Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi
(Suga BTS), Jung Hana (OC)
Genre : Marriage
life, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga
and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry for typo and I
hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^
===000===
Hana POV
“Hana-ya kemasi barang-barangmu dan juga barang-barang Hyunsik!”
“Kita mau ke mana?”
“Ikut saja!”
“Eomma, aku titip Hyunsik dulu ya, kami tidak akan lama.”
“Tapikan-“
Belum selesai aku berucap,
sesuatu begitu menggelitik di tubuhku membuatku kembali ke alam sadarku.
“Eumhh, Yoongi-ah,” aku merasa
sesuatu yang lembut dan basah menggelitik punggungku.
“Yoon-aahh~,” satu desahan lolos
begitu saja ketika sensasi itu kembali menggelitikku.
“Bangun sayang~,” bisikknya.
Aku menggeliat pelan, lalu
merapatkan kembali selimutku.
“Hana-ya~,” CUP, kembali dia
menciptakan sensasii aneh itu di punggungku yang memang terekspos.
“Yoon-ah~,” aku menggeliat karena
terganggu. Kubalikkan badanku dan kudapati priaku sedang tersenyum menyambutku.
CUP, lagi sebuah ciuman menjadi salam di pagi hari.
“YA!” aku memukul pelan tangannya yang mulai nakal. “Ini sudah pagi,
dan aku tak mau kesiangan mengurus Hyunsik hanya karena dirimu!”
“Hei! Apa kau lupa kita sedang berada
di mana?” ucapnya sambil menunjuk ke arah jendela.
Oh sial! aku lupa kalau hari ini
aku pergi berlibur berdua dengan Yoongi.
“Kita sedang berada di Norway
sayang,” dia memainkan rambutku. “ Dan kau tak usah khawatir dengan Hyunsik,
karena Eomma sedang mengurusnya
sekarang.” dia mengelus kepalaku. Aku menatapnya seolah tak percaya kalau kami
berada di Eropa dan hanya berdua saja, tanpa jagoan kami.
“Cepatlah mandi, setelah ini kita
jalan-jalan,”
“Sebentar saja, aku masih
mengantuk,” aku menarik kembali selimutku. Hawa dingin masih membuatku betah
berlama-lama berada di balik selimut. Terlebih lagi tenagaku yang masih belum
terkumpul sepenuhnya karena perbuatan kami semalam.
“Mandi sekarang, atau?” kembali
tangannya berulah, dan bibirnya juga ikut menyumbangkan hal yang membuatku
kesal dan senang dalam waktu yang bersamaan.
“Ya! Yoon-aahh, henhh tihh
kannhhh.” Aku berontak, berusaha
melepaskan diri darinya.
“Mandi sekarang tidak? Atau kau
ingin kumandikan?”
“Tidak! Aku bisa sendiri!” akupun
bangkit dengan selimut yang masih menggulung tubuhku yang polos ini.
===000===
Geriangerfjord, menjadi tempat
tujuan pertama kami. Menikmati pemandangan alam dengan udara yang masih bersih.
Sejuk, di tambah lagi dengan sisa-sisa salju yang masih menutupi bumi Eropa.
Ah, rasanya membuatku ingin kembali ke kasur, menghangatkan diriku dengan
selimut tebal serta hawa panas dari perapian.
Aku memilih duduk di bangku yang
telah disediakan. Menikmati pemandangan yang sungguh indah. Suamiku masih sibuk
dengan kameranya. Mengabadikan setiap detil keindahan yang terlukis sempurna
oleh sang Pencipta.
“Hana-ya, kemari!”
dia melambaikan tangan, memberiku isyarat agar aku menghampiri dirinya.
“Berdiri di situ.” Dia memberikan
perintah layaknya seorang fotografer terhadap modelnya. “Lihat ke sana!”
perintahnya lagi. CEKREK! Satu jepretan kamera berhasil mengabadikan aku dan
pemandangan indah yang menjadi latarnya.
“Woaahh~,” aku berdecak kagum
ketika melihat hamparan salju yang menutupi bebatuan yang menggunung di
belakangku ini.
CEKREK. Lagi, aku melihat suamiku
mengambil fotoku. “YA!”
“Kenapa?” tanyanya masih dengan kamera
yang terus menangkap tubuhku. “Ini terlalu indah untuk dibiarkan begitu saja,”
senyum terukir di wajahnya.
“Aku lelah.” Aku berjalan menuju
bangku yang tadi ku tinggalkan. Di sini aku dapat melihat suamiku dari
belakang. Menatap punggungnya, yang selalu menjadi tempat bermain anakku,
punggung bidang itu yang selalu ingin ku peluk, punggung kuat itu yang kini
tengah menanggung beban yang berat.
Ku ambil ponselku. Ku buka icon bergambar kamera, dan KLIK! Aku
mengabadikan tubuh suamiku dari sini. Sebuah gambar dengan punggung bidang dari
orang yang ku cintai lengkap dengan gunung es, sungguh menjadi pemandangan
indah tersendiri untukku.
“Kajja,” lelaki yang sedari tadi ku kagumi itu tiba-tiba menarik
tanganku lalu mengajakku untuk meninggalkan tempat ini.
“Eoh,” aku bangkit, lantas mengamit lengannya, merapatkan tubuhku
padanya, tak lupa tangan kami yang saling terkait, menggenggam erat satu sama
lain. Aku menatapnya. Memberikan senyuman terbaikku untuknya. Dia lantas
membalasnya dengan mengacak pucuk kepalaku. Jujur saja, kali ini aku merasa
kembali ke masa dulu, saat aku dan dia masih berpacaran, saat kami masih
dimabuk asmara.
“Aku mencintaimu Yoongi-ah”
bisikku dalam hati.
END
Sorry for late update
ya guys *bow
Karena lembur di
tambah habis sakit jadi telat update.
BTW, itu foto sama
nama tempat wisatanya nggak pas ya, karena nggak tahu apa nama tempat wisata
yang dikunjungi Bangtan pas di Norway, jadi asal comot aja dari mbah google.
Big Thanks buat
kalian yang sudah setia menanti update dari author abal-abal ini.
Sekali lagi maaf dan
Terimakasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar