Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi
(Suga BTS) , Jung Hana (OC)
Genre : Family, Fluff
(little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : BTS
member belongs to God but storyline and OC belongs to me
I hate plagiarism so
don’t copy paste
Happy Reading ^^
“Aku pulang!” ucap Min Yoongi
ketika memasuki rumah.
“Tumben kau pulang cepat?” Hana
mengambil tas bawaan Yoongi dan juga syal beserta jaketnya, maklum ini masih
musim dingin jadi butuh beberapa lapis pakaian serta jaket agar tubuh tidak
membeku ketika diluar rumah.
“Dimana Hyunsik?” Yoongi bergegas
memasuki rumah sederhananya. Di istana kecilnya inilah dia membangun sebuah
kerajaan yang kelak akan membawanya kepada surga Tuhan yang sesungguhnya.
“Dia sedang bermain di sana?”
hana menunjuk ke arah karpet di depan televisi.
Segera Yoongi duduk bersimpuh di
hadapan putranya itu. Mengajaknya berbicara, meski dia tahu kalau dia tidak
akan mendapatkan jawaban selain senyum dan ekspresi lucu dari Hyunsik.
“Cuci tangamu dulu!” Hana menepuk
tangan Yoongi yang hendak menyuapkan biskuit ke mulut Hyunsik. Dia memang
membiasakan diri untuk mencuci tangan sebelum menyentuh Hyunsik, bukan apa-apa,
mengingat Hyunsik masih bayi dan daya tahan tubuhnya belum sempurna, dia tak
ingin kuman menyakiti tubuh mungil Hyunsik.
“Jangan di makan sayang!” Yoongi
menyingkirkan bebek karet yang hampir saja menjadi santapan Hyunsik.
“kalau ini kau boleh dimakan” dia
menyuapkan biskuit rasa keju ke mulut Hyunsik.
Mulut mungilnya berusaha untuk
mematahkan kepingan biskuit itu, namun nihil, biskuit itu tetap utuh, meski
gusi merah jambu Hyunsik terus berusaha untuk mengoyaknya.
“Ahahaha....terlalu keras ya?”
Yoongi mencelupkan kepingan biskuit ke air putih lalu menyuapkannya ke Hyunsik.
Selesai dengan biskuit rasa keju,
dua lelaki berharga milik Hana itu kembali menyibukkan diri dengan
mainan-mainan karet yang berserakan di lantai.
“Jangan sayang!” kembali
terdengar larangan dari mulut Yoongi. Sepertinya Hyunsik kembali penasaran
dengan rasa dari setiap benda yang dia pegang.
“Hana-ya, apa gigi Hyunsik akan
tumbuh?” teriak Yoongi pada Hana yang sedang sibuk menata makan malam mereka.
“Sepertinya, dari tadi dia selalu
menggigit setiap benda yang dia pegang” Hana
menghampiri Hyunsik lalu menggendongnya.
“Kau mau makan dulu atau mandi
dulu? Makan malam sudah siap tapi kalau kau mau mandi biar aku siapkan dulu air
hangatnya” tawar Hana. Dia memang tipikal istri yang perhatian dan Yoongi
sangat bersyukur tentunya bisa memiliki istri seperti Hana.
“Aku mau makan saja dulu, lapar”
Mereka bertiga, Yoongi, Hana dan
Hyunsik duduk bersama mengitari meja makan, menikmati setiap rizki yang
tersedia didepan mereka. Yoongi sibuk dengan acara mengunyah makanannya, dan
Hana sibuk dengan dua aktivitasnya, menyuapi Hyunsik dan menyuapi dirinya
sendiri.
“Hyunsik-ah, aaaa...” Yoongi
memberikan suapan pada Hyunsik. Sedetik kemudian ekspresi anaknya itu berubah,
dari yang semula menikmati kemudian mengecap-kecapkan mulutnya, lalu beralih
memandang wajah appanya, mungkin dia berkata, apa ini?
“Kau mau lagi?” kembali Yoongi
menyuapkan sepotong ubi ke mulut Hyunsik.
“Enak kan?” ibu jari Yoongi
mengudap pipi chubby Hyunsik yang belepotan.
“Itu rasanya manis” Hana turut
menjelaskan maksud dari aktivitas yang Yoongi lakukan.
“Kalau yang ini asin” Yoongi
iseng menjulurkan ujung jarinya yang telah ditaburi garam ke mulut Hyunsik,
lalu wajah Hyunsik berubah menggemaskan, matanya terpejap dan lidahnya terus
terjulur keluar.
“Kau ini!” Hana memukul tangan
Yoongi.
Yoongi tertawa melihat ekspresi
anaknya yang lucu itu.
“Kalau yang ini gurih” Yoongi
menyuapkan potongan telur dadar yang sudah dia hancurkan dengan sendok ke mulut
Hyunsik. Sepertinya Hyunsik menyukai rasa gurih. Dia terus mengunyah apa yang
Yoongi suapkan itu. Bahkan mulutnya kembali terbuka, memberikan isyarat aku mau
lagi appa.
“Kau suka gurih hmm?” Hana lanjut
menyuapkan bubur ke mulut Hyunsik.
***
Karpet di depan televisi memang
tak pernah beres, selalu saja berantakkan oleh mainan Hyunsik. Yoongi menemani
anaknya bermain sementara Hana menyelesaikan acara mencuci piring.
“Kau mau ini?” Yoongi menunjukkan
jeruk pada Hyunsik. Bocah itu menoleh membulatkan matanya sambil menatap
appanya penuh perhatian.
“Appa kupas dulu ya” jemari
Yoongi mengupas jeruk yang tadi ia tunjukkan lalu membersihkannya kemudian
mengambil sesiung potongan jeruk lalu menggigit ujungnya sebelum meberikannya
pada Hyunsik.
Mulut mungil Hyunsik terbuka
lebar, siap menerima suapan dari appanya. Bocah itu memang sedang dalam masa
penasaran ingin mencoba berbagai rasa. Awalnya biasa saja, jeruk-jeruk yang di
suapkan Yoongi masuk dan dicerna sempurna oleh Hyunsik, namun tiba-tiba,
ekspresi wajah anaknya itu berubah.
“Asam ya?” Yoongi mencicip jeruk
yang membuat wajah anaknya itu berekspresi yang sulit diartikan.
“Oh maafkan appa” buru-buru
Yoongi menyembunyikan sisa jeruk yang ada ditangannya sebelum dia kalah cepat
dengan anaknya yang terus terusan berusaha merebut jeruk itu.
“Kau habis mencoba rasa apa hmm?”
Hana menggendong Hyunsik.
“aku menyuapinya jeruk ini, dan
sepertinya terlalu asam untuknya” ucap Yoongi sambil mengunyah jeruk.
“Itu asam, dan kau tak boleh
memakannya terlalu banyak, nanti kau bisa sakit perut” Hana memberikan
penjelasan pada Hyunsik dengan ekspresif khas seorang ibu, dan Hyunsik
mendengarkannya dengan cermat.
PLUK...PLUK...PLUK...
Tangan Hyunsik memukul-mukul
lengan Yoongi.
“Ada apa?”
PLUK...PLUK...PLUK...
Kembali Hyunsik memukul lengan
appanya. Sedikit kesal tangannya berganti ulah, kali ini lengan baju Yoongi ia
tarik-tarik
“Kenapa sayang?” ucap Yoongi seusai
menyeruput kopi.
Tangan Hyunsik belum mau berhenti
berulah. Matanya terus memandang Yoongi, mengamati aktivitas appanya yang
sedang asik menyeruput kopi.
Sejurus kemudian bocah itu mundur
menjauhi sendok yang Yoongi julurkan, matanya terpejam dan lidahnya terjulur
keluar.
“Kau kepahitan ya?” Yoongi
tertawa lalu memberikannya air putih.
“cha...cukup sampai disini ya
acara icip-icipnya, saatnya tidur sayang” Hana menggendong Hyunsik memasuki
kamar.
“Ucapkan selamat malam ke appa”
Hana menyodorkan kepala Hyunsik kearah Yoongi,
“Selamat malam appa, selamat
bekerja” dan CUP...Yoongi mengecup pipi jagoannya itu.
“Selamat malam Hyunsik sayang,
tidurlah yang nyenyak” tangannya mengusap pucuk kepala Hyunsik. Ya hampir
setiap malam Yoongi begadang, karena dia tidak akan bisa bekerja bila Hyunsik
masih membuka mata.
END
Maaf kalau fellnya kuramg mengena, ini ff dadakan jadi mohon dimaafkan
bila berantakan dan typo berserakan dimana-mana.
Thanks a lot dear ^^

Tidak ada komentar:
Posting Komentar