Author : Yeonhwa
Cast : Min Yoongi
(Suga BTS), Jung Hana (OC), Min Hyunsik (OC), Min Hyunmi (OC)
Genre : Marriage
life, Fluff (little)
Rated : G
Lenght : Ficlet
Disclaimare : Suga
and other BTS member belongs to God, but storyline and OC belongs to me.
Sorry for typo and I
hate plagiarism so don’t copy paste!
Happy reading ^^
===000===
Hana POV
“Huh~,” aku menghela napas
panjang, ini sudah kesekian kalinya Yoongi pulang larut, ah, bukan larut, ini
sudah pukul dua dini hari dan Yoongi belum pulang. Jujur saja berbagai pikiran
negatif akhir-akhir ini terus hinggap di benakku.
“Yoongi sedang lembur, ok, dia
sedang lembur.” Aku berusaha meyakinkan diriku sendiri.
Tik Tok
Tik Tok
Tik Tok
Aku terus menatap jarum jam yang
berdetik cukup lambat bagiku. Ini aneh, sudah cukup lama aku hidup bersama
dengannya, tapi sikapnya yang berubah akhir-akhir ini membuatku merasa tak
nyaman. Dia memang biasa pulang malam dan aku selalu menunggunya, tapi dia
selalu memberiku kabar, sedangkan ini, sama sekali tidak. Dia tidak mengirimiku
pesan sama sekali.
To: Yoongi
Yoongi-ya, kau lembur lagi?
Ku kirimkan sebuah pesan singkat untuknya.
===000===
“Kau semalam pulang jam berapa?”
tanyaku ketika dia baru saja meletakkan pantannya di kursi.
“Aku pulang subuh,” jawabnya
sambil mengoles roti dengan selai coklat.
“Kenapa tak membangunkanku,”
“Aku tak tega harus
membangunkanmu,”
“Tap-,”
“Tolong bawakan aku bekal dan jus
jeruk,” ucapnya. Dingin bukan?
“Eomma aku juga mau bekal jus jeruk.” rengek Hyunsik.
Dua lelakiku sedang sarapan
dengan nikmat, sementara aku harus membantu mereka menyiapkan bekal dan
merapikan kembali bawaan mereka.
“Eomma aku berangkat!” pamit Hyunsik penuh semangat. Jagoanku kini
sudah tubuh besar, dia sekarang sedang bersemangat-semangatnya bersekolah.
“Aku berangkat.” Ucap Yoongi,
kemudian mengecup keningku sekilas.
“Eoh, hati-hati.” Aku membantu Yoongi memakaikan jaketnya. “Apa kau lembur lagi malam ini?” tanyaku sebelum dia melangkah menjauh dariku.
“Entahlah, tapi sepertinya tidak.”
Jawabnya, lantas tersenyum.
===000===
“Aku pulang,” tepat pukul sembilan,
suamiku pulang, dan itu membuatku lega karena dia benar-benar tidak lembur dan
meninggalkan kami dirumah.
“Kau sudah makan? Apa mau ku
buatkan makanan?” tawarku.
“Tidak usah, aku sudah kenyang.
Anak-anak sudah tidur?”
“Eum, Hyunsik dan Hyunmi baru saja tidur.” Ucapku sambil menerima
jaket dan tas yang Yoongi ulurkan.
“Hana-ya,”
“Ya?”
“Tolong secangkir kopi ya,”
pintanya.
“Oke, akan buatkan untukmu, dan
Kau, sebaiknya lekas mandi, bau.” Aku mendorongnya agar memasukki kamar mandi
untuk membersihkan tubuhnya setelah seharian bekerja.
Secangkir kopi sudah selesai ku
buat, dan suamiku sudah selesai membersihkan dirinya. Sembari mengeringkan
rambutnya yang basah, aku dan suamiku duduk berdua memirsa tayangan reality
show.
“Yoongi-ya,” aku memulai
percakapan.
“Eum?” jawabnya sambil menyuruput
kopinya.
“Akhir-akhir ini kau sering
pulang malam, apa ada project lagu
baru?”
“Tidak ada, aku hanya ingin
berlama-lama dengan teman-temanku.”
“Oh,” aku hanya ber-oh ria.
Sebenarnya ada beberapa pertanyaan lagi yang mengangguku, namun ku urungkan
untuk mengatakannya, aku takut kalau aku menyinggung perasaan Yoongi dan
merusak kepercayaanku padanya.
Tayangan televisi kini berganti
dengan pertandingan sepak bola, aku yang memang tak mengerti mengenai permainan
itu akhirnya mengalah unutk masuk ke kamar lebih dulu. Ku tinggalkan Yoongi di
sana dengan secangkir kopi dan setoples cemilan sebagai teman menonton.
Ku rebahkan tubuhku, dengan
bersandar pada headboard ranjang, aku mulai bermain dengan ponsel yang sedari
tadi belum ku sentuh. Memeriksa beberapa notifikasi yang masuk. Dan membalas
pesan yang sudah mengantri untuk dibalas.
Iseng, aku berselancar di dunia
maya, mencari beberapa info mengenai suamiku. Dan, oh, memang benar rupanya, kebiasaan
Yoongi yang sering keluar malam akhir-akhir ini sempat menjadi perbincangan
hangat dikalangan fans-nya.
“Kau mau kemana?” tanyaku ketika
dia membuka lemari.
“Aku mau keluar sebentar,”
ucapnya.
Aku yang semula tertidur pun
bangun menghampiri suamiku, mengantarnya sampai ke depan pintu rumah.
“Hati-hati,” dua kata itu
kuucapkan dengan hati yang berat. Ya, berat, karena suamiku tak memberitahuku
alasannya.
===000===
Sore ini aku hanya ditemani
segelas susu, jagoanku sedang asik belajar dengan Imo-nya, dan putriku yang sudah terlelap. Ku ambil sebuah majalah fashion yang tergeletak begitu saja, aku
rasa Yoonri yang membawanya.
“Suga dekat dengan Zhoumi?”
gumamku. “Sejak kapan?”
Ku baca artikel yang tetrulis disana,
artikel yang berisi tantang wawancara dengan Zhoumi.
Pernah sekali, sekitar jam 1 dini hari, aku telah terlelap tidur ketika
bel pintu berbunyi, aku penasaran siapa itu, itu tidak mungkin tukang
pengantar. Itu ternyata Suga, yang tersenyum sambil berdiri di depan pintuku,
dia mengatakan aku datang ke rumahmu untuk hangout.
“Heol~, rupanya ini alasannya.” Akhirnya aku mengerti apa yang dia
maksud.
“Aku pulang!” panjang umur, orang
yang sedang ku pikrkan sudah berada di hadapanku.
CUP, dia mencium keningku. Ku
terima uluran tangnya. Tas dan jaket, seperti biasa. Tak ada percakapan lain
diantara kami, dia lantas berjalan memasuki kamar dan mengganti pakaiannya
dengan kaos dan celana pendek.
“Kau tidak pergi hangout lagi dengan Zhoumi Hyung-mu?” tanyaku.
“Eh? Dari mana kau tau?”
“Zhoumi menceritakan semuanya,”
“Dia bercerita padamu?”
“Tidak.” Ucapku sambil memeriksa
saku celana kotor yang Yoongi berikan padaku.
“Lalu?”
“Semuanya tertulis di majalah,”
“Hasil wanwancara maksudmu?”
“Eum,” anggukku, “Kenapa kau tak
mengatakannya padaku, aku tidak akan melarangmu pergi dengan teman-temanmu
Yoongi-ya, itu hakmu,” ucapku sambil menatapnya lekat.
Dia berbalik kearahku. “Maafkan
aku,” dia lalu berjalan kearahku.
Aku menghentikan aktifitasku.
Segera ku singkirkan tumpukan pakaian kotor milik Yoongi.
“Maaf,” dia lantas memelukku.
“Hei, kenapa?” aku terheran.
“Aku melakukannya karena aku
tidak bisa terus menerus menahan ini,” dia mengecup pipiku dan beralih ke
leherku. “Kau tahu, aku harus berusaha menahannya karena ada Hyunmi di sini.”
Ucapnya kemudian menelusupkan kepalanya di ceruk leherku.
“Tapi kau tak macam-macam kan
diluar sana?” tanyaku penuh selidik.
Bukanya menjawab pertanyaanku,
dia hanya menggeleng dan semakin mengeratkan pelukannya.
“YA!” aku memukul tangannya yang melingkar di pinggangku.
BRUK!
Seketika posisiku sudah berpindah
diatas kasur.
“YA! LEPASKAN!”
“Ssst, jangan berisik, nanti
Hyunmi bangun!”
“Makannya MENYINGKIRLAH!” Aku
paham maksudnya, dasar Yoongi mesum!
“Eomma, Appa, kalian
sedang apa?” ya Tuhan, sejak kapan Hyunsik berdiri di depan pintu?
END
P.S : Maaf Gaje dan gak bermutu, gue puyeng guys, mumet, kerjaan banyak
banget sampai-sampai tubuh jadi cepet ngedrop gini.
Maaf bgt ya...*bow

Tidak ada komentar:
Posting Komentar