Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi
(Suga BTS), Jung Hana (OC)
Genre : Family, Marriage
life, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga
and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry for typo and I
hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^
===000===
Yoongi POV
Empat hari sudah aku menghabiskan
hari liburku bersama istriku. Ya, aku dan Hana, kami berdua. Aku memutuskan untuk
mengajaknya berlibur berdua, aku memilih Norwegia menjadi destinasi berlibur
kami.
Tepat pukul tujuh malam kami
mendarat dengan selamat melalui bandara Incheon. Dengan cepat aku mengambil
mobil yang aku titipkan di tempat penitipan mobil yang tersedia. Aku memasukkan
beberapa barang bawaan kami ke bagasi, sementara Hana, ku biarkan dia langsung
memasuki mobil dan duduk manis di kursi penumpang, aku tahu dia sangat lelah.
DDRRRTTT...DDDRRRTTT...
Ponselku bergetar hebat, sebuah
panggilan terpampang di layarnya. Ku usap icon
berwarna hijau dan “Ya Eomma, ada
apa?” aku membuka pembicaraan diantara kami.
“Hyunsik Yoongi-ah! Min Hyunsik,
anakmu! Bagaimana ini Yoongi-ah? Hiks,” aku mendengar suara Eomma yang mulai
panik.
“Eomma, Eomma tenanglah dulu,” aku meminggirkan mobilku.
“Ada apa?” Hana mulai memasang
wajah khawatir. Aku menggeleng.
“Eomma, ada apa?” aku kembali memperjelas keadaan di sana.
“Eomma, Eomma ini aku, Hana, ada apa Eomma?” Hana ikut khawatir mendengar ucapan eomma dari sambungan telepon yang sengaja ku alihkan menjadi loud speaker.
“Hyunsik Hana-ya, Hyunsik cucu Eomma, hiks,”
“Eomma tenanglah, bicaralah pelan-pelan,” aku berusaha menenangkan
diriku sendiri dan juga eomma.
“Hyunsik hilang Hana-ya,
Yoongi-ah, bagaimana ini?”
“Eomma?” Hana setengah berteriak karena kaget. “Kita harus pulang
sekarang, ayo! Yoongi-ah kita harus pulang sekarang!” Oh God, sekarang istriku mulai menitikkan air matanya.
“Iya, iya, kita akan pulang,
tenanglah.” Aku menepuk pelan pundak istriku. “Eomma, apa Eomma sudah
mencarinya di sekitar rumah?”
“Sudah, Eomma sudah mencarinya ke mana-mana tapi tidak ketemu. Bagaimana
ini hiks, eomma begitu ceroboh, eomma bodoh!” DAMN! Sepertinya aku benar-benar harus pulang.
“Eomma, aku akan pulang sekarang, dan eomma tetap cari Hyunsik, coba eomma
cari ke rumah teman-temanya atau ke cafe Hana.”
TUUTTT...TUUUTTT...TTUUTTT
Aku memutuskan sambungan telepon
kami. Ku injak pedal gas sedalam mungkin. Masa bodoh dengan aturan kecepatan maksimal,
yang sekarang aku pikirkan adalah anakku, Min Hyunsik.
“Ah, bocah itu, Ya Tuhan!” aku
bergumam dalam hatiku.
===000===
“HYUNSIK-AH! MIN HYUNSIK!” kami
–aku, eomma, Hana, dan Yoonri– berteriak memanggil nama bocah yang sedang
menjadi pusat perhatian kami. Bahkan Hana sesekali bertanya kepada pejalan kaki
yang lewat.
“Ahjussi, apa Ahjussi
melihat anak laki-laki ini? Tingginya kira-kira segini.” Hana terus menanyai
setiap orang yang dia temui. Lama-lama aku tak tega melihatnya seperti ini. Dia
lelah, dan dia belum istirahat sama sekali.
“Hana-ya,” aku menarik mundur
pundak istriku ketika dia hendak menghampiri seorang Ahjumma yang lewat.
“Tapi Hyunsik-“ aku menggeleng.
Ku rengkuh tubuhnya, bisa ku pastikan saat ini dia sedang butuh kekuatan,
terlebih tubuhnya yang sedang diliputi rasa lelah.
Kami terus berjalan menyusuri
taman kota. Aku dan Hana menyisir ke arah selatan sedangkan Eomma dan Yoonri ke arah utara. Masih
dengan Hana yang berada dalam rengkuhan tanganku, aku terus memapahnya,
berkali-kali aku membujuknya untuk istirahat, dia tetap saja menolaknya.
“Hyunsik-ah, kau di mana sayang?
Ini Eomma sayang, Hyunsik-ah!” air
mata Hana meluncur dengan bebasnya, membuatku merasa semakin tak tega.
“Jangan menangis,” aku mengusap
pipi istriku yang sudah basah ini.
“Tapi ini sudah malam, dan
Hyunsik belum ketemu, bagaimana ini? Apa kita tidak lapor polisi saja?” dia
menatapku dengan wajah yang penuh dengan kekhawatiran.
“Kita cari dulu ya, ayo!” aku
berusa menguatkan istriku.
“Tapi bagaimana kalau Hyunsik-“
“Sssttt!” aku menempelkan
telunjuk jari ku ke bibirnya, “Jangan berpikiran yang macam-macam eoh, ayo kita cari Hyunsik.” aku
mengajak istriku kembali menyusuri taman kota.
Hampir tiga puluh menit kami
berputar-putar menyusuri taman. Rasa lelah mulai merasuki kami, bahkan raut
wajah putus asa mulai tergambar di paras cantik istriku, Jung Hana. Namun, kaki
kami masih terus melangkah, mencari keberadaan jagoan kami.
“YA! HYUNSIK-AH JANGAN KE SITU!”
mendengar nama Hyunsik, aku dan Hana menghentikan langkah kami. Kami saling
melempar pandang. Seperti mendapatkan suntikan tenaga baru, aku dan Hana
langsung bergegas menghampiri suara wanita yang meneriakkan nama Min Hyunsik
itu.
‘Hyejin?” aku tertegun melihat
wanita yang meneriakkan nama Hyunsik.
“Hana Eonni? Yoongi Oppa?”
Hyejin menoleh.
“YA MIN HYUNSIK!” serempak, aku
dan Hana berteriak memanggil bocah yang sekarang sedang asik berlari mengejar
bola.
“EOMMA~ APPA~,” dia berbalik dan
berlari menghampiri kami. Dengan segera ku tangkap tubuh mungilnya, ku dekap
erat, ku ciumi pipi tembabnya. Oh Tuhan, rasanya aku hampir mati karena
kehilangan bocahku yang satu ini.
“Kemana saja kau sayang?” Hana
terus menciumi wajah jagon kami.
“Aku merindukan Eomma dan Appa, aku ingin menyusul Eomma,”
ucapnya polos. “Eomma~ hiks,”
tangisnya pecah begitu melihat wajah Hana.
“Tadi aku sedang lewat di depan
sana, dan aku melihat Hyunsik sedang duduk bersimpuh di kolam pasir itu, waktu
ku tanyai dia malah menangis dan mengatakan kalau dia merindukan kalian,” jelas
Hyejin.
“Aigo~, maafkan Appa
sayang,” aku mengelus pundak bocah yang kini telah beralih ke gendongan Eomma-nya.
“Maafkan Eomma Hyunsik-ah, aigo~”
Hana terus menepuk-nepuk punggung Hynsik yang masih bergetar karena
tangisannya.
“Terima kasih Hyejinie, kalau kau
tak menemaninya mungkin bocah ini benar-benar hilang.” Ucapku pada gadis itu,
Kim Hyejin.
Maaf buat kalian yang
selalu nungguin update-an dari saya. Akhir-akhir ini pekerjaan lagi numpuk dan
banyak banget, jadi mungkin kedepan bakalan slow update. Ditambah lagi buat ff
baru yang belum jelas kapan dipost-nya.
Sekali lagi maaf ya,
dan terimakasih buat kalian yang sudah menanti dengan sabar.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar