Minggu, 29 Mei 2016

FF BTS ll FIRST IMPRESSION




(P/S Sorry for typo ^^V)
===000===

“SESEORANG TOLONG KAMI!” teriak seorang pria ketika memasuki ruang gawat darurat.

OMO!” Teriak perawat Hwang ketika melihat kondisi pasien.

“Tolong dia, tolong selamatkan dia,” lelaki itu memelas.

“Baiklah, tunggu di sini. SSAEM!” 

“Ada apa ini?” aku menghampiri perawat Hwang.

“Ini Ssaem,”

OMO! Cepat siapkan IV Line, Whole Blood dan kemarikan obat pereda nyerinya! Ah, siapkan ruang bedah dan jangan lupa lakukan pemeriksaan x-ray.” Aku segera menginstruksikan tindakan yang harus ku lakukan untuk pasien ini. Kondisinya cukup parah. Satu luka tusuk di perut dan luka tembak di kaki.

“Ruang radiologi dan ruang bedah sudah ku hubungi,” ucap seorang dokter jaga.

“Oke, aku akan menghubungi dokter-,”

“YA! KAU LAGI!” dokter Jung menghampiriku, padahal baru saja aku akan menghubunginya.

“Kau mengenalnya Ssaem?” tanyaku.

“Dia ini pelanggan setiaku dokter Min.” Jawabnya sinis. “Cepat bawa dia ke ruang operasi!” 

“Ah, nde!”

Operasi berjalan lancar, kurang dari dua jam semuanya sudah beres. Luka tusuk dan peluru yang bersarang di tubuhnya sudah berhasil di ‘perbaiki’ oleh tangan terampil seorang Jung Ssaem, dokter ahli bedah yang sekarang menjadi pembimbing sekaligus dosenku.

Aku sedang memeriksa kembali catatan rekam medis dari pasien yang ku tangani malam ini. Dia menjadi perhatian seluruh tim medis di ruang gawat darurat malam ini. Menurut cerita yang mereka katakan padaku, pria ini sudah menjadi pelanggan tetap dengan kasus yang bisa dibilang luar biasa. Luka tusuk, luka tembak, lebam-lebam karena hantaman benda tumpul dan luka-luka lainnya. Pernah juga dia datang dengan kondisi hampir mati karena luka lebam dan lecet dimana-mana. 

Penasaran aku membuka file catatan rekam medisnya di komputer, dan WOW DAEBAK! Seorang pelajar yang baru berusia 20 tahun menjadi pasien tetap dengan luka seperti itu. 

DAEBAK!” ucapku.

“Tsk, tidak usah heran seperti itu, dia sudah sering datang kesini dengan kondisi yang bahkan lebih parah dari itu.” jelas kepala perawat Kang.

“WOW, dia seorang pelajar dan mempunyai riwayat luka seperti seorang teroris,” 

“Aku rasa dia seorang remaja yang nakal,”

“Ckckck, remaja jaman sekarang.”

Dan masih banyak komentar-komentar yang lain mengenai pasienku yang satu ini. 

Aku memeriksa aliran infus yang terpasang di lengannya, memeriksa kembali kondisi vitalnya, denyut nadinya, pernafasannya, aku pastikan aliran oksigen ke paru-parunya berjalan lancar.

“Tsk, Kau ini benar-benar,” aku bermonolog ria dengan seseorang yang tengah tertidur pulas di depanku. Masih belum percaya, bahwa seorang pelajar bisa mempunyai catatan medis yang begitu menyeramkan.

===000===

Aloha...
Aku datang lagi dengan cerita baru...(sorry kalau nggak nge-feel)
Please banget kasih kritik dan sarannya ya,
Aku pingin ada masukkan-masukkan yang membangun untuk ceritaku ini.
Terimakasih ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar