Minggu, 07 Agustus 2016

FF BTS ll UNTOLD




It’s Begin
.
.
.

===000===

Jungkook POV

“Sial! kenapa si tua itu selalu mengangguku,”

“Hei,” Taehyung menyenggol pundakku.

“Apa?”

“Ck,” dia mengarahkan dagunya agar aku memperhatikan apa yang di ucapkan oleh orang tua yang seharusnya aku hormati itu.

“KALIAN MENGERTI?!” teraknya pada kami, sekelompok bawahan yang selalu menurut padanya, seperti anjing yang selalu menuruti majikannya. Cih!

===000===

Aku bersiap dengan senapan laras panjangku di atap sini. Sebuah alat komunikasi terpasang di telingaku.

“Minum ini!” Taehyung Hyung melemparkan sekaleng soft drink padaku.

“Terimakasih,” ucapku dengan mata yang masih melekat pada teropong.

“Ha~”

“Kau kenapa Hyung?”

“Langitnya cerah sekali, dan cuacanya cukup bagus untuk berlibur. Tapi-“

Hyung! Fokus!”

Nde~,” sejurus kemudian Taehyung Hyung kembali fokus dengan senapan dan juga teropongnya.
Aku mengerti dia sudah merasa penat dengan pekerjaan ini. Jangankan dia, aku sendiri juga merasakan hal yang sama.

Wolf stanby,” seseorang memberikan komando melalui radio transmisi yang  terpasang di telingaku.

OK, Copy,” spontan, aku dan Taehyung Hyung menyiagakan senapan kami. Membidik sasaran yang berada di bawah sana.

Seluruh urat sarafku menegang sekarang. seseorang di bawah sana siap menjadi sasaranku. Tapi entah siapa yang akan ku tembak, aku sendiri belum tahu.

===000===

Langit malam semakin memekat, menampakan gelapnya awan hitam, namun terlihat begitu indah karena taburan bintang yang berkelipan di sana. Aku hanya melihat ke atas sejenak, sekedar mengendurkan urat sarafku yang benar-benar tegang.

“Istirahatlah dulu,” Taehyung Hyung menepuk pundakku.

“Tidak Hyung,”aku kembali fokus pada tugasku.

“Hei!” seseorang berteriak ke arah kami.

“Giliranku! Kau di panggil Komandan.” Pria yang berpangkat lebih rendah dariku menarik mundur diriku agar segera beranjak dari posisiku.

“Ck,” aku bergegas menghampiri komandan yang berada di ruang komado.

Dengan langkah malas aku memasuki ruangan ini. Sebuah kamar yang di setting sedemikian rupa hingga berubah menjadi ruang pengawasan.

“Ada apa memanggilku?” ucapku enteng.

“YA! Jaga bicaramu!” seorang mayor menegurku.

“Ck,”

“Sudahlah. Sersan Jeon, aku ingin kau bertugas sebagai pengawal pribadi Menteri Perdagangan malam ini!”

Nde?”

“Iya, malam ini, tidak ada penolakan!”

“Baiklah!” aku lantas melengos pergi.

Menjadi pengawal pribadi bukanlah hal yang sulit. Cukup melakukan penyamaran. Berpakaian rapi dengan setelan tuxedo serta senjata yang siap sedia. Setelah siap, aku melaksanakan tugas pentingku malam ini.

“Rapi sekali?” tanya Taehyung Hyung ketika memasuki kamar hotel yang kami sewa.

“Diamlah! Jangan meledekku. Oh ya Hyung, tolong untuk tetap standby,” ucapku pada Taehyung Hyung. Entah kenapa firasatku kali ini aka ada seuatu kejutan.

===000===
BRAK!

“Jangan bertindak macam-macam tuan,” seorang mafia yang memakai topeng sebagai seorang pengusaha dari Jepang, mengamuk di dalam sana, membuatku yang semula hanya berdiri tegak di balik tubuhnya terpaksa menyiagakan senapan yang sedari dar menggantung manis di pinggangku.

KLEK...

Suasana kini menegang, terlebih orang-orang sampah suruhan tuan Jackson sudah siap siaga dengan senapan di tangannya.

“Tanda tangani kesepakan ini atau...”

“ARRGGHH...” seseorang tepat di sampingku tersungkur penuh darah.

Sial! rupanya dia memasang seorang sniper di luar sana.

Wolf standby!” aku memberikan komandoku.

Copy!” setelah mendengar jawaban darinya, aku langsung memberikan arahan kepada yang lain agar melindungi Tuan Menteri.

“Aarrghh!” lagi, sesorang menembak kaki salah satu dari kami.

“Apa maumu?” ucap Tuan Menteri dengan menahan rasa takut.

“Tanda tangani dokumen ini dan urusan kita selesai.”

Aku memberikan isyarat agar menuruti kemauan Tuan Jackson. Tapi, DORR! Peluru panas berhasil menembus lengan Tuan menteri tepat setelah dia selesai menorehkan tinta hitam di atas kertas perjanjian itu.

“KURANG AJAR!” aku membalas dengan menembakkan peluruku ke arah kawanan Tuan Jackson. Hingga mereka berlari meninggalkan gedung ini.

“Sersan!” sesorang memanggilku.

“Ada apa?” aku berbalik mengikuti arah pandangannya. Rupanya tikus itu ada di atap gedung sebelah.

“Kau jaga Tuan menteri, dan kau ikut aku!” segera aku berlari menghampiri tikus busuk yang sudah mengacaukan suasana malam ini.

HYUNG! Siapkan pasukan back up!” aku mencoba meminta bantuan kepada Taehyung Hyung.
Okay, malam ini spertinya aku harus sedikit berolah raga. Tunggu pembalasanku tikus sialan!.

TBC


Tidak ada komentar:

Posting Komentar