It’s Begin
.
.
.
Jungkook POV
“Sial! kenapa si tua itu selalu
mengangguku,”
“Hei,” Taehyung menyenggol
pundakku.
“Apa?”
“Ck,” dia mengarahkan dagunya
agar aku memperhatikan apa yang di ucapkan oleh orang tua yang seharusnya aku
hormati itu.
“KALIAN MENGERTI?!” teraknya pada
kami, sekelompok bawahan yang selalu menurut padanya, seperti anjing yang
selalu menuruti majikannya. Cih!
===000===
Aku bersiap dengan senapan laras
panjangku di atap sini. Sebuah alat komunikasi terpasang di telingaku.
“Minum ini!” Taehyung Hyung melemparkan sekaleng soft drink
padaku.
“Terimakasih,” ucapku dengan mata
yang masih melekat pada teropong.
“Ha~”
“Kau kenapa Hyung?”
“Langitnya cerah sekali, dan
cuacanya cukup bagus untuk berlibur. Tapi-“
“Hyung! Fokus!”
“Nde~,” sejurus kemudian Taehyung Hyung kembali fokus dengan senapan dan juga teropongnya.
Aku mengerti dia sudah merasa
penat dengan pekerjaan ini. Jangankan dia, aku sendiri juga merasakan hal yang
sama.
“Wolf stanby,” seseorang memberikan komando melalui radio transmisi yang
terpasang di telingaku.
“OK, Copy,” spontan, aku dan Taehyung Hyung menyiagakan senapan kami. Membidik sasaran yang berada di
bawah sana.
Seluruh urat sarafku menegang
sekarang. seseorang di bawah sana siap menjadi sasaranku. Tapi entah siapa yang
akan ku tembak, aku sendiri belum tahu.
===000===
Langit malam semakin memekat,
menampakan gelapnya awan hitam, namun terlihat begitu indah karena taburan bintang
yang berkelipan di sana. Aku hanya melihat ke atas sejenak, sekedar
mengendurkan urat sarafku yang benar-benar tegang.
“Istirahatlah dulu,” Taehyung Hyung menepuk pundakku.
“Tidak Hyung,”aku kembali fokus pada tugasku.
“Hei!” seseorang berteriak ke
arah kami.
“Giliranku! Kau di panggil Komandan.”
Pria yang berpangkat lebih rendah dariku menarik mundur diriku agar segera
beranjak dari posisiku.
“Ck,” aku bergegas menghampiri
komandan yang berada di ruang komado.
Dengan langkah malas aku memasuki
ruangan ini. Sebuah kamar yang di setting
sedemikian rupa hingga berubah menjadi ruang pengawasan.
“Ada apa memanggilku?” ucapku
enteng.
“YA! Jaga bicaramu!” seorang
mayor menegurku.
“Ck,”
“Sudahlah. Sersan Jeon, aku ingin
kau bertugas sebagai pengawal pribadi Menteri Perdagangan malam ini!”
“Nde?”
“Iya, malam ini, tidak ada
penolakan!”
“Baiklah!” aku lantas melengos
pergi.
Menjadi pengawal pribadi bukanlah
hal yang sulit. Cukup melakukan penyamaran. Berpakaian rapi dengan setelan
tuxedo serta senjata yang siap sedia. Setelah siap, aku melaksanakan tugas
pentingku malam ini.
“Rapi sekali?” tanya Taehyung Hyung ketika memasuki kamar hotel yang
kami sewa.
“Diamlah! Jangan meledekku. Oh ya
Hyung, tolong untuk tetap standby,” ucapku pada Taehyung Hyung.
Entah kenapa firasatku kali ini aka ada seuatu kejutan.
===000===
BRAK!
“Jangan bertindak macam-macam
tuan,” seorang mafia yang memakai topeng sebagai seorang pengusaha dari Jepang,
mengamuk di dalam sana, membuatku yang semula hanya berdiri tegak di balik
tubuhnya terpaksa menyiagakan senapan yang sedari dar menggantung manis di
pinggangku.
KLEK...
Suasana kini menegang, terlebih
orang-orang sampah suruhan tuan Jackson sudah siap siaga dengan senapan di
tangannya.
“Tanda tangani kesepakan ini
atau...”
“ARRGGHH...” seseorang tepat di
sampingku tersungkur penuh darah.
Sial! rupanya dia memasang
seorang sniper di luar sana.
“Wolf standby!” aku
memberikan komandoku.
“Copy!” setelah mendengar jawaban darinya, aku langsung memberikan
arahan kepada yang lain agar melindungi Tuan Menteri.
“Aarrghh!” lagi, sesorang
menembak kaki salah satu dari kami.
“Apa maumu?” ucap Tuan Menteri
dengan menahan rasa takut.
“Tanda tangani dokumen ini dan
urusan kita selesai.”
Aku memberikan isyarat agar
menuruti kemauan Tuan Jackson. Tapi, DORR! Peluru panas berhasil menembus
lengan Tuan menteri tepat setelah dia selesai menorehkan tinta hitam di atas
kertas perjanjian itu.
“KURANG AJAR!” aku membalas
dengan menembakkan peluruku ke arah kawanan Tuan Jackson. Hingga mereka berlari
meninggalkan gedung ini.
“Sersan!” sesorang memanggilku.
“Ada apa?” aku berbalik mengikuti
arah pandangannya. Rupanya tikus itu ada di atap gedung sebelah.
“Kau jaga Tuan menteri, dan kau
ikut aku!” segera aku berlari menghampiri tikus busuk yang sudah mengacaukan
suasana malam ini.
“HYUNG! Siapkan pasukan back
up!” aku mencoba meminta bantuan kepada Taehyung Hyung.
Okay, malam ini spertinya aku
harus sedikit berolah raga. Tunggu pembalasanku tikus sialan!.
TBC

Tidak ada komentar:
Posting Komentar