Selasa, 05 Januari 2016

FF BTS ll PERFECT MAN


Author : Yeonhwa
Cast : Park Jimin (Jimin BTS), Shin Hye Eun (OC)
Genre : Romance (little), Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Dislaimare : BTS itu milik Tuhan dan author hanya punya jalan cerita serta OC
Warning ! Sorry for typo(s) and dont copy paste, i hate plagiarism.
Happy Reading ^^

“pejamkan matamu sebentar” aku mencondongkan tubuhku  untuk merapikan tatanan eye makeup dari pria di hadapanku ini.

“Kau memakai parfum lain hari ini” aku tersentak kaget, ruapanya dia mengetahui bahwa aku memakai parfum yang tidak seperti biasa.

Park Jimin, pria sempurna itu membuka mata, dan membuat mata kami saling beradu.

“Mengapa kau ganti parfummu?” oh Tuhan dari jarak sedekat ini aku bisa merasakan deru nafas Jimin, dan itu membuat jantungku kehilangan ritme normalnya.

“Eoh?” aku masih gugup

“Hei ada apa dengan wajahmu?” tangannya terulur menyentuh pipiku yang mulai memerah. Aku memang telah lama hidup dengan park Jimin, telah lama mengenalnya, namun jika harus berdekatan dengannya aku masih saja merasa gugup hingga pipiku memanas.

“Ya, sudah selesai.” Aku berdiri dan mengambil kostum yang akan di gunakan olehnya.

Kaos lengan pendek warna hitam sudah ia kenakan, celana hitam, dan blazer hitam dengan kombinasi warna putih. Aku memakaikannya satu persatu, mulai dari baju sampai aksesoris lainnya. Selesai dengan baju aku menata kembali tatanan rambutnya.

“Sepertinya kau harus sering merawat rambutmu, Jimin-ah” aku melihat rambutnya yang mulai kusam karena coloring yang sering dia lakukan. Sedikit menyemprotkan hairspray dan selesai.

“Kemari sebentar” aku mengisyaratkan agar dia sedikit menunduk.

“Kenapa kau memberiku baju seperti ini” protesnya sambil memeriksa kostum yang dia pakai.

“bukankah ini nyaman? Kaos itu menyerap keringat” aku berkacak pinggang, sedikit kesal dengan protesannya. Kau tahu aku tak ingin orang lain melihat tubuh sempurnamu Jimin-ah.

“Tapi biasanya kau memberiku Sleeveles”

“Tidak untuk kali ini”

“Kenapa? Bukannya itu sangat nyaman, aku menyukainya” damn! Dia merengek seperti anak kecil. Oh ayolah Park Jimin kau itu pria seksi tubuhmu berotot, sempurna, tetpai kenapa kau merengek seperti ini.

“Hye Eun...eummm” dia mencoba merayuku,

“Tidak! Dengarkan aku” aku menatap matanya

“Tidak ada sleeveles, tidak ada acara robek baju, tidak ada abs. OKE!” aku masih menatapnya dan menemukan ekspresi kebahagiaan di wajahnya.

“Ya kenapa kau tersenyum?” aku mencubit perutnya.

“Kau cemburu eoh? Eoh? Eoh?” mulai dia meledekku.

“Shin Hye Eun cemburu” Lagi jimin meledekku.

Sebal, aku memilih untuk merapikan kembali peralatan make up ke dalam tas. Apa kau tak tahu, tubuhmu itu bukan untuk konsumsi publik. Aku tak rela jika wanita lain harus melihat tubuh sempurnamu.

“Maaf” Jimin memelukku.

“untuk?” aku masih sibuk dengan peralatan make up

“Karena telah membuatmu cemburu” dia semakin menenggelamkan kepalanya di bahuku.

Aku berhenti sebentar dari aktivitasku, dan melihat ke arah cermin. Nampak jelas kalau Jimin memang bersungguh-sungguh. Aku mengusap kepalanya lalu membalikkan badanku.

“aku yang seharusnya minta maaf, aku belum siap, aku mengerti itu adalah resiko pekerjaanmu. Maafkan aku Jimin-ah” sekarang giliran aku yang bersandar di dada bidangnya.

“Aku janji aku tak akan melakukannya lagi” dia mengusap rambutku dan itu membuatku nyaman.

“YA...! BUKAN DISINI TEMPATNYA KALAU KALIAN MAU BERMESRAAN!” Seokjin memprotes aktifitas kami.

“Hyung....!” aku menoleh dan melihat si maknae menutup matanya.

“Ish, pengganggu” kesal Jimin.

“Sudah sana, besiaplah di belakang panggung” aku menyuruhnya pergi untuk bersiap-siap.

Hari ini mereka menghadiri acara akhir tahun yang di selenggarakan oleh salah satu stasiun tv, mereka di minta untuk menampilkan salah satu lagu dari grup legendaris. Lampu panggung mulai menyala. Suara merdu Jungkook menjadi pembuka lagu, dan musik mengalun dengan beat yang cepat, menghentakkan jantung seluruh penonton yang ada. Aku berada di salah satu kursi penonton. Melihat Jimin dari sini, mengamati setiap penampilannya, gerakkannya dan suaranya, sungguh sempurna.

Aku tak menyangka dia akan membunuh banyak wanita dengan penampilannya. Lirikkan matanya yang tajam, liukkan tubuhnya ketika menari sungguh indah. Belum lagi suara khasnya yang melengking itu. Sungguh candu tersendiri untukku.

Sorak penonton semakin kencang ketika dia melepas blazernya. Beruntung aku memakaikannya kaos berlengan, bukan sleeveles seperti biasanya. Dengan memakai kaos saja dia sudah terlihat menawan, apalagi jika dia memakai sleeveles, bisa-bisa seluruh penonton akan terkena serangan jantung.

“Omo...omo...PARK JIMIN.....!!!” seorang gadis di sampingku berteriak histeris melihat aksi Jimin. Oke aku akui kau memang pria sempurna, tapi bagiku kau lebih dari kata sempurna Park Jimin.


END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar