Jumat, 19 Februari 2016

FF BTS ll MY LITTLE SWAG



Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi (Suga BTS), Jung Hana (OC)
Genre : Family, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga and othe member belongs to God, but stiryline and OC belongs to me.
I hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^



“Kau yakin tak apa membawa Hyunsik ke sana?” Hana mencoba meyakinkan kembali niatku untuk mengajak jagoanku ke kantor.

“Tidak apa-apa, hanya ada urusan sebentar setelah itu aku berencana untuk hang out dengan yang lain, makannya aku mengajak Hyunsik jadi bisa menjadi alasanku supaya bisa pulang cepat.” Jelasku.

“Tsk! Dasar!” Hana melempar jaket Hyunsik ke arahku.

Hari ini memang berencana untuk mengajak jagoanku ke kantor. Sekedar mengenalkannya pada dunia musik, entah nantinya dia akan memilihnya atau tidak, tapi setidaknya dia tahu pekerjaan appa-nya.

“Yoongi-ah, lihat dia!” seru Hana. Aku berbalik dan melihat putraku bergaya ala swag. Lucu, hanya satu kata yang dapat menggambarkannya.

“Aigo~, anak appa, mau bergaya seperti appa uh?” aku mengelus kepalanya yang masih di tumbuhi rambut tipisnya. Dia tersenyum.

“Cha, pakai ini,” aku memakaikan jaket kulit mini yang modelnya sama persis dengan milikku.

“Ya ampun~ kenapa selera kalian benar-benar mirip?” Hana berkacak pinggang melihatku dan Hyunsik yang sedang mematut diri di depan cermin.

Hana mengemasi beberapa barang yang mungkin sangat di perlukan oleh Hyunsik, susu, popok dan baju ganti, semuanya dia masukkan ke tas ranselku.

“Dah sayang, baik-baik ya sama appa, jangan nakal, jangan merepotkan appa hmm.” Hana merapatkan jaket Hyunsik lalu memeriksa seatbeltnya. Hyunsik mengangguk dan mengulas senyum.

“Aku pergi dulu,” ucapku.

“Bye eomma~ mmmuaach...” pamit Hyunsik disertai flyingkiss khas darinya.

“Hati-hati!” teriak Hana.

Sepanjang perjalanan mulutku tak berhenti menanggapi pertanyaan dari bocah yang satu ini. Meski bicaranya belum terlalu lancar, tapi rasa penasarannya terlalu tinggi, hingga aku harus berpikir dua kali untuk mencerna kata-katanya.

“Samcheon!” Teriak Hyunsik girang saat matanya melihat sosok paman yang sangat dia kenal, siapa lagi bukan Jeon Jungkook. Dia memang lebih dekat dengan Jungkook dibandingkan yang lain.

“WAAAAA...HYUNSIK-AH!” ck, dua bocah kecil mulai beraksi. Bayiku dan bayi besar kami.

“Ayo beri salam pada, eum...apa dia sudah mengenal mereka hyung?” tanya Jungkook sambil menggendong Hyunsik.

“Belum terlalu dekat, kenalkan saja.” Aku menurunkan ranselku lalu mengeluarkan flashdisk yang berisi arrangement dari lagu kami.

“Ayo beri salam pada, ini Hoseok samcheon.” Jungkook mulai mengenalkan Hyunsik pada teman-temanku yang lainnya.

“Annyeong-ha-seyo~” salam lucu khas anak-anak meluncur dari mulut mungil Hyunsik dan sukses membuat kami semua disini tertawa gemas.

“Ini Namjoon samcheon, ini Seokjin samcheon, yang ini Jimin samcheon dan satu lagi ini Tehyung samcheon.” Papar Jungkook dan diikuti dengan salam dari Hyunsik. Aku tersenyum melihat mereka, untunglah Hyunsik tidak rewel seperti yang ku khawatirkan.

“Ayo ikut samcheon,” Taehyung mengulurkan tangannya. Anak yang satu ini selalu bisa mendekati anak-anak dan membuatnya betah berada di dekatnya, aku rasa itulah bakat terpendam dari seorang bocah ajaib bernama Taehyung.

“Tolong ya Tae!” aku meminta tolong pada Taehyung untuk menjaga Hyunsik sementara aku latihan dengan Hoseok dan juga Namjoon.

Alunan musik khas hip hop mulai berdentum, menggema ke seluruh ruangan yang yang tertempel dengan cermin di dindingnya. Hentakan yang menggebu membuatku meliuk bergerak sambil mengucapkan lirik-lirik penuh makna yang tersusun dalam sebuah rap.

Sekilas aku melirik kearah Taehyung yang sedang memangku Hyunsik. dia diam di sana tangannya memegang botol susu dan matanya tetap melihat kami.

“APPA!” Serunya saat melihatku mulai beraksi, dan sontak membuatku tersenyum kearahnya melalui pantulan cermin.

“Appamu keren kan?” ucapku bangga setelah latihan melelahkan itu. Aku ambruk di samping Taehyung. Anakku masih menempel padanya. Dia mengerjap melihatku kelelahan. Kakinya bergerak turun dari pangkuan Taehyung dan menghampiri cermin besar di depan sana.

“Oh Hyung! Anakmu!” Hoseok heboh melihat anakku yang sedang menirukan aktivitasku tadi. Aku menoleh dan membiarkannya berulah.

“Na..na...na...ma...ma....pa...pa...pa...pa....paaaaaa!!!!” celoteh Hyunsik dengan gayanya yang sok-sokkan menari. Oh Min Hyunsik, kau itu sedang bernyanyi dengan bahasa planet mana sayang?, dia berteriak girang dia akhir celotehnya.

PROK...PROK....PROK...Riuh tepuk tangan dari paman-pamannya membuatnya kembali bertingkah menggemaskan. Tertawa lebar menunjukkan gigi jagungnya, lalu tersipu malu kemudian berlari ke pelukanku.

“Aigo~ anak appa!” aku menangkapnya lalu menciumi pipinya.

“Ayo!” Seokjin menyenggol bahuku.

“Oh, aku ganti baju dulu. Hyunsik ikut Seokjin samcheon dulu ya.” Aku menyerahkan Hyunsik pada Seokjin, kemudian aku menuju ke ruang ganti, menukarkan pakaianku yang basah dengan keringat ini dengan pakaian yang kering.

Kami beralih tempat ke sebuah kafe dekat kantor yang menjadi langganan kami. Mengganjal perut kami dengan makanan favorit kami disini. Akupun sedkit sibuk, menyuapi diriku sendiri dan menyuapi jagoanku secara bergantian. Sedikit repot, karena Hyunsik selalu berlari kesana ke mari tak bisa diam, namun tangan para pamannya dengan sukarela terulur untuk menangkapnya dan mengembalikannya ke tempat duduknya.

“Kami pulang!” aku berteriak ketika memasuki rumah.

“Bagaimana hari ka-“ sambut Hana

“Ssstt, dia tidur,” aku memberi isyarat agar Hana diam.

“Bawa dia ke kamar, aku sudah menyipakan tempat tidurnya, dan kau mandilah, airnya juga sudah kusiapkan.” Hana mengekorku.

Aku memberikan handukku ke Hana dan duduk bersila di atas karpet, Hana yang mengerti maksudku langsung mengerjakkan tugasnya.

“Bagaimana Hyunsik? apa tak rewel?” tanyanya sambil mengeringkan rambutku.

“Tidak, sama sekali tidak merepotkan, justru yang lain merasa senang karena dia menjadi moodbooster kami hari ini.” Jelasku sambil bermain-main dengan ponselku.

“Lihat ini.” Aku meyodorkan ponselku pada Hana, Namjoon tadi sedikit kreatif mengabadikan polah Hyunsik yangsedang beraksi di ruang latihan.

“Benar-benar kau ini, sampai segitunya kah kau menurunkan jiwa musikmu itu?”

“Ya begitulah, dia kan anakku. Anak dari PDMin.” Sedikit menyombongkan diri boleh kan.

“Dasar!” Hana melemparkan handuk ke mukaku.

“YA!” aku berusaha membalas Hana dengan menggodanya, mendekatkan wajahku padanya dan menguncinya diantara tanganku. Aku melihat ekspresi wajahnya yang berubah karena perlakuanku ini.

“Jangan macam-macam atau kau tidur di luar!” ancam Hana. Oke oke aku menyerah.


END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar