Author : Yeonhwa
Cast : Kim Tahyung / V BTS, Tinkerbelle (OC), Kim Seokjin
Genre: Fantasi, Little Romance
Rate: General
Disclaimer : Tahyung dan Jin milik Tuhan dan OC serta alur murni dari
pemikiran Author.
Warning : typo bergentayangan dimana-mana.
****
Kalian pasti tahu tentang cerita Peterpan dan peri kecilnya Tinkerbelle. Dan kalian pasti tahu dengan makhluk absurd yang bernama Kim Taehyung. Lalu kalian sekarang pasti bertanya-tanya apa hubungan kedua hal itu. Semuanya berawal dari kejadian konyol yang menimpa pria bodoh bernamya Kim Taehyung.
“AAAWWWW!!!!” suara
melengking lima oktaf, tidak lebih
tepatnya jeritan dari seorang pria menggema di seluruh penjuru halaman asrama.
“Ouuhhh pantatku....” rintihnya
sambil mengusap-usap pantatnya.
PLUK...PLUK...PLUK...PLUK...
“Sial...ada apa lagi ini”
keluhnya
Beberapa lemparan kerikil suskses
membuat makhluk itu menoleh dan mencari asal kerikil-kerikil yang
menghujaninya.
“YAK...HENTIKAN...SAKIT...OOUUHH...AWWW....YA
YA YA...SIAPA SAJA TOLONG BERHENTI MENGANIAYAKU!! AKU SUDAH CUKUP LELAH DENGAN
SEMUA HUKUMAN HARI INI!” teriakan kesal mulai menggema, dan untunglah di sana
tak ada orang lain selain pria bermarga Kim itu.
Meski sudah berteriak dan menoleh
kesana kemari tetap saja Kim Taehyung tidak menemukan asalnya. Hingga dia
merasa kakinya digigit makhluk kecil yang ganas, sungguh menyakitkan. Spontan
kakinya ia hentakkan bermaksud melepaskan makhluk yang menggigitnya itu, dan
manik hazelnya menangkap sosok manusia bertubuh sangat mungil tergeletak di
tanah.
“Ya....ya....” jarinya menyentuh
tubuh super mungil itu. Otaknya berfikir apakah itu makhluk dari spesies baru
atau sejenis capung atau kupu-kupu, mengingat makhluk itu memiliki sayap dan
tubuhnya di balut dengan warna gaun yang sangat cantik.
“Omoooo......!!!!” teriaknya
kaget ketka jemarinya berhasil membuat mkhluk itu terlentang, dan kini
terpampang jelas bahwa makhluk itu seprti manusia.
“Ya...ya....ya....bangunlah”
tangan Taehyung memungut makhluk itu dengan hari-hati. Rasa iba merayapi hatinya,
namun seketika itu juga ia menggelengkan kepala mengingat rasa sakit akibat
gigitan makhluk itu. Sekali lagi malaikat dan setan beradu membisikkan seseuatu
di telinganya, namun hati Taehyung memilih unutk membawa pulang makhluk itu.
Kaki Taehyung berjalan
pelan-pelan dan tangannya tetap berada di sakunya, setiap kali berpapsan dengan
teman-teman asramanya dia berusaha untuk bersikap biasa.
“Oh...aku harus meletakkan kau di
mana?” Taehyung kebingungan, dia mencari sesuatu untuk membuat sebuah tempat tidur
untuk makhluk temuannya itu.
“Cha....kau istirahatlah disini
hmmm” dia meletakkan makhluk mungil itu dengan hati-hati diatas kasur
buatannya, kasur mini dengan bahan tumpukkan saputangan dan kardus bekas teh.
“HUWAAAAA!!!” teriakan berasal
dari dua makhluk berbeda ukuran itu menyambut pagi yang masih gelap hari ini.
“Kau..kau.....” Taehyung tak bisa
berkata dengan lancar, dia masih takjub sekaligus kaget mendapati makhluk
mungilnya kini sedang duduk dihadapan matanya.
“Kau...siapa!” suara
cempreng makhluk itu mengembalikan akal
sehat Taehyung yang sempat menghilang.
“Aku?”
“Oh aku ingat kau...! kau...!
kau...! kau yang telah merusak kereta buatanku! Dasar manusiaaaaaaa.....!!!!!”
makhluk mungil itu menyerang Taehyung dengan menendang-nendang dahi Taehyung.
“Ya...hentikan sakit!”
HAP...sekali tangkapan Taehyung
berhasil mengunci makhluk kecil penganggu itu dalam genggamannya.
“Dengarkan, namaku Kim Taehyung,
dan kau siapa? Kau berani-beraninya menggigit kakiku, dan sekarang setelah ku
tolong kau malah menyiksaku”
“Cih....” makhluk mungil itu
malah membuang muka.
“Baiklah kau tunggu disini,
dan...”
Krruuukkkk beleum selaesai Taehyung
bicara dia mendengar bunyi aneh yang berasal dari makhluk yang digenggamnya
itu.
“Hehehehe...” makhluk itu
meringis sambil menunjuk perutnya.
Oh ayolah setelah menyiksa dengan
membuat sakit dahi Taehyung kini Taehyung harus menyiapkan sesuatu untuk
dimakan oleh makhluk itu.
“Aku tak tahu kau bisa memakannya
apa tidak, dan hanya ini yang tersisa di lemari es ku” Taehyung memberikan
sekotak susu dan sebungkus roti. Dan itu berukuran raksasa bagi makhluk sekecil
itu.
“Ah aku lupa...” Taehyung
mengerti maksud dari ekspresi makhluk itu, dia antas memotong roti dalam ukuran
super kecil dan meberikkan susu setetes demi setetes ke tangan makhluk mungil
itu.
“Terima kasih” kalimat yang cukup
panjang yang terucap dari bibir mungil makhluk di hadapan Taehyung.
“eumm,,, namamu siapa?” Taehyung
membalas dengan pertanyaan klasik, namun hening rupanya gadis mugil itu memilih
asyik dengan kudapan lezatnya.
“Baiklah aku akan memanggilmu
Tinkerbelle” ucap Taehyung bangga, sementara yang diapanggil Tinkerbell hanya
manggut-manggut tak jelas. Mungkin pertanda setuju.
Tujuh minggu berlalu. Taehyung
masih hidup dengan ditemani Tinkerbelle. Dan hal-hal ajaib mulai mendampingi
Taehyung. Mulai dari Taehyung yang bisa bangun pagi, rajin mengerjakan PR
hingga bisa sedikit dekat dengan gadis pujaan hatinya, ya meski sedikit dekat,
hanya sedikit tetapi bagi Taehyung itu sungguh luar biasa.
“Belle, bagaimana cara
menyelesaikan ini?” Taehyung berdiskusi kecil dengan Belle, nama kesayangan
yang diberikan Taehyung kepada Tinkerbell.
“Belle bisakah kau mengambilkan
kotak perkakas untukku, aku tidak bisa bergerak atau karyaku ini akan hancur”
“Belle tolong selesaikan ini
untukku, aku akan terlambat jika tidak bergegas mandi”
Belle...Belle...Belle...dan
selalu saja Taehyung medapatkan pertolongan istimewa dari Belle. Namun Belle
melakukannya dengan senang hati.
“Tidurlah yang nyenyak,
Taehyung-ah” Belle berbisik dalam hati. Tangannya merapikkan selimut Taehyung.
Sekarang tubuh Belle menjadi tubuh wanita normal, berdiri tegak, dan begaun putih
serta berambut coklat yang dia biarkan tergerai. Inilah wujud asli Belle.
“Belle...” suara lirih mengaketkan
Belle.
“Oppa” jawab Bell, setelah
melihat sosok Taehyung berada dibelakangnya. Tak perlu waktu lama pria yang
mengagetkan Belle kembali terjatuh diatas kasur empuknya. Yap, tu adalah
kebiasaan Taehyung saat tidur, mengigau. Meski Belle sudah tinggal lumayan lama
namun tetap saja dia masih kaget jika tiba-tiba Taehyung terbangun dalam
tidurnya. Dia takut kalau Taehyung tahu kalau diam-diam Belle memperhatikkannya.
Sudah hampir tiga bulan dan Belle
benar-benar enggan meninggallkan Taehyung. Dia merasa nyaman karena dia tak
lagi kesepian. Meski setiap hari dia harus bekerja keras membantu Taehyung
dengan segudang permintaan anehnya.
“Belle, kau yakin ini akan
berhasil?” tanya Taehyung gugup. Kini mereka berada di depan ruang kelas seni.
Bukan maksud untuk mengintip, tapi memang Taehyung sedang menanti gadis pujaan
hatinya.
“Aigoo Belle, lihatlah gadis itu,
sungguh cantik” Taehyung masih terpesona dengan gadis yang sudah merebut
perhatiannya sejak awal semester. Sementara Belle hanya melirik sekilas,
entahlah ada hal yang mengganjal di hatinya ketika melihat Taehyung mengagumi
gadis lain.
“Belle...ini terlalu sakit”
Taehyung terduduk lesu, matanya sayu sesekali butiran bening meluncur bebas di
pipinya.
Ini sudah bulan ke enam Belle
hidup bersama Taehyung, dan selama itu pula Belle mengagumi Tahyung, meski
awalnya Belle menyangkal namun pada akhirnya hati tak bisa berbohong. Belle
menyukai Taehyung.
“Jangan sedih, tapi jika aku
ingin menangis, menangislah, keluarkan semuanya, hanya saja selepas itu kau
harus kembali ceria” Tangan mungil Belle menepuk pelan bahu Taehyung. Dia belum
pernah melihat Taehyung sesedih ini, ia yakin bahwa kejadian itu sungguh menyakitkan
bagi Taehyung. Kenyataan bahwa gadis yang Taehyung sukai sudah memiliki
kekasih,itu sungguh menyakitkan.
Sosok Belle benar-benar obat yang
ampuh bagi Taehyung. Buktinya dia bisa melupakan rasa sakitnya itu dalam waktu
yang tak lama. Mungkin perlahan Taehyung mengerti bahwa gadis yang harusnya dia
pilih bukanlah gadis yang membuat dirinya terpesona, namun seorang gadis yang
membuatnya nyaman.
Malam ini cuaca cukup cerah dan
Belle ingin mencoba menghirup udara segar. Langkah kakinya menuntun dirinya ke
taman belakang asrama. Dia duduk diatas
rerumputan, wajahnya menengadah menatap hamparan bintang di angkasa. Menikmati
setiap kerlipan indah di sana.
“Tinkerbelle” suara seorang pria
mengejutkan Belle.
“Prince...” Pria yang tak asing
lagi bagi Belle berdiri tegap dengan seragam sekolah.
“Sedang apa kau disini?” tanya
Belle
“Seharusnya aku yang bertanya
padamu. Apa yang kau lakukan di sini?”
“Ceritanya panjang,” helaan nafas
panjang menutup jawaban dari Belle
“apa yang terjadi?”
“Prince, apakah kutukan itu
benar-benar ada?”
“jangan katakan kalau kau...”
Pria yang di panggil Prince itu mengerti maksud dari perkataan Belle.
“KIM SEOKJIN DI MANA KAU?!”
seseorang berteriak dan membuat Belle buru-buru bersembunyi.
Seketika Prince panik dan berusaha
mengeluarkan kekutannya untuk menyembunyikan Belle, namun belum sempat hal itu
dilakukan pria yang berteriak tadi memukul pundak Prince.
“Disini kau rupanya” dan Prince
hanya tersenyum antara lega dan menutupi rasa gugupnya.
“Ah...disini nyaman sekali
bukan?” lanjut pria itu.
“Taehyung-ah,”
“Emm ada apa Jin-ah?” sejenak Prince atau yang kini disapa Jin
menatap wajah Taehyung dan dia merasa kalau kata hatinya hanya akan menyakiti
sahabatnya. Karena Jin atau Kim Seokjin atau Prince adalah makhluk yang sama
dengan Belle hanya saja dia terlahir sedikit istimewa dibandngkan Belle. Dan
selama 2 tahun Jin bersahabat dengan Taehyung, itupun karena Jin memilih untuk
hidup seperti manusia dan meninggalkan dunia asalnya.
“Belle, apa yang kau lakukan?”
untuk yang kesekian kalinya Jin mendapati Belle sedang membantu Taehyung dengan
kekuatannya.
“Biarkan aku seperti ini,
setidaknya aku masih bisa membuatnya tersenyum Prince”
Belle melakukan semuanya untuk
Taehyung, bahkan dimalam hari di saat semuanya terlelap Belle tetap membuka matanya
demi agar dia bisa menatap Taehyung. Tapi malam ini sungguh berbeda, Belle
merasa tubuhnya kedinginan, bahkan kekuatannya perlahan mulai menghilang.
“Kau siapa?” Taehyung mendapati
Belle tengah meringkuk di atas kursi.
“Taehyung-ah” suara Belle terdengar
tak asing bagi Taehyung.
“siapa kau?”
“Ini aku Taehyung-ah” lirih Belle
namun masih bisa terdengar oleh Taehyung
Perlahan tapi pasti Taehyung
mendekat, dan memastikan bahwa objek yang dia lihat adalah makhluk nyata.
“Kaukah itu Belle?” Belle mengangguk
lemah, dan BRUK...
“YAAA!” dengan cekatannTaehyung
menangkap tubuh lemah Belle.
Persis seperti awal pertemuan
mereka, Belle terkulai lemah dalam balutan selimut hangat Taehyung. Hanya saja
kali ini Belle tidak lagi bertubuh mungil. Kulit putihnya terlihat semakin
pucat, lingkar matanya semakin menghitam.
“Belle, maafkan aku, aku telah
menyusahkanmu” tangis Taehyung. Sepanjang malam Taehyung menjaga Belle, bolak
balik mengganti kompresan untuk Belle, sesekali dia mengukur suhu tubuh Belle,
dan juga dengan telaten dia mengelap setiap peluh yang membanjiri tubuh Belle.
“Belle aku mohon sadarlah”
Taehyung semakin panik. Suhu tubuh Belle semakin tinggi.
“Belle minum ini agar demammu
mereda” Taehyung membatu Belle untuk meminum obat penurun panas.
“Tidak usah, aku tidak perlu
minum obat, ini sudah menjadi takdirku oppa” tanpa sadar Belle memanggil
Tahyung dengan sebutan oppa. Taehyung mengerjap-kerjapkan matanya, dia sedikit
terkejut dengan panggilan oppa dari Belle.
“Bolehkah aku memanggilmu oppa?”
lirih Belle, dan Taehyung mengangguk, dia tak tega melihat kondisi Belle.
“Oppa, biarkan aku bersamamu
barang sebentar saja. Kemarilah” Belle menunjuk ruang kosong di sebelahnya,
menyuruh Taehyung untuk menemani malamnya. Taehyung menuruti permintaan Belle,
dia merebahkan tubuhnya tepat di samping Belle yang lemah, meski agak canggung
namun Taehyung juga tak bisa berbohong bahwa Belle-lah yang membuatnya nyaman
dan juga karena Belle dia merasa hari-harinya lebih berwarna.
“Oppa, maafkan aku, inilah aku, Belle
yang kau kenal, sekarang aku terlalu lemah, aku terlalu larut dalam perasaanku
oppa, aku mohon ijinkan aku untuk bersamamu, karena mungkin esok aku sudah tak
bisa lagi menemanimu.” Tangan Taehyung semakin mengerat, merengkuh Belle dalam
pelukannya, airmatanya tak kuasa dia bendung, rasa bersalah semakin menjalar
dalam hatinya. Tahyung merasa ini sudah terlambat.
Sedikit banyak Taehyung
mengetahui tentang makhluk seperti Belle, itupun karena buku yang dia pinjam
dari Seokjin, awalnya Taehyung berpikir bahwa apa yang tertulis di buku
tersebut adalah khayalan semata, namun ternyata tidak, hal itu kini terjadi di
depan matanya.
“Aku mohon tetaplah menjadi
Taehyung yang ku kenal, Taehyung yang ceria” Belle tersenyum karena bisa
melihat Taehyung dengan jarak sedekat ini.
“Oppa, aku ingin lelah” lirihnya,
kemudian matanya terpejam sempurna.
“Tidurlah Belle” Taehyung
mengijinkan lengannya sebagai bantal untuk Belle dan membiarkan tubuhnya
sebagai selimut yang akan menghangatkan Belle.
Matahari bersinar dengan ceria,
sinarnya menyusup melewati celah tirai jendela kamar Taehyung. Suasana diluar
sana begitu pas untuk bersenang-senang. Namun itu semua sangat kontras dengan
apa yang terjadi di dalam kamar berwarna biru ini.
Taehyung tertunduk lesu, gadis
yang berna Belle kini sudah menghilang. Rasanya baru kemarin dia mengenalnya,
dan baru saja dia menyadari bahwa dia mencintai Belle.
“Belle....” Taehyung menatap
kosong kearah foto dirinya bersama Belle. Tapi sayang kini yang terpajang
hanyalah foto dirinya seorang, tanpa ada gadis bernama lengkap Tinkerbelle.
“Taehyung-ah” Seokjin menepuk
pelah pundak Taehyung, sempentara Taehyung hanya menoleh sebentar lalu kembali
larut dalam pikirannya.
“aku tahu ini pasti sulit, tapi
setidaknya kau beruntung bisa menganal Belle”
“Darimana kau tahu soal Belle?”
“Aku sebenarnya juga sama dengan
Belle, hanya saja aku sedikit istimewa dibandingkan Belle, dan aku memilih
unutk menjadi Seokjin dari pada menjadi sosok Prince”
“Jadi Prince yang dimaksud dalam
buku itu kau?”
Jin mengangguk,
“dan itulah takdir kaum kami jika
kami jatuh cinta dengan manusia”
Entah apa yang harus dikatakan
Taehyung, pikirannay kini sedikit kacau. Kenapa hal aneh terus menghampirinya,
kenapa dia harus selalu berurusan dengan hal-hal konyol di luar nalar manusia.
Tapi apapun itu Taehyung tetaplah Taehyung, pria konyol yang selalu saja
tertimpa sial dan selalu bertingkah konyol.
“Belle, aku buatkan taman ini
untukmu, aku harap kau memnyukainya”
gumam Taehyung sembil menyiram tanama bunga yang ia tanam di tempat dimana dia
bertemu dengan Belle.
“Kau suka kan hadiah dariku?”
kembali tahyung mengoceh sendiri,
Dari jauh Seokjin mengamati polah
anaeh Tahyung dan dia tesenyum lega karena Taehyung sudah bisa kemali menjadi
dirinya sendiri setelah kepergian Belle.
END
Boring banget kan readers? Tolong kritik dan sarannya ya...
Terimakasih sudah membaca ^^

Tidak ada komentar:
Posting Komentar