Sabtu, 21 November 2015

WHEN JUNGKOOK FALL IN LOVE


Author : Yeonhwa
Cast : Jeon Jungkook (Jungkook BTS) and other BTS member
Genre : Family, brothership
Lenght : Ficlet
Disclaimer : Jungkook dan member BTS lainnya milik Tuhan dan alur murni dari pemikiran author.



BRAK!!!

Dentuman keras antara daun pintu dan kusennya menggema di seluruh penjuru dorm malam itu. Anak laki-laki yang masih berbalut seragam menjadi pelaku kebisingan itu.

“Aku pulang!” ucapnya ketus.

“Kau tak membawa payung?” Kakak tertua berlari menghampiri adiknya yang paling muda tersebut Tangannya terulur menerima jas sekolah yang dikenakan adiknya, basah dan air bercecer di mana-mana.

“Ish! Harusnya kau meneleponku, aku kan bisa menjemputmu” satu lagi, pria bertubuh lebih kecil dari adiknya itu menghampiri dan memberikan handuk, bermaksud agar sang adik tak menggigil kedinginan.

“Aku kan sudah pulang!” dia menyingkirkan uluran tangan kakaknya dan mengacuhkan handuk pemeberian kakaknya.

“HEIIII!!! JEON JUNGKOOK!” Kali ini pria ketiga yang masih menyandang sebagai kakaknya berteriak heran dengan sikap adiknya itu.

BLAAMMM!!!

Lagi suara pintu yang mengagetkan dan sukses menggemparkan seluruh penghuni rumah sedarhana malam itu.

“Jin Hyung dia kenapa?” masih dengan stik game di tangannya, kakak teraneh itu merasa dirinya sedikit waras dengan pertanyaan mengenai adiknya.

“entahlah” yang ditanya hanya bisa menggedikkan bahunya.

Matahari mulai meninggi dan kesibukkan mulai tampak disana. Jimin dan Taehyung sibuk pecicilan kesana kemari, maksud hati ingin membantu membereskan kediaman mereka, tetapi malah mendapat ceramah panjang dari Hoseok.

“STOP HYUNG! Kalau ceramah terus mana bisa kami berkonsentrasi” protes si pria berjuluk alien 4D.

“Apanya yang berkonsentrasi!!! Lihat ini! Ini! Ini! Dan ini!!! Apa yang kalian lakukan HAAAAAAHHHH!!!” kali ini emosi seorang Hoseok sudah meledak.

“YAAAA HYYUUUNGGGG DIAAAMMM!!!!”  Suara falset khas dari seorang Park Jimin menyudahi ceramah Hoseok saat itu.

“YAKKK JEON JUNGKOOK!” teriakan paduan suara antara Tehyung, Jimin, dan Hoseok ketika mengetahui bahwa kumpulan sampah hasil jerih payah mereka kembali bercecer.

“Wae?” yang di teriaki malah menjawab santai lalu pergi begitu saja, tak peduli dengan kumpulan sampah yang telah dibereskan oleh kakak-kakaknya itu.

“Kau kenapa?” suara lembut Seokjin menyapu emosi sang Jungkook.

“Aku tak apa-apa!” jawabnya lalu pergi kembali ke istananya, kamarnya.

“Chaa.....makanan datang...!!!” Seokjin selaku juru masak mereka, menghidangkan hasil eksperimennya, itu sungguh menggugah selera kelima pria yang kini sudah duduk manis di kursi masing-masing.

“Tunggu dulu, kemana Jungkook?” interupsi dari Namjoon.

“Masih di kamar” jawab Taehyung enteng.

“Hyung bisakah kau panggil dia? Aku sudah lapar” rengek Jimin dengan sendok yang sedari tadi sudah digigitnya.

TOK TOK TOK...

“Jungkook-ak, ayo kita makan!” teriak Namjoon di balik pintu.

Hening, tak ada suara apapun yang menyahut.

“Apa dia tidur?” timpal Hoseok.

“Entahlah” Seokjin berdiri, kakinya berjalan menuju pintu yang sedari kemarin tertutup rapat.

“Jongkook-ah apa kau tidur?” dan hening tanpa jawaban.

“YAK JEON JUNGKOOK KELUARLAH AKU SUDAH LAPAR, APA KAU INGIN MEMBUNUH KAMI HAAAAHHH!!!!” kali ini lengkingan keras Park jimin sukses mendapat hadiah jitakan sedok dari pria-pria yang kini menatapnya tajam.

“YA....sakit!” lirihnya sambil mengusap kepalanya.

“Jungkook-ah keluarlah kau belum makan dari tadi pagi!” Min Yoonggi ikut menggedor pintu kamar Jungkook.

Namun hening masih belum ada jawaban.

“JEON JUNGKOOOOKKKK!!!!! BUKA SEKARANG ATAU AKU DOBRAK!” Lagi Yoongi meneriaki adiknya.

“ SATU....DUA...TI....” pria berkulit putih itu mulai menghitung dan mengambik ancang-ancang.

CEKLEK...

Rupanya sang adik menyerah dan memilih kasihan terhadap pintu kamarnya.

“Ada apa? Kalian berisik sekali” masih dengan kaos kusut dan wajah yang tak kalah kusut, Jungkook membuka sedikit pintu kamarnya, ya hanya sedikit.

“Kau....” sedikit emosi seorang Min Yoongi mengepalkan tangannya dan hendak menghampiri adiknya untuk menyalurkan emosinya.

“APA? KAU MARAH?” sahut Jungkook dengan emosi yang mengkilat jelas d matanya.

“YA...KAU...!” kali ini Yoongi benar-benar geram. Ia merasa ini adalah hari ke tujuh di mana dirinya diperlakukan semena-mena oleh adiknya, dan dia tahu kalau Jungkook bukanlah anak yang nakal seperti yang dia kenal saat ini.

Tangan Seokjin menyambar bahu Yoongi, dia tahu bahwa ini akan menjadi perang dunia ke tiga jika seorang Yoongi meluapkan amarahnya. Merasa muak dengan kakaknya, Yoongi, Jungkook kembali menutup pintu dan Seokjin harus mengorbankan tangannya untuk mencegah tindakan konyol Jungkook.

“Tunggu dulu...!” sekuat tenaga Seokjin kembali memaksa pintu kamar Jungkook kembali terbuka agar dia bisa menulusup masuk ke kamarnya.

“HYUUUUNGGG!” Namjoon panik melihat adegan dramatis di depannya takut tanagn berharga Seokjin harus terluka hanya karena adik bungsu mereka.  Sementara yang lain hanya bisa memasang wajah heran melihat perubahan sikap Yoongi dan Jungkook, tentunya sebuah tanda tanya besar berada di benak mereka.

“Jungkook-ah apa kau ada masalah?” Seokjin mencairkan suasana, langkah kakinya pelan menuju kursi belajar Jungkook.

“Katakan padaku apa yang terjadi?” bujuk Seokjin halus.

Tak ada jawaban dari pria bermarga Jeon itu, diam, dia hanya dia. Tangan Seokjin terulur, bermaksud meringankan masalah yang dipikul adiknya.

“Hyung...” bahu Jungkook bergetar hebat. Dan astaga...seorang Jeon Jungkook yang terkenal cool itu harus menangis hebat di hadapan kakaknya.

“Tak apa menangislah” tangan Seokjin masih belum menjauh dari bahu sang adik yang kini terlihat rapuh.

“sudah? Katakan apa masalahmu hm?” merasa adiknya mulai tenang Seokjin kembali bertanya.

“Aku jatuh cinta pada seorang gadis hyung” jawab Jungkook masih dengan tangisnya.

“Aigoo....adikku sekarang sudah besar, sudah bisa merasakkan jatuh cinta” Seokjin sedikit geli dengan pengakuan Jungkook.

“Hyung~~~” kali ini sikap manja Jungkook keluar, kakinya dihentakkan ketika melihat kakaknya merasa geli dengan ucapannya.

“Baiklah-baiklah, lanjutkan lagi”

“Aku mencintai seorang gadis hyung, tapi aku melihat dia sering bersama Yoongi Hyung. Padahal sebelumnya dia sangat dekat denganku, tapi semuanya menjadi rusak ketika Yoongi hyung datang”

“Lalu?”

“Apanya yang lalu hyung? Jelas-jelas aku cemburu hyung, aku cemburu karena gadisku itu lebih dekat dengan Yoongi hyung, di sekolah dia selalau diantar jemput oleh Yoongi hyung, di perpustakaan kota dia selalu bertemu dengan Yoongi hyung, bahkan ketika aku mengajaknya untuk makan bersama dia lebih memilih pulang dengan Yoongi hyung, Apa itu tidak keterlaluan hyung?” rengek Jungkook.

Hei....apakah ini sifat asli Jungkook? Dan Seokjin tentu saja merasa geli dengan hal itu. Melihat adiknya merengek manja, dan itu sungguh membuatnya melongo lengkap dengan matanya yang melotot.

“eumm....sebenarnya siapa gadis yang kau sukai itu?” Seokjin berusaha menyatu dengan alur pembicaraan Jungkook.

“Yoonri, Min Yoonri” jawabnya dengan mata menerawang.

Nama itu tidak asing lagi bagi Seokjin. Merasa penasaran Seokjin terus mengorek info lain yang Jungkook ketahui menganai gadis idaman adiknya itu.

“Bisakah kau tunjukkan padaku foto dari gadismu itu?” pinta Seokjin.

“Dia gadis yang cantik bukan?” ucap Jungkook sambil menunjukkan foto seorang gadis bersurai coklat di ponselnya.

Tubuh Seokjin mendekat memperjelas penglihatannya, sesekali dia melihat ke wajah Jungkook dan mendapati adiknya itu tersenyum meski masih terlihat sisa-sisa air mata di pelupuk matanya. Lega dengan Jungkook yang sudah bisa tersenyum kini Seokjin kembali fokus dengan foto gadis yang bernama Min Yoonri.

“BWAHAHAHAHAHAHAHAHA......!” tawa Seokjin meledak seketika itu juga, geli dan lucu bercampur jadi satu membuat tawanya semakin mengeras.

BRAK..!!!

Pintu kamar Jungkook terbuka tiba-tiba. Dan segerombolan pria yang mengaku sebagai kakak dari Jungkook itu berbaris rapi di depan pintu.

“Hyung ada apa?”

“Apa kau baik-baik saja?”

“Jungkook tak melakukan sesatu kepadamu kan hyung?”

“Apa yang kau lakukan kepada Hyung Jungkook-ah?”

Serentetan pertanyaan absurd menghujani dua makhluk kakak beradik itu.

“HAHAHAHAHAHA...Jungkook kau benar-benar lucu” tawa Seokjin masih belum berhenti.

“Hyung~~~” kembali Jungkook memasang muka kusutnya di tambah rasa kesalnya karena kini kakak-kakaknya yang lain juga mencuriaginya dengan pikiran-pikiran anehnya.

“Yoongi-ah kemari dan lihat ini” perintah Seokjin masih dengan tawanya.

“Hyung~~~” Jungkook merajuk.

“Oh ini kan...” Yoongi menatap Seokjin dan Jungkook penuh tanda tanya.

“Ada apa hyung?” Hoseok, Taehyung, Namjoon dan Jimin berlari menghampiri Seokjin. 

“BWAHAHAHAHAHAAHAHAHAHA.......!!!!!” gema tawa kembali memenuhi kamar itu.

“Yoongi-ah pertanyaanmu sudah terjawab sekarang, dan ini adalah penyebabnya” jelas Seokjin yang masih merasa geli.

“Jadi karena ini, adikku ini kau marah padaku hah?” Yoongi mengalungkan lengannya ke leher Jungkook dan mengacak rambut adiknya itu.

“Apa katamu hyung?” Jungkook kaget mendengar pernyataan Yoongi.

“Kau tahu, gadis yang ada di ponselmu itu adalah adikku, Min Yoonri, dan kau merasa cemburu karena dia dekat denganku? Kau ini benar-benar lucu” kembali Yoongi mengacak rambut Jungkook.

“Jungkook-ah lain kali kau harus lebih memperhatikan kami eoh” oceh Hoseok.

“Kau itu terlalu cuek dengan hyung-hyungmu bahkan samapai-sampai kau tak tahu kalao Yonggi Hyung mempunyai adik perempuan....hahahahahha” balas Taehyung.

“aahhh hyung~~~~” merasa malu, Jungkook memilih selimut tebalnya sebagai penutup rasa malunya karena tingkah konyolnya itu. Tubuhnya ia gulung rapat dengan teman tidurnya itu, hingga menyisakan mata bulatnya.

Dan seorang Jungkook tetaplah seorang bocah yang  sedang merasakan bagaimana konyolnya jatuh cinta pada seseorang.

END

Aloha readers, bagaimana ceritanya, apakah aneh? Harap maklum ya. Mohon tinggalkan kritik dan saran ya....
Thanks a lot dear ^^




Tidak ada komentar:

Posting Komentar