Author
: Yeonhwa
Cast
: Min Yoongi (Suga BTS), Jung Hana (OC), Min Hyunsik (OC
Genre
: Family, Marriage life, Fluff (little)
Rated
: G
Lenght
: Ficlet
Disclaimare
: Suga and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry
for typo and I hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy
reading ^^
===000===
Hana POV
Pagi ini menjadi
pagi yang cukup sibuk untukku. Hyunsik yang sudah harus memulai sekolahnya dan
aku yang harus segera menyiapkan segalanya sebelum kedua lelakiku berangkat
untuk memenuhi kewajiban mereka.
“Yoongi-ya!” panggilku dari dapur.
“Ya?” jawabnya
yang masih dengan rambut basah sehabis mandi.
“Tolong
bangunkan Hyunsik, aku harus membuatkan sarapan untuk kalian.”
“Oke!” dia
melenggang pergi ke kamar jagoan kami.
===000===
Yoongi POV
“Sayang ayo-“
aku membuka pintu kamarnya dan tak ku dapati jagoanku di atas tempat tidurnya.
“Appa! Aku mau mandi!” teriaknya sambil
menenteng handuk dan bebek karet mainannya.
“Kau sudah bangun dari tadi?”
“Hm,” angguknya.
“Ayo kita
mandi!” aku menggendongnya ke kamar mandi.
Acara memandikan
Hyunsik adalah perjuangan terberat untukku. Bagaimana tidak, dia selalu saja
memasang ulah hingga aku kesulitan untuk membersihkan tubuhnya. Belum lagi
acara bermain air bersama bebek-bebeknya. Huh~, sungguh melelahkan.
“Kalian sudah
selesai?” Tanya Hana dari luar sana.
“Hampir!”
jawabku.
“Sa-, Omo! Kenapa kau mandi lagi?” isriku
tertegun melihat kondisiku yang basah kuyup disertai busa sabun dimana-mana.
“Anakmu,” aku
menunjuk ke arah Hyunsik yang masih asik dengan busa dan bebek karetnya.
“Sayang ayo
cepat selesaikan mandimu, nanti terlambat ke sekolah.”
“Appa! Ayo cepat! Cepat! Cepat!” dia
mencipratkan air busa ke tubuhku.
“Iya sayang,”
aku berusaha membasuh tubuhnya dari licinnya sisa-sisa sabun.
“Nah, ganti baju
dulu sana dengan Eomma, Appa mau mandi,” aku menggendong Hyunsik
sampai ke depan pintu kamar mandi, dan disambut oleh Hana yang sudah selesai
dengan sarapan kami.
“Ayo ganti
baju,”
Tak butuh waktu
lama bagi Hana untuk mengubah penampilan Hyunsik menjadi rapi. Acara
selanjutnya adalah sarapan, kemudian mengantar Hyunsik ke sekolah barunya.
Sengaja aku dan Hana mengantarnya bersama, ini hari pertamanya sekolah, dan aku
ingin ada kenangan tersendiri bagi kami.
===000===
Hana POV
“Nah, sudah
sampai,” ucap Yoongi penuh semangat, rupanya suamiku ini juga bersemangat untuk
mengantar anak kami bersekolah. Segera dia menurunkan Hyunsik dan
menggandengnya memasuki sekolah barunya. Aku mengekor mereka dari belakang,
menatap mereka yang berjalan bergandengan, sungguh membuatku bahagia. Nasehat-nasehat
tak henti Yoongi lontarkan kepada jagoan kami. Sesekali mereka berdua mengulas
senyum dan tawa.
“Ya, itukan Min
Yoongi, produser terkenal itu kan?”
“Dia kan rapper
grup idol,”
“Wah mereka
sangat manis,”
Bisik-bisik
pujian mulai terdengar, ha~, aku harap tidak ada sasaeng fans yang datang ke sini. Ku beranikan diri untuk bergabung
dengan mereka, para orangtua yang sedang menunggui anak mereka.
“Hallo, saya
Jung Hana, orang tua Hyunsik, salam kenal.” Ucapku sesopan mungkin.
“Oh, Hallo,
salam kenal juga,” satu persatu saling memperkenalkan diri, hingga berakhir
pada obrolan khas ibu-ibu rumah tangga.
“Hana-ya!”
panggil suamiku.
“Ya?”
“Aku harus ke
kantor, kalian tidak apa-apa aku tinggal?” tanyanya.
“Em,” anggukku,
“Pergilah, nanti aku bisa meneleponmu kalau sudah selesai.”
“Baiklah, aku
pergi dulu,” pamitnya seraya mengusap pucuk kepalaku.
“Aigo~, kalian manis sekali,” ucap salah
satu orang tua siswa yang sedang duduk bersamaku.
“Ah, hehehehe,”
aku hanya tertawa malu. Sementara Yoongi dengan santainya melenggang pergi.
===000===
Yoongi POV
“Appa!” teriak Hyunsik begitu melihatku
keluar dari mobil.
“Aigooo~,” ku tangkap tubuhnya yang
sekarang bertambah berat. “Bagaimana sekolahmu? Menyenangkan?”
“Em,”
angguknya,” aku mempunyai teman banyak, ada Taejoon, Taeyoon, dan ada banyak
teman-taman baru Appa,” celoteh
anakku girang.
“Sepertinya dia
menyukai kegiatan barunya ini,” ucap Hana sembari melepaskan tas dari gendongan
Hyunsik.
“Appa, Appa, aku membuat ini,” Hunsik menunjukan sebuah mobil-mobilan yang
dia buat dari rangkaian lego. “Appa,
tadi Kim Ssaem mengajariku menari,”
“Oh ya? Coba
tunjukkan pada Appa,”
“Begini Appa,” dengan penuh semangat dia
mempraktekkan tarian sederhana yang tadi diajarkan di sekolahan.
Gemas, aku
mencubit pipinya ketika tariannya itu berakhir. Ah, aku jadi semakin ingin
dekat dengannya. Mengamati setiap pertumbuhannya. Haruskan aku membulatkan tekadku
itu?
END

Tidak ada komentar:
Posting Komentar