Author : Yeonhwa
Cast :Kim Taehyung (V
BTS), Kim Hyejin (OC)
Genre : Romance
(little fluff)
Lenght : Oneshot
Disclaimer : member
BTS milik Tuhan dan alur cerita serta OC milik author
Sorry for typo(s) and
Happy reading ^^
BUK..!
Aku menjatuhkan diri ke kasur
empukku. Lelah seharian mengajar, mengajak anak-anak bermain. Walaupun lelah
tapi aku merasa cukup senang, karena memang dasarnya aku menyukai anak-anak.
Aku melepaskan sweaterku dan mengganti
pakaianku dengan pakaian rumah. Kembali aku menuju kasurku, mengambil poselku
yang ku lempar sembarangan tadi.
“Tak ada pesan satupun? Huh~”
menyebalkan, pria macam apa kau ini Tae, aku benar-benar merutukinya. Sama
sekali tidak perhatian. Hari ini hari ulang tahunku dan dia tak ingat sama sekali.
Tak ada pesan sms, sns, atau bahkan telepon, jahat!
“Cha....kita lihat kau sedang apa
Kim Taehyung.” Jari jemariku menari indah diatas keyboard komputer. Menekan
tuts huruf hingga membentuk tulisan di mesin pencarian. Ya, aku memang hobi
menjadi seorang stalker dunia maya semenjak tahu bahwa bocah tengil itu menjadi
seorang idol.
Klik!
Aku mengklik ikon kaca pembesar
pada mesin pencarian, dan BINGO! Aku menemukan artikel dan update-an terbaru
dari Tae.
Sebuah foto selca dan caption
JEPANG BERSIAPLAH, KAMI DATANG!
“MWO! Kau mau pergi dan tak
berpamitan padaku. Jahat!” aku benar-benar merasa kesal.
Aku kembali menggerakkan krusor,
mencari semua informasi mengenai Tae. Hampir semua artikel menunjukkan kalau
mereka akan pergi ke Jepang. aku tak suka itu, aku merindukan Tae. Masa bodoh
dengan anggapan mereka yang emngatakan kalau aku egois, tapi memang aku egois.
Bagaimana tidak bisa egois, bayangkan saja, aku sudah bertahun-tahun berpisah
dengan Tae, dan baru dua bulan yang lalu aku bisa bertemu dengannya lagi,
itupun hanya sehari, dan sekarang, dia mau pergi ke Jepang untuk waktu yang
lumayan lama, 4 hari. Apa-apaan ini!
Ku buka akun twitter dan membalas
twitt yang di tuliskan oleh Tae.
KAU
MAU PERGI? HATI-HATI, SEMOGA ACARA KALIAN LANCAR.
Pesan singkat yang tak sepenuhnya
tulus ku ucapkan untuknya.
Masih dengan rasa kesal aku
mencoba untuk mengirmkan pesan terlebih dahulu pada Tae.
To :
Taehyung
Tae?
10 menit berlalu dan tak ada
balasan papun darinya. Akhirnya ku tinggalkan ponseku begitu saja. Aku kembali
mengahmpiri komputerku dan kembali bermain dnegan akun sns-ku. Heol, apa lagi
ini mereka akan pergi ke Jepang malam ini juga.Tae Jahat!
To :
Taehyung
TAE KAU KETERLALUAN!
Entah setan apa aku tiba-tiba
mengirimkan pesan kekanakkan itu padanya.
Aku melirik jam yang terletak di
atas nakas di samping tempat tidurku. Jarumnya menunjukkan pukul setengah
sebelas malam.
“Haa~...apa kau tak merindukanku
Tae?” gumamku sambil menatap layar ponsel yang masih belum memunculkan
tanda-tanda pesan kehidupan dari Tae.
KLING...(anggep aja bunyi sms
masuk ya...^^v)
“Oh...!” aku melonjak kaget. Tae,
baru saja aku memikirkannya dalam keputus asaanku, dan sekarang , tanda-tanda
kehidupan darinya muncul juga.
From:
Taehyung
Kau di rumah?
To:
Taehyung
Iya,aku di rumah ada apa?
From:
Taehyung
Jangan tidur dulu, tunggu aku!
To:
Taehyung
Memangnya ada apa? Kenapa aku tak boleh
tidur? Lalu kenpa aku harus menunggumu?
From:
Taehyung
Sudahlah menurut saja jangan banyak tanya.
To:
Tae
Baiklah
Aku menyalakan televisi, berusaha
untuk menghilangkan bosan. Aku heran kenapa Tae menyuruhku untuk tidak tidur, memangnya
dia siapa menyuruhku tetap melek selarut ini. HOAMMM~ rasa kantuk mulai datang,
sialnya mataku sudah tak tahan lagi untuk tak terpejam.
“Ahh~” aku mencubit pipiku
sendiri agar tetap membuka mata. Taehyung sialan, dia benar-benar mengerjaiku.
Masa bodo, aku memlih menarik selimut dan selamat ma- KLING...lagi ponselku
berbunyi.
From
: Taehyung
Kau belum tidur kan?
“Tsk, apa-apaan dia, aku sudah
mengantuk bodoh!” aku bermonolog dengan layar ponselku. Ku biarkan pesan itu,
dan ku letakkan ponselku di atas nakas. Dan sialnya, walaupun sudah ku silent
tetap saja menganggu.
“YA! AKU SUDAH MENGANTUK! JANGAN
GANGGU!” teriakku saat menerima panggilan dari Taehyung.
“Keluarlah, aku sudah di depan
pintu rumahmu.” Ucapnya dari seberang sana.
“JANGAN BERCANDA! Mana mungkin
kau ada di depan rumahku, sedangkan kau kan akan berangkat ke Jepang.” aku
melirihkan nada bicaraku di akhir kalimat yang kuucapkan.
“Ish kau ini!” dia memutuskan
sambungan telepon. Dan KLING...sebuah pesan masuk ke ponselku.
Ku buka pesan itu, dan oh Tuhan
maafkan aku Tae. Aku bergegas mengambil jaket lalu berlalri menuju pintu begitu
melihat selca yang Tae kirimkan padaku.
“Ma-“ belum sempat aku
mengucapkan kata maaf, di alebih dulu membuatku terkejut.
“SELAMAT ULANG TAHUN
HYEJINNIE...!” ucapnya dengan sumringah, lengkap dengan senyum konyolnya yang
menampakkan deretan giginya, dan sebuah kue tart dengan lilin menyala di atasnya.
“Jangan diam saja, ayo tiup!”
ucapnya yang menyadarkan kembali diriku.
“Oh.” Aku mengangguk lalu meniup
lilinnya.
“Masih belum terlambat kan?”
tanyanya. Aku melihat layar pinselku, jam dua belas kurang lima menit.
“Belum.” Ucapku sambil
menunjukkan angka jam yang tertera di ponselku.
“Syukurlah.”
“Ayo masuk, disini dingin.” Aku
menyeret tangan Taehyung, agar masuk ke dalam rumah.
Kami duduk di meja makan, di
temani secangkir coklat hangat. Dan kue yang Taehyung bawakan tadi.
“Kuenya enak, terimakasih Tae.”
Ucapku lalu menyuapkan potongan kue itu ke mulutku.
“Maaf.” Ucapnya yang membuaku
menghentikan aktifitas mengunyahku.
“Untuk apa?” aku heran. Aku
menatapnya.
“Maaf, mungkin aku bukanlah yang
pertama mengucapkan selamat ulang tahun padamu, juga bukan yang pertama
memberimu kejutan, dan maaf aku tidak bisa memberikan kado yang indah untukmu
Hyejinnie.” Ucapnya dengan wajahnya yang menunjukkan raut kesedihan.
“Bodoh!” aku menjitak kepalanya,
“Memangnya kau selalu bisa menjadi yang pertama? Tidak! Kau memang selalu
menjadi yang terakhir Tae, kau pria yang
terakhir yang singgah di hatiku, kau tau aku memilihmu untuk menjadi yang
terakhir dalam pencarian cintaku, dan kau harus tau, kau adalah yang pertama
dan yang terakhir untukku. Kedatanganmu ke sini juga menjadi kado terindah
untukku Tae.”
CUP...dia mengecup singkat pipiku
dan itu membuat pipiku merona. Taehyung sialan.
“Terimakasih. Dan kau juga yang
pertama dan yang terakhir untukku Hyejinnie” ucap Taehyung hangat.
Aku memandangnya dan tak
menemukan kebohongan ataupun candaan yang biasa Tae lakukan, semuanya tulus,
aku rasa dia mengucapkannya tulus dari hatinya. Aku sedikit mengulas senyum
ketika mendengar ucapannya. Begitu pula Tae, dia tersenyum. Pandangan kami
bertemu dan dia berusaha untuk mempersempit jarak diantara kami.
“Oh ya, bukankah kau harus ke
Jepang?” ucapku mengalihkan suasana yang err..sedikit memanas disini. Aku
berusaha menyembunyikan rasa gugupku.
“Ah, iya, itu...aku akan menyusul
mereka dengan penerbangan nanti pagi jam tujuh.” Ucapnya gugup.
Malam ini benar-benar istimewa
untukku. Kedatangan Tae dengan kejutan kecilnya cukup membuat rasa rinduku
terbayar sudah. Tapi jujur rasanya aku belum mau berpisah dengannya lagi. Masih
banyak rindu yang masih tersimpan dan belum terbayar untukmu Tae.
END

Tidak ada komentar:
Posting Komentar