Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi
(Suga BTS), Jung Hana (OC)
Genre : Marriage
life, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga
and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry for typo and I
hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^
Hana POV
“Pakai ini,” aku memakaikan jaket
pada tubuh mungil jagoanku.
Malam ini aku berniat menyusul
suamiku ke lokasi syuting mereka. ya, kebetulan hari ini suamiku dan teman satu
grupnya tengah melakukan pengambilan gambar untuk keperluan iklan salah satu
merk pakaian olah raga terkenal.
“Eomma ayo~” Hyunsik rupanya sudah tidak sabar ingin segera bertemu
dengan appa-nya.
“Nde~, sebentar sayang eomma
ambil kunci mobil dulu.” Teriakku dari dalam kamar. Segera ku pastikan kalau
pakaian dan bawaanku sudah lengkap. Termasuk keperluan Hyunsik.
“Ayo!” aku menggandeng tangan
mungilnya menuju mobil yang terparkir di depan rumah.
Perjalanan malam ini di dominasi
oleh celotehan anakku yang penuh rasa ingin tahu. Setiap hal yang di tangkap
oleh inderanya pasti menjadi bahan pertanyaan untukku, dan itu membuatku
kualahan untuk menjawabnya.
“Cha~, sudah sampai.” Ucapku selesai memarkir mobil. Ku lepas sitbelt yang membelit tubuh Hyunsik lalu
memakaikannya topi.
“Ayo eomma~. Ayo~” lagi, dia menyuruhku untuk cepat-cepat membawanya ke appa-nya.
“Iya sayang~,” dengan sabar aku
membantunya turun dari mobil, dan segera ku raih tubuhnya dalam gendonganku
sebelum dia berlari ke sana-ke mari, perlu kalian tahu anakku ini sedikit
kelebihan tenaga hingga dia tak mau diam, beda sekali dengan appa-nya.
Kami, aku dan Hyunsik, menyusuri
jalanan yang dihiasi dengan lampu warna-warni dari toko-toko yang berjejer rapi
dengan segudang daya tariknya yang membuat para pedestrian tergoda untuk
menjamahnya. Ah, tahan Hana, tahan, aku berusaha menahan diriku untuk tidak
tergiur dengan apa yang di pajang di toko-toko itu.
Cukup jauh jarak yang harus ku
tempuh untuk bertemu dengan suamiku, kalau saja bukan karena Hyunsik, aku sudah
enggan untuk ke sini. Bagaimana tidak, jarak antara tempatku memarkir mobil
dengan lokasi di mana suamiku bekerja ini memakan waktu lima belas menit dengan
berjalan kaki. Terlebuh aku harus menggendong Hyunsik yang sekarang bukanlah
seorang bayi yang bertubuh kecil.
===000===
Yoongi POV
“Appa!” aku mendengar suara anakku memanggilku. Ah, mungkin
halusinasiku saja.
“Appa!” Lagi aku mendengarnya lagi. Aku yang sedang beristirahat
terpaksa harus membuka mataku. Dan ku edarkan pandanganku, dan yah, benar,
jagoanku ada di sini.
“HEI JAGOAN APPA!” Aku melambaikan tanganku ke arahnya seraya berjalan
menghampirinya. Aku lihat dia segera beringsut turun dari gendongan eomma-nya dan berlari menghampiriku. Lucu,
aku selalu merasa gemas ketika melihatnya berlari.
“WOAAHH! Kau bertambah berat
sekarang eoh,” aku menangkapnya dan
membawanya dalam gendonganku. Jujur saja akhir-akhir ini aku jarang sekali
di rumah hingga aku melewatkan saat-saat
pertumbuhan anakku, dan sekarang aku merasa dia tumbuh dengan baik, berat
badannya aku rasa bertambah, dia sudah lumayan berat sekarang.
Ngomong-ngomong kenapa aku
menyusul appa?” tanyaku sambil
mengubah posisi topinya menjadi terbalik, bagian depan ku jadikan bagian
belakang.
“Aku merindukan appa~” ucapnya lalu memelukku,
bergelayut manja dalam gendonganku.
“Kau merindukan appa?” aku mengulangi ucapnnya, sambil
mengusap-usap punggungnya. Mungkin dia benar-benar merindukanku, bukankah
ucapan anak kecil tidak pernah bohong?.
“Dia terus-terusan memintaku
untuk menyusulmu ke sini,” Hana menhampiriku lalu menyodorkan satu cup kopi
panas untukku. “Bawa ini untuk yang lain,” dia lalu menyodorkan beberpa kantung
kresek yang berisikan kopi panas kalengan yang entah kapan dibeli olehnya.
“Mau jalan-jalan?” tawarku
selesai membagikan kopi yang Hana berikan tadi.
“Tapi kau kan masih harus
menyelesaikan itu,” Hana menunjuk ke arah kru yang sedang mengambil gambar
untuk Taehyung dan Jungkook.
“Bagianku sudah selesai, dan aku
juga sudah meminta ijin untuk berkeliling sebentar,” Jelasku dan Hana
mengangguk tanda mengerti. “Ayo, sebelum waktuku habis dan harus kembali
bekerja.”
Aku menggandeng tangan kanan
jagoanku, sementar Hana berjalan di sampingku. Ku lirik dia, aku rasa dia
menahan sesuatu.
“Kau kenapa?” tanyaku.
“Tidak apa-apa,” jawabnya, tapi
tangannya mendekap perutnya.
“Kau lapar?” dia pun menggeleng.
“Appa aku mau itu~” Hyunsik menunjuk ke arah warung tenda yang
menjual jajanan.
“Ayo kita ke sana,” aku membiarkan
Hyunsik menarik tanganku ke arah warung tenda yang dia tunjuk.
“Kau mau ini?” aku memberikan
setusuk Oden dan dia menerimanya lantas melahapnya seolah tak merasakan panas
dari makanan yang dia lahap.
“Pelan-pelan sayang, masih
panas,” Hana dengan telaten meniupkan makanan yang dipegang Hyunsik.
Puas dengan acara mengisi perut,
kami lanjukan perjalanan kami. Melangkahkan kaki dan hanya mengikuti ke mana
bocah kami berlari.
Ku keluarkan ponselku dan ku
rekam semua polah lucu anakku, hitung-hitung sebagai obat penawar rindu ketika
aku harus jauh darinya. Langkahku terhenti ketika Hyunsik menunjuk ke arah toko
yang ku tahu itu adalah toko roti.
“Appa~” dia berbalik dan CEKREK...aku mengabadikan poese langka ini
di ponselku.
“Ya!” aku menarik Hana agar
mendekat, “Lihat ini!”
“Aku rasa dia cukup berbakat
menjadi seorang model,” ujarku dan di sambut tawa dari Hana.
“Hyunsik-ah!” Hana memanggil
Hyunsik. “Ayo kita pulang, appa sudah
harus bekerja lagi,”
“Tapi eomma~”
“Atau kau mau menunggu appa sampai selesai hm?” tawarku, aku
merasa kasihan melihat anakku. Hyunsik melirik eomma-nya.
“Boleh, tapi jangan rewel dan
jangan nakal ya, harus dekat-dekat eomma,
mengerti?” Hana memberinya peringatan, dan Hyunsik pun mengerti. Aku lantas
menggendong Hyunsik dan membawanya ke lokasi syuting.
END
Tidak ada komentar:
Posting Komentar