UNDER THE MOONLIGHT (Part 2)
Author : Yeonhwa
Genre : Action gagal, romance gaje
Rate : RBO (Rate apaan tuh?)
Main Cast : Kim Joon Myeon, Xi Luhan, Oh Sehun, Kim Aiko (OC/ as You)
Annyeong readers, author datang lagi dengan kelanjutan dari ff
abal-abal yang sebelumnya udah pernah dipost. FF Ini murni dari hasil pemikiran
author sendiri yang lagi iseng gara-gara ketagihan nonton film action.
Hati-hati ada typo yang bergentayangan dan ada beberapa kata-kata kasar
serta adegan-adegan yang sebaiknya jangat ditiru ya....
Happy reading dan jangan lupa RCL... ^^
“Sehun-ah, ke ruanganku
sekarang!” teriak hyung-ku dari luar kamar
“Ckk, kali ini apa lagi yang dia
inginkan?” aku beranjak malas keluar dari kamar dan menuju markas serigala
berbulu domba. Ya inilah kehidupanku, selalu dikelilingi oleh orang-orang munafik
dan juga berdarah dingin. Mereka sungguh kejam namun mereka juga bisa bersikap
lembut dan kasar pada saat yang bersamaan.
Aku Oh Sehun, adik dari Xi Luhan,
pemimpin kelompok intelejen nomor satu di Korea, yang biasa menangani
kejahatan-kejahatan mafia dan juga teroris kelas kakap yang beroperasi di
wilayah Korea. Aku adalah anak yang terlahir dari seorang istri ke dua, dari
seorang selir sang kaisar, ujung tombak organisasi ini. Aku dan hyung merupakan
saudara yang terlahir dari rahim yang berbeda namun berasal dari benih yang
sama. Di dalam tubuh kami mengalir darah pemimpin yang bijaksana sekaligus
pembunuh berdarah dingin, ayah kami, dia sudah lama meninggalkan bumi ini, dan
mewariskan seluruh kasus kejahatan yang menjadi PR-nya kepada kami.
CEKLEK...
“Yak, bisakah kau mengetuk pintu
dulu?” ucap Yi Xing, ilmuwan jenius sekaligus tangan kanan hyung.
“Cih...” aku mebuang muka dan
melewatinya begitu saja. ”Ada apa hyung?” tanyaku.
“Kau tahu tuan Kim alias Suho,
pengusaha kaya asal Korea, pemilik JK Group?” tanyanya.
“Bukankah itu perusahaan yang
sedang kau dekati agar kau bisa menanamkan sahammu di sana?” tanyaku penuh
selidik.
“Ne, kau benar, aku ingin kau juga
mendekatinya, aku curiga kalau dia terlibat dalam organisasi mafia.” Jelasnya.
“Dari mana kau tahu?” tanyaku
semakin penasaran.
“Bisnisnya, di mana-mana selalu
sukses, terlebih lagi, anak buahku menemukan transaksi mencurigakan yang
dilakukan oleh perusahaannya, serta beberapa bukti baru yang ditemukan oleh Yi
Xing mengenai kematian dari pemipin perusahaan telekomunikasi terbesar di
negeri ini.” Lanjutnya.
“Apa kau masih ingat kasus
kematian tuan Choi?” tanya Yi Xing Hyung
“Tuan Choi yang di temukan tewas
di kamar apartemennya dan polisi menduga bahwa kematiannya adalah bunuh diri?”
tanya balik.
“Ya kau benar, dan aku menemukan
bukti baru dari sampel yang diambil di TKP, ada serbuk zat kimia yang menempel
si jarinya, dan anehnya posisi serbuk itu tertempel bukanlah posisi yang wajar
untuk seseorang yang sengaja memakan racun untuk bunuh diri” jelas Yi Xing
hyung dan ini membuatku semakin merasa bingung.
“Dengan kata lain, ada orang lain
yang menyuruhnya untuk memasukkan serbuk itu ke dalam mulutnya” lanjut Luhan
hyung.
“Lantas dari mana kau bisa
mengambil kesimpulan kalau JK Group terlibat dalam hal ini?” tanyaku lagi.
“Aku memeriksa serbuk kimia itu
dan memeriksa daftar pembelian zat kimia yang ku dapat dari rekanku, mengingat
zat itu adalah zat yang berbahaya maka tak mungkin jika seseorang
mendapatkannya dengan mudah, pelu proses hukum agar bisa membeli zat itu. Dan
aku menemukan beberapa catatan pembelian zat kimia yang di impor oleh beberapa
perusahaan besar di negeri ini, namun ada satu perusahaan yang membeli bahan
kima berbahaya dalam jumlah yang besar,dan itu adalah perusahaan milik JK
Group.” jelas Yi Xing hyung lagi.
“Argghh...aku tak mengerti hyung,
langsung ke intinya saja” aku mulai frustasi dengan penjelasan dari dua hyung-ku
itu.
“Jadi aku ingin kau bersekolah di
sekolahan yang sama dengan putri pemilik JK Group, tuan Kim. Dan aku ingin kau
bisa mendekati dia agar kau bisa masuk dalam keluarganya lalu kau bisa
mendapatkan informasi mengenai JK Group” jelas Luhan hyung.
“Aigooo...hyung, aku tahu wajahku
ini tampan, tapi aku ini masih muda dan kau ingin menjadikanku sebagai umpan
agar kau bisa masuk ke kandang singa? Kau tega sekali hyung” sifat narsisku
kembali muncul ke permukaan.
“Cih...apa kau bilang? tampan?
kalau memang tampan buktikan kalau kau ini memang benar-benar tampan dengan
cara mendekati putri tuan Kim. Karena aku dengar dia adalah gadis yang cantik,
dan pintar, dia adalah gadis keturunan Jepang-Korea. Namun sayang sifatnya
sangat dingin, sama seperi ayahnya” kembali hyung mengejekku.
“Hyung-mu benar Sehun-ah,
bukankah kau bisa menjadikan wajah tampanmu itu sebagai senjata untuk bisa
menaklukkan hati putri Tuan Kim?” kali ini Yi Xing hyung sependapat Luhan
hyung.
“Baiklah akan aku pikirkan” aku
melangkahkan kaki keluar dari tempat ini dengan rasa yang tak berubah ketika
aku memasukkinya, malas, dan kali ini sangat malas.
“TIDAK ADA WAKTU LAGI UNTUKMU
BERFIKIR SEHUN-AH, KARENA BESOK KAU SUDAH MULAI BERSEKOLAH DI TEMPAT YANG KU
MAKSUD!” teriak Luhan hyung.
“MWOYA...!” langkahku terhenti
seketika dan langsung berbalik kembali menghampiri hyung-ku dengan langkah yang
menggebu-gebu.
“Tidak ada perulangan, aku sudah
mengatakannya dengan keras, jadi sudah ku pastikan kau mendengarnya tadi” ucap
Luhan hyung sambil sibuk bercengkrama dengan dokumen-dokumen yang setia menanti
dihadapannya.
“Hyung, kenapa kau tega sekali
eoh? Aku kan belum memutuskan, belum tentu aku bersedia menjadi umpan, dan kau
sudah memutuskannya sendiri...AISHHH HYUNG,,,AISHHH...JINJJA...HYUNG...!!” aku
merengek dengan penuh aegyo berharap hyung mengubah pikirannya.
“Aku tak mempan dengan
rengekkanmu, lagi pula prestasimu di sekolahanmu yang sekarang sudah cukup
jelek, dan kau juga sudah memiliki banyak catatan absen, aku tak ingin di
panggil lagi oleh pihak sekolahan karena ketidakhadiranmu itu” cerocos Luhan
Hyung dan sukses membuatku mati kutu.
“Tapikan aku melakukan samuanya
karenamu hyung, kau yang sering memanggilku mendadak, dan sering memintaku
untuk membantumu menangkap para buronan.” Aku tak mau kalah tentunya.
“Baiklah aku akui, aku memang salah,
aku telah bersalah karena melibatkanmu dalam pekerjaan yang berbahaya ini, dan
terlebih lagi di usiamu yang masih muda, harusnya kau masih bisa
bersenang-senang menikmati masa mudamu, tapi kau malah sebaliknya, berkutat dengan
kasus-kasus yang harus di pecahkan. Aku sungguh-sungguh minta maaf Sehun-ah,
tapi aku juga tak ingin kau semakin mendapatkan catatan buruk di sekolahmu
karena itulah aku ingin memindahkanmu, dan aku harap kau bisa lulus dengan
mulus tanpa ada catatan buruk mengenai absensimu.” kembali Luhan hyung
berceramah.
“Tapi....” belum sempat aku
berbicara Luhan hyung kembali berceramah.
“Aku tahu kau sudah merasa nyaman
dengan keadaan di sekolahmu saat ini. Tapi kau juga tak mungkin menunjukkan
identitas aslimu sebagai agen NATS sebagai alasan absensimu.” Luhan hyung
menepuk pelan bahuku, berusaha meyakinkanku. Dan akupun hanya bisa tertunduk. Benar juga, kalau aku menunjukkan identitas
asliku makan semuanya akan terbongkar dan NATS akan mudah ditemukan oleh para
mafia dan juga teroris diluar sana. Hatiku akhirnya luluh dan menganggukan
kepalaku sebagai tanda persetujuan.
“Ne, aku akan menuruti kemauanmu”
ucapku lemas.
“Baguslah, aku harap kali ini kau
tak membuat kesalahan. Dan ini foto gadis yang ku maksud, putri Tuan Kim,
pemilik JK Group.” Yi Xing Hyung memberikanku sebuah foto seorang gadis yang
menurutku, err....cantik.
“Yeoppo” mulutku ini begitu
bodoh, mengeluarkan kata-kata itu seenaknya.
“Benar kan apa yang Luhan
katakan? Dia memang cantik, tapi sifatnya begitu dingin, dan aku sarankan kau
harus berhati-hati dalam menghadapinya, karena dia merupakan pembunuh berdarah
dingin, sama seperti ibunya, Kotaro Mai, atau yang lebih dikenal dengan Hana”
jelas Yi Xing Hyung
“Ko...Kotaro Mai? Si wanita
pembunuh yang terkenal sangat lihai dalam menghabisi nyawa korbannya?” aku
terlonjak kaget mendengar penjelasan dari Yi Xing Hyung.
“Ne, aku rasa aku sudah
menjelaskan semuanya dengan jelas, dan aku harap besok kau tak terlambat bangun
agar aku bisa mendahului putri tuan Kim untuk mengurus kepindahanmu” ucap Luhan
Hyung.
“ne” jawabku.
“oh ya, karena kau ini seorang
namja jadi aku tak akan meminta bantuan dari siapapun untuk mengurus
kepindahanmu, ini surat-surat yang kau perlukan, aku sudah melengkapinya, dan
besok kau tinggal menemui pihak sekolahan untuk mengurus semuanya.” Luhan hyung
memberikanku sebendel dokumen kepadaku.
Aku kembali ke kamar dengan
pikiran yang penuh tanda tanya. Putri
Tuan Kim yang hyung maksud, dia begitu cantik, senyunya sangat manis, tapi
apakah mungkin dia memiliki sifat yang seperti hyung katakan?
“Nan molla!” aku memejamkan mata
dan berusaha menuju ke alam mimpi.
SKIP>>
Pagi-pagi sekali aku bangun,
seperti biasa aku tak langsung mandi, hanya mencuci muka lalu berolah raga
sebentar di mini gym yang terletak di gazebo belakang rumah.
“Sehun-ah apa kau sudah
menyiapkan semuanya?” teriak Luhan hyung
Aku hanya menggelengkan kepala
“Sebentar lagu hyung! Setelah ini aku akan mandi dan bersiap ke sekolah
baruku.” Aku mematikan MP3 playerku dan bergegas mempersiapkan diri sebelum
Luhan hyung kembali bercermah.
Seragam baru yang rapi, gaya
ramput yang seperti biasa, hanya saja kali ini aku mengubah warnanya menjadi
dark brown, sepatu sporty, dan tak lupa ransel kesayangku yang sudah menemaniku
kemana saja, serta sebuah senapan dan pisau lipat yang kusembunyikan dengar
rapi di balik baju. Dan tak lupa aku juga mengenakan rompi anti peluru sebagai
jaga-jaga kalau ada seseorang yang menyerangku mendadak. Terdengar aneh bukan?
Seorang pelajar sepertiku mebawa senapan dan senjata tajam ke sekolah. Tapi inlah
aku, seorang agen NATS termuda, dan mereka bilang kalau aku ini mimiliki skill
yang sangat bagus untuk menjadi seorang agen.
“Uwow...rapi sekali, tapi kau
apakan rambutmu itu?” tanya Luhan hyung yang sedang menikmati sarapan
istimewanya, sedikit berlebihan mungkin, tapi menurutku sarapan Luhan hyung
pagi ini sedikit istimewa karena ada telur mata sapi di piringnya, mengingat
jarang sekali aku melihatnya sarapan dengan menu selengkap ini, padahal
biasanya dia hanya mengambil selembar roti tanpa diolesi apapun serta segera
meneguk susunya secepat mungkin bahkan dia memakan rotinya sambil berlari,
alasannya simple, dia tak ingin
terlambat.
“Duduklah Sehun-ah, aku sudah
menyiapkan sarapan kesukaanmu” ucap Kyung Soo hyung, dia adalah sahabat Luhan
Hyung dan dia juga anggota NATS. Dia tinggal bersama kami, dan bagiku dia
seperti eomma, karena dialah orang yang sangat memahamiku selain Luhan hyung
tentunya.
“Gumawo hyung, tapi aku sudah
terlambat, aku akan memakan ini saja ne..” ucapku lalu meneguk segelas susu hangat
yang sudah disiapkan oleh Kyung Soo hyung serta menginggit selembar roti tanpa
rasa dan aku memakannya sambil bejalan
tergesa-gesa menuju mobilku.
Tak butuh waktu lama bagiku untuk
sampai ke sekolahan yang dimaksud oleh Luhan hyung, karena aku berangkat cukup
pagi sehingga jalanan belum begitu ramai. Selesai memarkirkan mobil aku
berjalan menuju ruang staff guru. Dengan tetap memasang tampang poker face aku berjalan melewati
lorong dan beberapa ruang kelas. Bahkan baru saja aku menginjakkan kaki di
tempat ini, para yeoja sudah berbisik-bisik sambil memandangiku
“Aigoo,,,apa aku setampan
itu,,ckckck” gumamku sambil merapikan tatanan rambutku. Aku memelankan
langkahku, ku edarkan pandanganku mencari ruangan yang sedari tadi entah di
mana letaknya hingga hampir 15 menit lamanya aku tak bisa menemukannya juga.
“Aish jinjja, mengapa mencari
ruang staff guru saja begitu merepotkan ketimbang mencari letak markas teroris”
aku mengacak rambutku frustasi.
“Chogiyo..apa kau siswa baru?”
tanya seorang yeoja dengan penampilan yang, menurutku dia culun. Ups!
“Ne, aku murid baru dan baru saja
menginjakkan kaki di sekolah ini, bisakah kau menunjukkan di mana letak ruang
guru?” tanyaku to the point
“Ah,ye, kau lurus saja nanti belok
kanan, ruang guru ada di sebelah kanan anak tangga” jelasnya
“Gomawo” aku melengos pergi dan
bisa ku pastikan yeoja itu tersenyum malu karena aku memberikan senyum
termanisku ini padanya.
“Ah ini dia” aku tersenyum lega
setelah menemukan tempat yang bernama RUANG STAFF/GURU. Segera ku selesaikan
semua urusan kepindahanku karena kau sudah tak tahan ingin menikmati ruang
kelas baruku.
“Kajja aku tunjukkan dimana
kelasmu” ajak seosangnim. Tak banyak obrolan diantara kami, sepanjang
perjalanan menuju kelas aku lebih pasif dan seosangnim yang lebih aktif
mengajakku berbicara.
“Masuklah dan perkenalkan dirimu”
perintah seosangnim
“Ne, gamsahamnida” aku
melangkahkan kakiku masuk dan mengekor seosangnim.
“Anak-anak hari ini kalian
mendapat teman baru, aku harap kalian bisa membantunya dan berteman baik
dengannya” ucap seosangnim yang berhasil membuat seisi kelas terdian dan mata
semua yeoja dikelas itu tertuju padaku.
“Ah, naneun Sehun, Oh Sehun
imnida, aku pindahan dari Ilsan, aku harap kita bisa berteman dengan baik,
mohon bantuannya” aku membungkuk di hadapan semua siswa, walaupun sebenarnya
ada rasa enggan bagiku untuk memohon seperti ini, tapi mau bagaimana lagi, demi
sopan santun aku rela melakukannya.
“Baiklah Sehun, aku bisa duduk di
sebelah sana” perintah seosangnim
“Annyeong Sehun...” ucap para
siswa dan aku tak mempedulikannya, mereka terlalu gampang untuk berkenalan
dengan orang asing yang baru saja mereka kenal. Bodoh.
Aku tak bernafsu untuk mengikuti
pelajaran di kelas baruku ini. Aku masih belum bisa menemukan hal yang menarik
untuk ku ikuti. Buku tulis yang ada ada hadapanku ku biarkan begitu saja tanpa
ada coretan sedikitpun. Hingga akhirnya seorang yeoja datang ke kelas baruku
dan memperkenalkan dirinya sebagai siswa baru.
“Anak-anak mulai hari ini kalian
akan mendapatkan teman baru, masuklah perkenalkan dirimu nak” ucap seosangnim.
“ah ye seosangnim, Annyeonghaseo,
naneun Aiko, Kim Aiko imnida, aku adalah keturunan Jepang Korea. Bangapseumnida”
ucapnya lalu membungkuk.
“Nah Aiko, kau bisa duduk di
kursi kosong sebelah Sehun,” perintah seosangnim.
Gotcha! Bagaikan mendapat hadiah lotre, akhirnya aku menemukan gadis
yang dimaksud oleh hyung-ku. Dan lebih beruntungnya dia berada satu kelas
denganku. Tapi apakah benar dia gadis yang dimaksud oleh hyung?. Wajahnya
memang mirip, tapi sikapnya? Aku rasa dia memiliki sikap yang tak seperti hyung
katakan.
TBC (Again) ya readers,,,hehehehe....
Author udah capek ngetiknya. Bagaimana? Jelek ya ceritanya? Mononton
banget ya?, kasih komennya ya, dan likenya jangan lupa, di tunggu part selanjutnya
ya...?!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar