Minggu, 15 Mei 2016

FF BTS ll TOO FEAR


Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi (Suga BTS), Jung Hana (OC)
Genre : Family, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry for typo, and I hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^

===000===

Cuaca sore ini cukup cerah, ku biarkan jagoanku bermain dengan teman-temannya di taman. Sambil menunggunya bermain aku berkutat dengan ponselku. Lebih tepatnya berkutat dengan pikiranku yang entah kenapa selalu merasa takut setiap kali suamiku tak ada di rumah.

To: Yoongi
Yoongi-ah?

Aku mengirimkan sebuah sms padanya. Aku tahu dia sekarang sedang sibuk dengan syuting dan promo untuk album barunya. Tapi seharian ini dia belum memberiku kabar.

DDRRTTT...!

Sebuah notifikasi masuk ke ponselku. Ku usap layar berbentuk persegi empat itu. Akhirnya pria yang ku pikirkan mengirimiku kabar.

From: Yoongi
Ya? Ada apa?      

Tanpa pikir panjang aku langsung membalas pesannya.

To : Yoongi
Tak apa. Hanya saja kau seharian belum memberiku kabar. Apa kau baik-baik saja di sana?

Mungkin terlihat sedikit kekanakan mengiriminya pesan seperti itu, tapi apa salahnya sih, toh aku ini istrinya.

DDDRRRTTTT...DDDRRRTTT...DDDRRRTTT...!!!

Aku hanya mengiriminya pesan singkat, tapi dia malah meneleponku sekarang.

“Halo?” ucapku membuka percakapan kami.

“Ada apa?”

“Bukankah aku tadi sudah mengirimu pesan? Tumben seharian ini kau tak mengirimiku kabar. Eung Yoon-“

“Yoongi-ssi kemari sebentar!” terdengar suara seroang wanita memanggilnya.

Nde!, Hana-ya sebentar ya,”

“Eum,” oke kali ini aku mencoba untuk berpikir positif.

“Hana-ya?” lanjutnya lagi dari sambungan telepon kami.

“Ya, siapa yang memangilmu tadi?” tanyaku penasaran.

“Lebih baik kita lanjutkan lewat pesan saja,”

“Eh?” dia bahkan belum memnjawab pertanyaanku dan aku masih ingin mendengar suaranya. Bodoh!

TUT...TUT...TUT...

Sambungan telepon kami akhirnya terputus. Ku letakkan kembali ponselku. Ku fokuskan perhatianku pada jagoanku yang sedang asik bermain pasir bersama temannya. Untunglah di dekat rumah kami ada taman bermain, jadi tidak merepotkan bagiku jika Hyunsik merengek minta bermain di luar.
Ku lirik jam yang melingkar manis di tanganku. Pukul lima sore, dan ini waktunya kami unutk pulang.

“Hyunsik-ah! Sudah sore, Ayo pulang!” aku memanggil anakku.

Nde eomma~”  jawabnya sambil berlari ke arahku. Begitu Hyunsik berlari meninggalkan kolam pasir, satu persatu anak-anak yang lain juga pergi meninggalkan taman ini.

===000===

Aku sudah membersihkan diri, begitupun dengan Hyunsik yang kini sudah terlelap seusai menghabiskan segelas susunya. Jarum jam memang belum menunjukkan waktu yang cukup malam. Jam delapan, bukankah masih sore? Aku putuskan untuk bermain dengan akun sns-ku. sejenak aku mengubah diriku menjadi seorang fangirl. Ku ketik nama suamiku dan beberapa artikel serta video bermunculan di layar ponselku.

“Hah~” aku menghela nafas panjang. Terkadang aku harus menahan rasa sesakku ketika melihat wanita-wanita lain berada dekat dengan suamiku. Aku harus merelakan tangan itu menyentuh hangat tangan para wanita yang menyebut drinya sebagai fans dari suamiku. Bahkan aku harus mengikhlaskan wanita stylist mereka, melihat bahkan menyentuh tubuh suamiku. Menyesakkan bukan?

“Yoongi-ah aku takut.” Kalimat itu lolos begitu saja dari mulutku. Untung saja aku masih bisa bertahan untuk tidak membiarkan cairan bening ini meluncur membanjiri pipiku. Sungguh tidak lucu.
Kembali aku membuka beberapa video saat dia melaukan fansign bersama dengan grupnya. Sekali lagi aku hanya bisa menarik nafas panjang lalu menghembuskannya kuat-kuat. Aku berusaha meyakinkan diriku sendiri, berkata dalam hati bahwa Yoongi sekarang menjadi milikku dan dia sudah menjadi suamiku, dia sudah menjadi ayah dari anakku.

DDDRRRTTT....!

Sebuah pesan darinya muncul di layar ponselku.

From: Yoongi
Aku pulang agak larut, jangan menungguku, tidur saja dulu.

Dia hafal betul kalau aku selalu menungggunya pulang. Tak usah ku jawabpun sepertinya dia sudah tahu, aku tetap akan menunggunya, karena sudah menjadi kewajibanku.

===000===

YOONGI POV

Pukul satu dini hari, aku memasuki rumah, dan ku temukan istriku tengah terbaring di sofa. Ku letakkan jaket serta tasku di kamar lalu kembali menghampiri wanitaku yang sudah terlelap.

“Ck, dasar.” Perlahan aku menggangkat tubuhnya, mengendongnya dan membawanya ke kamar.

“Sudah ku bilang jangan menungguku, masih saja bandel.” Aku menggerutu karena sikap bandelnya.

Eung, Yoongi-ah,” dia menggeliat dalam gendonganku. Aku meletakkan tubuhnya dengan hati-hati. Ku posisikan tubuhnya senyaman mungkin diatas kasur. “Yoongi-ah, aku takut” dia merancau dalam tidurnya. Ku balikkan tubuhku, dan tepat saat aku hendak beranjak, tangannya mengenggam tanganku erat. Membuatku urung untuk pergi untuk berganti pakaian.

Ku dekatkan tubuhku. Ku elus pucuk kepalanya penuh sayang. “Apa yang membuatku takut Hana-ya?” tanyaku. Hanya wajah yang menggambarkan ketakutan itu yang menjadi jawabannya.

Ku kecup keningnya, membuatnya sedikit terusik rupanya. Dia membuka mata dan menatapku lekat-lekat.

“Apa yang membuatmu takut hm?” ku ulangi pertanyanku sambil mengusap-usap pucuk kepalanya.

“Kau, kau membuatku takut.”

“Aku?”

“Emm,” dia mengangguk. Aku tertawa kecil mendengar jawabannya. Lalu ku tegakkan tubuhku, bermaksud untuk melanjutkan aktivitasku, namu tangannya kembali menahanku.

“Sebentar ya, setidaknya ijinkan aku untuk mengganti bajuku,” aku beranjak pergi membersihkan diri lalu mengganti bajuku sebelum akhirnya aku terlelap bersama dengan wanitaku.

Cha~” aku memposisikan diriku senyaman mungkin, berada disampingnya seperti ini membuatku nyaman. Ku dekatkan tubuh istriku agar mendekat, ku dekap tubuhnya. Ku biarkan tangan kiriku menjadi bantal untuknya.

“Masih takut?” tanyaku, dia mengangguk.

“Apa yang kau takutkan dariku? Aku baik-baik saja, aku sehat, aku makan dengan baik, tidur cukup, lalu apa yang kau takutkan dariku?”

“Aku takut kau jauh dariku. Aku takut kau pergi dariku.” Ucapnya, dan aku menjauhkan kepalaku darinya agar ku bisa melihat wajahnya.

“Terlalu banyak waita di luar sana yang dekat denganmu. Terlalu banyak wanita di luar sana yang jujur saja membuatku takut akan kehilanganmu. Bahkan setiap kali kau pergi bekerja, selalu saja ada wanita di dekatmu. Dia bahkan lebih sering bertemu dengamu, menatap wajahmu, bahkan dia bisa menyentuhmu hampir setiap hari.”

“Hey, jadi itu yang membuatmu takut?” aku mengulas senyum. Ku eratkan pelukanku padanya.

“Kenapa kau harus takut akan hal itu? bukankah kau sudah memiliku seutuhnya? Bukankah aku sudah menjadi priamu? Lalu apa lagi? Mereka memang selalu bersamaku, melihat wajahku, menjabat tanganku hangat, mendapatkan senyumku, bahkan mereka yang kau bilang selalu ada ketika kau bekerja bisa menyentuhku setiap saat. Tapi apakah dia bisa memilikiku? Seperti kau memillikiku?”

Dia mendongak menatapku. Aku kembali mengulas senyum. “Apakah dia bisa mendapatkan pelukanku setiap saat?” dia menggeleng.

CUP, aku mencium bibirnya yang manis, “Apakah mereka bisa mendapatkan ciumanku setiap saat?” dia kembali menggeleng.

“Jadi apa yang kau takutkan? Aku selalu ada disini,” aku menunjuk ke arah hatinya. “Dan aku selalu menempatkanmu di sini,” aku menunjuk dadaku. “Cha, ayo tidur ini sudah larut, aku ada disini, aku tak perlu takut lagi.” CUP, sebuah kecupan di kening menjadi pengantar Hana untuk terlelap ke alam mimpi.

END

Maaf banget ini ceritanya absurd banget. Sebenernya ini curcol berkedok ff.

Karena setelah sekian lama menjadi ARMY dan sering liat Jungkook deket-deket sama cewek, ya walaupun cuman sebatas untuk profesionalisme aja, tapi tetep, ini otak jadi mikirin yang nggak-nggak. Tbh, aku jadi kepikiran kalau Yoongi tiba-tiba ada kabar sama cewek apa lagi sampai dating, hatiku ini belum siap. Belum..!!!

Aku sadar, aku cuman seorang fans, tapi ketika ada kabar mendadak seperti itu tetep aja kaget dan mestinya butuh waktu untuk mencerna dan menerimanya. Tapi kalaupun iya dan aku yakn suatu saat nanti dia bakalan dapet pasangan hidup (Bahasa lu *plak!) aku bakalan nerima dengan lapang dada kok...


Janji...beneran bakalan nerima dengan lapang dada, ikhlas lahir batin...Janji!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar