Minggu, 29 November 2015

TINKERBELLE




Author : Yeonhwa
Cast : Kim Tahyung / V BTS, Tinkerbelle (OC), Kim Seokjin
Genre: Fantasi, Little Romance
Rate: General
Disclaimer : Tahyung dan Jin milik Tuhan dan OC serta alur murni dari pemikiran Author.
Warning : typo bergentayangan dimana-mana.
****

Kalian pasti tahu tentang cerita Peterpan dan peri kecilnya Tinkerbelle. Dan kalian pasti tahu dengan makhluk absurd yang bernama Kim Taehyung. Lalu kalian sekarang pasti bertanya-tanya apa hubungan kedua hal itu. Semuanya berawal dari kejadian konyol yang menimpa pria bodoh bernamya Kim Taehyung.

“AAAWWWW!!!!” suara melengking  lima oktaf, tidak lebih tepatnya jeritan dari seorang pria menggema di seluruh penjuru halaman asrama.

“Ouuhhh pantatku....” rintihnya sambil mengusap-usap pantatnya.

PLUK...PLUK...PLUK...PLUK...

“Sial...ada apa lagi ini” keluhnya
Beberapa lemparan kerikil suskses membuat makhluk itu menoleh dan mencari asal kerikil-kerikil yang menghujaninya.

“YAK...HENTIKAN...SAKIT...OOUUHH...AWWW....YA YA YA...SIAPA SAJA TOLONG BERHENTI MENGANIAYAKU!! AKU SUDAH CUKUP LELAH DENGAN SEMUA HUKUMAN HARI INI!” teriakan kesal mulai menggema, dan untunglah di sana tak ada orang lain selain pria bermarga Kim itu.

Meski sudah berteriak dan menoleh kesana kemari tetap saja Kim Taehyung tidak menemukan asalnya. Hingga dia merasa kakinya digigit makhluk kecil yang ganas, sungguh menyakitkan. Spontan kakinya ia hentakkan bermaksud melepaskan makhluk yang menggigitnya itu, dan manik hazelnya menangkap sosok manusia bertubuh sangat mungil tergeletak di tanah.

“Ya....ya....” jarinya menyentuh tubuh super mungil itu. Otaknya berfikir apakah itu makhluk dari spesies baru atau sejenis capung atau kupu-kupu, mengingat makhluk itu memiliki sayap dan tubuhnya di balut dengan warna gaun yang sangat cantik.

“Omoooo......!!!!” teriaknya kaget ketka jemarinya berhasil membuat mkhluk itu terlentang, dan kini terpampang jelas bahwa makhluk itu seprti manusia.

“Ya...ya....ya....bangunlah” tangan Taehyung memungut makhluk itu dengan hari-hati. Rasa iba merayapi hatinya, namun seketika itu juga ia menggelengkan kepala mengingat rasa sakit akibat gigitan makhluk itu. Sekali lagi malaikat dan setan beradu membisikkan seseuatu di telinganya, namun hati Taehyung memilih unutk membawa pulang makhluk itu.

Kaki Taehyung berjalan pelan-pelan dan tangannya tetap berada di sakunya, setiap kali berpapsan dengan teman-teman asramanya dia berusaha untuk bersikap biasa.

“Oh...aku harus meletakkan kau di mana?” Taehyung kebingungan, dia mencari sesuatu untuk membuat sebuah tempat tidur untuk makhluk temuannya itu.

“Cha....kau istirahatlah disini hmmm” dia meletakkan makhluk mungil itu dengan hati-hati diatas kasur buatannya, kasur mini dengan bahan tumpukkan saputangan dan kardus bekas teh.

“HUWAAAAA!!!” teriakan berasal dari dua makhluk berbeda ukuran itu menyambut pagi yang masih gelap hari ini.

“Kau..kau.....” Taehyung tak bisa berkata dengan lancar, dia masih takjub sekaligus kaget mendapati makhluk mungilnya kini sedang duduk dihadapan matanya.

“Kau...siapa!” suara cempreng  makhluk itu mengembalikan akal sehat Taehyung yang sempat menghilang.

“Aku?”

“Oh aku ingat kau...! kau...! kau...! kau yang telah merusak kereta buatanku! Dasar manusiaaaaaaa.....!!!!!” makhluk mungil itu menyerang Taehyung dengan menendang-nendang dahi Taehyung.

“Ya...hentikan sakit!”

HAP...sekali tangkapan Taehyung berhasil mengunci makhluk kecil penganggu itu dalam genggamannya.

“Dengarkan, namaku Kim Taehyung, dan kau siapa? Kau berani-beraninya menggigit kakiku, dan sekarang setelah ku tolong kau malah menyiksaku”

“Cih....” makhluk mungil itu malah membuang muka.

“Baiklah kau tunggu disini, dan...”

Krruuukkkk beleum selaesai Taehyung bicara dia mendengar bunyi aneh yang berasal dari makhluk yang digenggamnya itu.

“Hehehehe...” makhluk itu meringis sambil menunjuk perutnya.

Oh ayolah setelah menyiksa dengan membuat sakit dahi Taehyung kini Taehyung harus menyiapkan sesuatu untuk dimakan oleh makhluk itu.

“Aku tak tahu kau bisa memakannya apa tidak, dan hanya ini yang tersisa di lemari es ku” Taehyung memberikan sekotak susu dan sebungkus roti. Dan itu berukuran raksasa bagi makhluk sekecil itu.

“Ah aku lupa...” Taehyung mengerti maksud dari ekspresi makhluk itu, dia antas memotong roti dalam ukuran super kecil dan meberikkan susu setetes demi setetes ke tangan makhluk mungil itu.

“Terima kasih” kalimat yang cukup panjang yang terucap dari bibir mungil makhluk di hadapan Taehyung.

“eumm,,, namamu siapa?” Taehyung membalas dengan pertanyaan klasik, namun hening rupanya gadis mugil itu memilih asyik dengan kudapan lezatnya.

“Baiklah aku akan memanggilmu Tinkerbelle” ucap Taehyung bangga, sementara yang diapanggil Tinkerbell hanya manggut-manggut tak jelas. Mungkin pertanda setuju.

Tujuh minggu berlalu. Taehyung masih hidup dengan ditemani Tinkerbelle. Dan hal-hal ajaib mulai mendampingi Taehyung. Mulai dari Taehyung yang bisa bangun pagi, rajin mengerjakan PR hingga bisa sedikit dekat dengan gadis pujaan hatinya, ya meski sedikit dekat, hanya sedikit tetapi bagi Taehyung itu sungguh luar biasa.

“Belle, bagaimana cara menyelesaikan ini?” Taehyung berdiskusi kecil dengan Belle, nama kesayangan yang diberikan Taehyung kepada Tinkerbell.

“Belle bisakah kau mengambilkan kotak perkakas untukku, aku tidak bisa bergerak atau karyaku ini akan hancur”

“Belle tolong selesaikan ini untukku, aku akan terlambat jika tidak bergegas mandi”

Belle...Belle...Belle...dan selalu saja Taehyung medapatkan pertolongan istimewa dari Belle. Namun Belle melakukannya dengan senang hati.

“Tidurlah yang nyenyak, Taehyung-ah” Belle berbisik dalam hati. Tangannya merapikkan selimut Taehyung. Sekarang tubuh Belle menjadi tubuh wanita normal, berdiri tegak, dan begaun putih serta berambut coklat yang dia biarkan tergerai. Inilah wujud asli Belle.

“Belle...” suara lirih mengaketkan Belle.

“Oppa” jawab Bell, setelah melihat sosok Taehyung berada dibelakangnya. Tak perlu waktu lama pria yang mengagetkan Belle kembali terjatuh diatas kasur empuknya. Yap, tu adalah kebiasaan Taehyung saat tidur, mengigau. Meski Belle sudah tinggal lumayan lama namun tetap saja dia masih kaget jika tiba-tiba Taehyung terbangun dalam tidurnya. Dia takut kalau Taehyung tahu kalau diam-diam Belle memperhatikkannya.

Sudah hampir tiga bulan dan Belle benar-benar enggan meninggallkan Taehyung. Dia merasa nyaman karena dia tak lagi kesepian. Meski setiap hari dia harus bekerja keras membantu Taehyung dengan segudang permintaan anehnya.

“Belle, kau yakin ini akan berhasil?” tanya Taehyung gugup. Kini mereka berada di depan ruang kelas seni. Bukan maksud untuk mengintip, tapi memang Taehyung sedang menanti gadis pujaan hatinya.

“Aigoo Belle, lihatlah gadis itu, sungguh cantik” Taehyung masih terpesona dengan gadis yang sudah merebut perhatiannya sejak awal semester. Sementara Belle hanya melirik sekilas, entahlah ada hal yang mengganjal di hatinya ketika melihat Taehyung mengagumi gadis lain.

“Belle...ini terlalu sakit” Taehyung terduduk lesu, matanya sayu sesekali butiran bening meluncur bebas di pipinya.

Ini sudah bulan ke enam Belle hidup bersama Taehyung, dan selama itu pula Belle mengagumi Tahyung, meski awalnya Belle menyangkal namun pada akhirnya hati tak bisa berbohong. Belle menyukai Taehyung.

“Jangan sedih, tapi jika aku ingin menangis, menangislah, keluarkan semuanya, hanya saja selepas itu kau harus kembali ceria” Tangan mungil Belle menepuk pelan bahu Taehyung. Dia belum pernah melihat Taehyung sesedih ini, ia yakin bahwa kejadian itu sungguh menyakitkan bagi Taehyung. Kenyataan bahwa gadis yang Taehyung sukai sudah memiliki kekasih,itu sungguh menyakitkan.

Sosok Belle benar-benar obat yang ampuh bagi Taehyung. Buktinya dia bisa melupakan rasa sakitnya itu dalam waktu yang tak lama. Mungkin perlahan Taehyung mengerti bahwa gadis yang harusnya dia pilih bukanlah gadis yang membuat dirinya terpesona, namun seorang gadis yang membuatnya nyaman.

Malam ini cuaca cukup cerah dan Belle ingin mencoba menghirup udara segar. Langkah kakinya menuntun dirinya ke taman belakang asrama.  Dia duduk diatas rerumputan, wajahnya menengadah menatap hamparan bintang di angkasa. Menikmati setiap kerlipan indah di sana.

“Tinkerbelle” suara seorang pria mengejutkan Belle.

“Prince...” Pria yang tak asing lagi bagi Belle berdiri tegap dengan seragam sekolah.

“Sedang apa kau disini?” tanya Belle

“Seharusnya aku yang bertanya padamu. Apa yang kau lakukan di sini?”

“Ceritanya panjang,” helaan nafas panjang menutup jawaban dari Belle

“apa yang terjadi?”

“Prince, apakah kutukan itu benar-benar ada?”

“jangan katakan kalau kau...” Pria yang di panggil Prince itu mengerti maksud dari perkataan Belle.

“KIM SEOKJIN DI MANA KAU?!” seseorang berteriak dan membuat Belle buru-buru bersembunyi.

Seketika Prince panik dan berusaha mengeluarkan kekutannya untuk menyembunyikan Belle, namun belum sempat hal itu dilakukan pria yang berteriak tadi memukul pundak Prince.

“Disini kau rupanya” dan Prince hanya tersenyum antara lega dan menutupi rasa gugupnya.

“Ah...disini nyaman sekali bukan?” lanjut pria itu.

“Taehyung-ah,”

“Emm ada apa Jin-ah?”  sejenak Prince atau yang kini disapa Jin menatap wajah Taehyung dan dia merasa kalau kata hatinya hanya akan menyakiti sahabatnya. Karena Jin atau Kim Seokjin atau Prince adalah makhluk yang sama dengan Belle hanya saja dia terlahir sedikit istimewa dibandngkan Belle. Dan selama 2 tahun Jin bersahabat dengan Taehyung, itupun karena Jin memilih untuk hidup seperti manusia dan meninggalkan dunia asalnya.

“Belle, apa yang kau lakukan?” untuk yang kesekian kalinya Jin mendapati Belle sedang membantu Taehyung dengan kekuatannya.

“Biarkan aku seperti ini, setidaknya aku masih bisa membuatnya tersenyum Prince”

Belle melakukan semuanya untuk Taehyung, bahkan dimalam hari di saat semuanya terlelap Belle tetap membuka matanya demi agar dia bisa menatap Taehyung. Tapi malam ini sungguh berbeda, Belle merasa tubuhnya kedinginan, bahkan kekuatannya perlahan mulai menghilang.

“Kau siapa?” Taehyung mendapati Belle tengah meringkuk di atas kursi.

“Taehyung-ah” suara Belle terdengar tak asing bagi Taehyung.

“siapa kau?”

“Ini aku Taehyung-ah” lirih Belle namun masih bisa terdengar oleh Taehyung
Perlahan tapi pasti Taehyung mendekat, dan memastikan bahwa objek yang dia lihat adalah makhluk nyata.

“Kaukah itu Belle?” Belle mengangguk lemah, dan BRUK...

“YAAA!” dengan cekatannTaehyung menangkap tubuh lemah Belle.

Persis seperti awal pertemuan mereka, Belle terkulai lemah dalam balutan selimut hangat Taehyung. Hanya saja kali ini Belle tidak lagi bertubuh mungil. Kulit putihnya terlihat semakin pucat, lingkar matanya semakin menghitam.

“Belle, maafkan aku, aku telah menyusahkanmu” tangis Taehyung. Sepanjang malam Taehyung menjaga Belle, bolak balik mengganti kompresan untuk Belle, sesekali dia mengukur suhu tubuh Belle, dan juga dengan telaten dia mengelap setiap peluh yang membanjiri tubuh Belle.

“Belle aku mohon sadarlah” Taehyung semakin panik. Suhu tubuh Belle semakin tinggi.

“Belle minum ini agar demammu mereda” Taehyung membatu Belle untuk meminum obat penurun panas.

“Tidak usah, aku tidak perlu minum obat, ini sudah menjadi takdirku oppa” tanpa sadar Belle memanggil Tahyung dengan sebutan oppa. Taehyung mengerjap-kerjapkan matanya, dia sedikit terkejut dengan panggilan oppa dari Belle.

“Bolehkah aku memanggilmu oppa?” lirih Belle, dan Taehyung mengangguk, dia tak tega melihat kondisi Belle.

“Oppa, biarkan aku bersamamu barang sebentar saja. Kemarilah” Belle menunjuk ruang kosong di sebelahnya, menyuruh Taehyung untuk menemani malamnya. Taehyung menuruti permintaan Belle, dia merebahkan tubuhnya tepat di samping Belle yang lemah, meski agak canggung namun Taehyung juga tak bisa berbohong bahwa Belle-lah yang membuatnya nyaman dan juga karena Belle dia merasa hari-harinya lebih berwarna.

“Oppa, maafkan aku, inilah aku, Belle yang kau kenal, sekarang aku terlalu lemah, aku terlalu larut dalam perasaanku oppa, aku mohon ijinkan aku untuk bersamamu, karena mungkin esok aku sudah tak bisa lagi menemanimu.” Tangan Taehyung semakin mengerat, merengkuh Belle dalam pelukannya, airmatanya tak kuasa dia bendung, rasa bersalah semakin menjalar dalam hatinya. Tahyung merasa ini sudah terlambat. 

Sedikit banyak Taehyung mengetahui tentang makhluk seperti Belle, itupun karena buku yang dia pinjam dari Seokjin, awalnya Taehyung berpikir bahwa apa yang tertulis di buku tersebut adalah khayalan semata, namun ternyata tidak, hal itu kini terjadi di depan matanya.

“Aku mohon tetaplah menjadi Taehyung yang ku kenal, Taehyung yang ceria” Belle tersenyum karena bisa melihat Taehyung dengan jarak sedekat ini.

“Oppa, aku ingin lelah” lirihnya, kemudian matanya terpejam sempurna.

“Tidurlah Belle” Taehyung mengijinkan lengannya sebagai bantal untuk Belle dan membiarkan tubuhnya sebagai selimut yang akan menghangatkan Belle.

Matahari bersinar dengan ceria, sinarnya menyusup melewati celah tirai jendela kamar Taehyung. Suasana diluar sana begitu pas untuk bersenang-senang. Namun itu semua sangat kontras dengan apa yang terjadi di dalam kamar berwarna biru ini.

Taehyung tertunduk lesu, gadis yang berna Belle kini sudah menghilang. Rasanya baru kemarin dia mengenalnya, dan baru saja dia menyadari bahwa dia mencintai Belle.

“Belle....” Taehyung menatap kosong kearah foto dirinya bersama Belle. Tapi sayang kini yang terpajang hanyalah foto dirinya seorang, tanpa ada gadis bernama lengkap Tinkerbelle.

“Taehyung-ah” Seokjin menepuk pelah pundak Taehyung, sempentara Taehyung hanya menoleh sebentar lalu kembali larut dalam pikirannya.

“aku tahu ini pasti sulit, tapi setidaknya kau beruntung bisa menganal Belle”

“Darimana kau tahu soal Belle?”

“Aku sebenarnya juga sama dengan Belle, hanya saja aku sedikit istimewa dibandingkan Belle, dan aku memilih unutk menjadi Seokjin dari pada menjadi sosok Prince”

“Jadi Prince yang dimaksud dalam buku itu kau?”

Jin mengangguk,

“dan itulah takdir kaum kami jika kami jatuh cinta dengan manusia”

Entah apa yang harus dikatakan Taehyung, pikirannay kini sedikit kacau. Kenapa hal aneh terus menghampirinya, kenapa dia harus selalu berurusan dengan hal-hal konyol di luar nalar manusia. Tapi apapun itu Taehyung tetaplah Taehyung, pria konyol yang selalu saja tertimpa sial dan selalu bertingkah konyol.

“Belle, aku buatkan taman ini untukmu, aku harap  kau memnyukainya” gumam Taehyung sembil menyiram tanama bunga yang ia tanam di tempat dimana dia bertemu dengan Belle.

“Kau suka kan hadiah dariku?” kembali tahyung mengoceh sendiri,

Dari jauh Seokjin mengamati polah anaeh Tahyung dan dia tesenyum lega karena Taehyung sudah bisa kemali menjadi dirinya sendiri setelah kepergian Belle.

END

Boring banget kan readers? Tolong kritik dan sarannya ya...
Terimakasih sudah membaca ^^



Tidak ada komentar:

Posting Komentar