karena harus berjuang mengurus rumah dan anak-anak.

Ku dudukan tubuhku di sofa. Secangkir coklat hangat dan drama mungkin bisa menjadi pasangan duet yang tepat malam ini. Ku gerakkan tanganku untuk menghidupkan televisi melalui remote yang tergeletak di sampingku. 

Kotak elektronik itu menyala, menampilkan gambar-gambar bergerak yang terkemas apik. Menampilkan tayangan-tayangan yang menghibur. Iklan terhenti dan berganti dengan tayangan berita dari dunia hiburan. Niatku menonton drama akhirnya harus berbelok lantaran acara berita hiburan ini.
Pembawa acara masaih membacakan narasi dari berita yang di sampaikan. Berita mengenai dunia musik, dan kali ini munculah nama suamiku di berita itu. Sedikit ku keraskan volume televisi agar aku bisa mendengar dengan jelas apa yang dia katakan tentang suamiku. Ya Tuhan, demi apa, suamiku menangis.

“Pfftt!” sontak saja aku hampir tertawa melihatnya.

Aku teringat kata-katanya yang benar-benar penuh angkuh. Kala itu dia berkata, “Aku tidak akan menangis diatas panggung. Itu kekanak-kanakan.” Sungguh aku bersumpah dia berbicara seperti itu dengan sikapnya yang keras. But now, see, he already crying like a baby.

Iseng aku mencari foto suamiku yang bertebaran di dunia maya. Ku simpan salah satu foto terbaik darinya saat kamera menangkapnya sedang menangis.

“Kena kau Min Yoongi.” Aku menyeringai licik ketika sebuha gambar berhasil ku simpan di ponselku.

Jujur saja, melihatnya menangis seperti itu membuatku sedih. Seumur-umur aku hidup bersama dengannya, belum pernah aku melihat dia menangis seperti itu. dia selalu menyembunyikan tangisannya dan selalu berusaha kuat untuk orang-orang di sekitarnya.

From Yoongi: Hana-ya? Kau sudah tidur?

Lagi dia mengirimiku pesan, dan sengaja aku biarkan pesannya itu. sekali-sekali mengabaikan pesannya tak salah kan? Aku juga ingin dia tahu bagaimana rasanya diabaikan. Sedikit membalas dendam, hihihihi.

From Yoongi : Jung Hana?
From Yoongi : Hana sayang~
From Yoongi : Hyunsik Eomma~
From Yoongi : Hyunmi Eomma~
From Yoongi : Istriku sayang~
From Yoongi : Ya ampun, YA! JUNG HANA! Kenapa kau mengabaikanku? Aku tahu kau membaca pesanku. Cepat balas!

Ya Tuhan, baru sebentar saja ku abaikan dia sudah marah seperti itu. Dasar. 

To Yoongi : Brisik!

Ya, hanya satu kata untuk membalas pesan-pesan yang dia kirim.

From Yoongi : YA! Awas kau ya! Kau tega mengabaikanku. T.T

Oke, ternyata dia marah. Dan tunggu, apa-apaan ini, dia memasang emoticon menjijikan seperti ini.

To Yoongi : Kau menangis hanya karena aku mengabaikanmu?

Pertnyaan konyol ku ketik begitu saja.

From Yoongi: TIDAK!

“Cih, masih saja keras kepala, aku tidak menangis katamu?” aku mulai jengah.

To Yoongi : Aigoo, Min Yoongiku, kenapa kau menangis uh? Cup cup cup, sayang~ :P

Sebuah pesan dan foto yang tadi ku simpan ku kirimkan padanya.

===000===
Yoongi POV

Sebuah pesan muncul di layar ponselku tepat ketika kakiku berada di depan pintu rumah. 

“Ck,” aku berdecak sebal saat melihat pesan yang Hana kirimkan.

Segera jariku menekan kode pada kunci pintu. “YA JUNG HANA!”

Aku sengaja mengeraskan suaraku untuk memanggil wanita yang seharian ini membuatku kesal.

Eoh!” jawabnya terkejut. Matanya membulat menatapku. “Kau sudah pulang?” ucapnya basa-basi dan  bisa kulihat dengan jelas, dia buru-buru menyembunyikakn ponselnya.

“Berikan ponselmu!” aku menghampirinya dengan rasa kesal.

“U-Untuk apa?” 

“Dari mana kau mendapatkan foto itu?” tanyaku penuh selidik. Semntara tesangka di depanku ini hanya bisa senyum-senyum sambil mencari alasan.

“Itu aku, eum, aku-“

“Sudah jangan banyak alasan, kemarikan saja ponselmu!” tanpa perlu di perintah aku segera melancarkan aksiku untuk merebut ponselnya. Tentu saja untuk menghapus foto nistaku itu.

“Haahahahha...berhenti Yoon! geli!” Hana menggeliat geli di bawahku.

“Tidak akan samapi kau menyerahkan ponselmu!” tanganku semakin gencar menggelitiki perut wanitaku ini.

“Oke, oke, aku menyerah!” dia menyerah dan memberikan ponselnya dengan suka rela.

“Nah anak pintar.” Ku elus pucuk kepalanya lalu menerima ponselnya yang kemudian ku letakkan begitu saja di atas meja dan BRUK! 

YA! Mau apa lagi?” protesnya ketika aku kembali mengukungnya di bawahku.

“Menghukumu karena kau nakal!”

YA MIN YOONGI!” peduli setan, dia mau berteriak atau apa, yang jelas saat ini aku benar-benar merindukannya. Setelah tiga hari aku harus berpisah dengannya bukankah hal yang wajar jika aku melampiaskan semua rinduku padanya? Hei, kita ini suami istri, jadi tak masalah bukan?

END





Tidak ada komentar:

Posting Komentar