Minggu, 13 November 2016

FF BTS ll MFS SEASON 2 ll Appa’s Concert




Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi (Suga BTS), Jung Hana (OC), Min Hyunsik (OC), Min Hyunmi (OC)
Genre : Family,Marriage life, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry for typo and I hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^
===000===
Hana POV

Eomma, Appa belum pulang ya?” keluh Hyunsik di tengah acara belajarnya.

Appa pulang malam sayang,” Aku mengusap pucuk kepala anakku. 

Memang sudah beberapa hari ini Yoongi pulang larut, bahkan anak-anak jarang sekali bertemu dengannya, dan itu membuat Hyunsik kerap mengeluh.

Aku dengan sabar harus bisa menenangkan jagoanku yang satu ini, dia etramat dekat dengan Ayahnya. Memangku Hyunmi yang tengah meminum ASIP-nya dan menemani Hyunsik belajar, adalah tugas tambahan bagiku ketika Yoongi tidak di rumah. Biasanya kami selalu berbagi tugas, mengasuh Hyunmi dan menemani Hyunsik belajar.

DDDRTTT....DDDRRRTTTT.....!

Ponselku bergetar, membuatku terpaksa mengalihakan perhatianku sebentar dari aktivitas Hyunsik. “Ya, hallo, ada apa?” aku menjawab panggilan dari suamiku.

“Aku pulang sangat larut, kau tidur saja dulu, maaf, aku lembur lagi.” Ucap Yongi dari seberang sana.
“Eum, tak apa. Kau berhati-hatilah saat pulang. Jangan terlalu memforsir dirimu.” Balasku.

APPA!” Hyunsik berteriak tiba-tiba.

“Kau mau berbicara sama Appa?” tawarku, dan dengan antusias dia menerima ponsel yng kuulurkan.
Appa, Appa kapan pulang?” Hyunsik memprotes Ayahnya yang jarang ia temui akhir-akhir ini.

Appa pulang malam sayang. Appa kan harus bekerja. Hyunsik tidak nakal kan?”

“Tidak, Hyunsik nurut kok. Appa, Hyunsik kangen Appa, kapan kita bisa belajar bersama lagi Appa?” Ha~, ku dengar jelas percakapan kedua lelakiku ini. Ada sedikit rasa kecewa yang ku tangkap dari nada bicara Hyunsik.

“Nanti ya,kalau pekerjaan Appa sudah selesai, kita belajar bersama-sama lagi, oke? Sekarang Hyunsik tidur, sudah malam, besok kan Hyunsik harus sekolah.”

“Baiklah,” dengan terpaksa Hyunsik memberikan ponselku kembali. 

Aku tersenyum sambil menatapnya yang berwajah murung. “Ya!, jagoanmu murung. Ngomong-ngomong, sampai kapan kau akan lembur terus seperti ini?” 

“Aku harus menyelesaikannya sebelum konser. Kurasa tidak akan lama lagi. Kau berhati-hatiah di rumah, jangan lupa kunci pintu dan jendela.”

Nde, sudah ya, aku mengantuk,” ku tutup sambungan telepon kami. dan segera menyusul Hyunsik dan Hyunmi yang sudah lebih dulu terlelap.

===000===

Eomma, lihat itu!” Hyunsik menunjuk ke arah poster yang terpasang di halte bus yang kami lewati.
Rupanya dia melihat poster konser Ayahnya. “Kau menontonnya?” tawarku dan dia mengangguk mantap. 

“Baiklah kita harus bersiap sekarang.”

Aku menggandeng tangan Hyunsik menuju rumah kami. Ya, dia kini sedikit ceria, lantaran dia akan akan melihat Ayahnya berdiri diatas pentas. 

“Ayo Eomma!” ucapnya penuh semangat. 

Sebenarnya aku sudah mempersiapkan ini semua, membeli tiket di konser Grup idol yang di gawangi oleh suamiku, dan sengaja aku tidak memberitahukan hal ini pada Hyunsik ataupun Yoongi.

Tepat pukul empat sore kami berangkat menuju arena konser dengan menggunakan taksi. Hyunmi yang dengan setia ku gendong dan Hyunsik yang terus menerus berceloteh menceritakan kegiatannya di sekolah membuat perjalanan kami tidak membosankan, bahkan Ahjussi sopir taksi pun turut menanggapi celotehan Hyunsik dengan gemas.

“Terima kasih Ahjussi,” ucapku dan Hyunsik ketika sampai di lokasi yang kami tuju.

Ada ribuan penonton yang sudah antre di depan pintu masuk, bahkan diantara mereka ada yang sudah bersiap di sini sedari pagi. Jujur, ada rasa bangga melihat ribuan fans yang berkumpul disini, tak kusangka akan ada orang sebanyak ini yang begitu mendukung karir suamiku dan teman-temannya.
“Hana-ssi?” panggil salah satu staff.

“Ah ya, annyeonghaseyo,” aku membungkuk dan memberikan salam, “Maafkan aku Eonni, aku merepotkanmu, tapi aku tidak bisa ikut antre dengan kondisi seperti ini,” aku menunjuk Hyunmi dan Hyunsik pada Eonni, salah satu staff perusahaan tempat suamiku bekerja. Tidak perlu heran, karena kami memang sudah kenal. Dan aku meminta tolong padanya untuk membantuku memasuki arena tanpa harus mengantre, mengingat bocahku yang tidak bisa ku ajak untuk mengantre.

“Lewat sini,” dia menuntun kami memasukki arena.

Disinilah kami, berada diantara ribuan penonton yang hadir sore ini. Berada di antara lautan manusia yang disebut sebagai fans. Menonoton idola mereka beraksi diatas panggung, mempersembahkan karya terbaik untuk penggemar setia yang selalu memberikan dukungan.

“ITU APPA!” teriak Hyunsik ketika melihat sosok yang dia rindukan. Aku jadi teringat tiga tahun yang lalu, saat Hyunsik pergi menonton konser ayahnya untuk pertama kalinya, dan sekarang pun masih sama, dia sangat antusias ketika melihat Ayahnya berada di atas pentas.

===000===
TOK! TOK! TOK!

Ku ketuk pintu berwarna putih ini setelah mendapat ijin dari staff tentunya. 

“Permisi,” aku membuka pintu ruang tunggu artis dengan perlahan.  Berusaha sesopan mungkin agar tidak mengganggu yang lainnya, tapi,

APPA!” dan yah, kalian lihat, jagoanku justru berteriak menghampiri Ayahnya yang sedang duduk kelelahan diatas kursi. 

AIGOOO!” dengan sigap Yoongi menerima tubuh anakku yang menubruknya secara tiba-tiba. 

“Kau kenapa ke mari?” tanya Yoongi padaku.

“Aku kasihan pada Hyunsik yang terus menanyakan dirimu.” Jawabku.

“Hai Hyunmi-ya!” Taehyung menyapa Hyunmi yang baru saja tersadar dari tidurnya.

“Kau masih lelah Taehyung-a,” sergahku sebelu Taehyung mengambil Hyunmi dari gendonganku.
“Tidak apa-apa Nunna, justru bermain dengan Hyunmi membuat lelahku hilang. Ayo ikut Samcheon,” pria ini, dia memang sangat menyukai anak-anak.

Aku lantas duduk di sebelah Yoongi, melihat ke enam teman suamiku ini asik bermain dengan Hyunsik dan Hyunmi. Ku lihat peluh masih menetes di dahi Yoongi. Raut lelah masih tergambar jelas di wajahnya, namun tak pernah sekalipun dia mengeluh akan hal ini. Justru akulah yang sering mengeluh lantaran kesal karena suamiku ini tak pernah mengijinkan tubuhnya untuk beristirahat.

“Kau lelah?” ucapan itu lolos begitu saja.

“Tidak. Aku justru senang bisa menghibur mereka.”

“Appa, apa setelah ini pulang ke rumah kan?” tanya Hyunsik.

“Tentu saja, ayo sekarnag kita pulang.” Yoongi bangkit dari duduknya lantas menyambar tas dan jaketnya, lalu menggendong Hyunsik dan mengajak kami pulang bersama.

END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar