Rabu, 23 September 2015

UNDER THE MOONLIGHT (Part 2)



UNDER THE MOONLIGHT (Part 2)

Author : Yeonhwa
Genre : Action gagal, romance gaje
Rate : RBO (Rate apaan tuh?)
Main Cast : Kim Joon Myeon, Xi Luhan, Oh Sehun, Kim Aiko (OC/ as You)
Annyeong readers, author datang lagi dengan kelanjutan dari ff abal-abal yang sebelumnya udah pernah dipost. FF Ini murni dari hasil pemikiran author sendiri yang lagi iseng gara-gara ketagihan nonton film action.
Hati-hati ada typo yang bergentayangan dan ada beberapa kata-kata kasar serta adegan-adegan yang sebaiknya jangat ditiru ya....

Happy reading dan jangan lupa RCL... ^^

Sehun POV

“Sehun-ah, ke ruanganku sekarang!” teriak hyung-ku dari luar kamar

“Ckk, kali ini apa lagi yang dia inginkan?” aku beranjak malas keluar dari kamar dan menuju markas serigala berbulu domba. Ya inilah kehidupanku, selalu dikelilingi oleh orang-orang munafik dan juga berdarah dingin. Mereka sungguh kejam namun mereka juga bisa bersikap lembut dan kasar pada saat yang bersamaan.

Aku Oh Sehun, adik dari Xi Luhan, pemimpin kelompok intelejen nomor satu di Korea, yang biasa menangani kejahatan-kejahatan mafia dan juga teroris kelas kakap yang beroperasi di wilayah Korea. Aku adalah anak yang terlahir dari seorang istri ke dua, dari seorang selir sang kaisar, ujung tombak organisasi ini. Aku dan hyung merupakan saudara yang terlahir dari rahim yang berbeda namun berasal dari benih yang sama. Di dalam tubuh kami mengalir darah pemimpin yang bijaksana sekaligus pembunuh berdarah dingin, ayah kami, dia sudah lama meninggalkan bumi ini, dan mewariskan seluruh kasus kejahatan yang menjadi PR-nya kepada kami.

CEKLEK...


Tanpa basa-basi aku langsung membuka pintu ruangan yang dimaksud oleh hyung. Ini merupakan kebiasaanku, masuk ke ruangan orang lain tanpa mengetuk pintu dulu, karena bagiku mengentuk pintu atau meminta ijin dan apapun namaya itu sunguh sangat merepotkan, membuang-buang waktu saja. Tetapi untuk atasanku aku masih menggunkan sopan-santun tentunya.

“Yak, bisakah kau mengetuk pintu dulu?” ucap Yi Xing, ilmuwan jenius sekaligus tangan kanan hyung.

“Cih...” aku mebuang muka dan melewatinya begitu saja. ”Ada apa hyung?” tanyaku.

“Kau tahu tuan Kim alias Suho, pengusaha kaya asal Korea, pemilik JK Group?” tanyanya.

“Bukankah itu perusahaan yang sedang kau dekati agar kau bisa menanamkan sahammu di sana?” tanyaku penuh selidik.

“Ne, kau benar, aku ingin kau juga mendekatinya, aku curiga kalau dia terlibat dalam organisasi mafia.” Jelasnya.

“Dari mana kau tahu?” tanyaku semakin penasaran.

“Bisnisnya, di mana-mana selalu sukses, terlebih lagi, anak buahku menemukan transaksi mencurigakan yang dilakukan oleh perusahaannya, serta beberapa bukti baru yang ditemukan oleh Yi Xing mengenai kematian dari pemipin perusahaan telekomunikasi terbesar di negeri ini.” Lanjutnya.

“Apa kau masih ingat kasus kematian tuan Choi?” tanya Yi Xing Hyung

“Tuan Choi yang di temukan tewas di kamar apartemennya dan polisi menduga bahwa kematiannya adalah bunuh diri?” tanya balik.

“Ya kau benar, dan aku menemukan bukti baru dari sampel yang diambil di TKP, ada serbuk zat kimia yang menempel si jarinya, dan anehnya posisi serbuk itu tertempel bukanlah posisi yang wajar untuk seseorang yang sengaja memakan racun untuk bunuh diri” jelas Yi Xing hyung dan ini membuatku semakin merasa bingung.

“Dengan kata lain, ada orang lain yang menyuruhnya untuk memasukkan serbuk itu ke dalam mulutnya” lanjut Luhan hyung.

“Lantas dari mana kau bisa mengambil kesimpulan kalau JK Group terlibat dalam hal ini?” tanyaku lagi.

“Aku memeriksa serbuk kimia itu dan memeriksa daftar pembelian zat kimia yang ku dapat dari rekanku, mengingat zat itu adalah zat yang berbahaya maka tak mungkin jika seseorang mendapatkannya dengan mudah, pelu proses hukum agar bisa membeli zat itu. Dan aku menemukan beberapa catatan pembelian zat kimia yang di impor oleh beberapa perusahaan besar di negeri ini, namun ada satu perusahaan yang membeli bahan kima berbahaya dalam jumlah yang besar,dan itu adalah perusahaan milik JK Group.” jelas Yi Xing hyung lagi.

“Argghh...aku tak mengerti hyung, langsung ke intinya saja” aku mulai frustasi dengan penjelasan dari dua hyung-ku itu.

“Jadi aku ingin kau bersekolah di sekolahan yang sama dengan putri pemilik JK Group, tuan Kim. Dan aku ingin kau bisa mendekati dia agar kau bisa masuk dalam keluarganya lalu kau bisa mendapatkan informasi mengenai JK Group” jelas Luhan hyung.

“Aigooo...hyung, aku tahu wajahku ini tampan, tapi aku ini masih muda dan kau ingin menjadikanku sebagai umpan agar kau bisa masuk ke kandang singa? Kau tega sekali hyung” sifat narsisku kembali muncul ke permukaan.

“Cih...apa kau bilang? tampan? kalau memang tampan buktikan kalau kau ini memang benar-benar tampan dengan cara mendekati putri tuan Kim. Karena aku dengar dia adalah gadis yang cantik, dan pintar, dia adalah gadis keturunan Jepang-Korea. Namun sayang sifatnya sangat dingin, sama seperi ayahnya” kembali hyung mengejekku.

“Hyung-mu benar Sehun-ah, bukankah kau bisa menjadikan wajah tampanmu itu sebagai senjata untuk bisa menaklukkan hati putri Tuan Kim?” kali ini Yi Xing hyung sependapat Luhan hyung.

“Baiklah akan aku pikirkan” aku melangkahkan kaki keluar dari tempat ini dengan rasa yang tak berubah ketika aku memasukkinya, malas, dan kali ini sangat malas.

“TIDAK ADA WAKTU LAGI UNTUKMU BERFIKIR SEHUN-AH, KARENA BESOK KAU SUDAH MULAI BERSEKOLAH DI TEMPAT YANG KU MAKSUD!” teriak Luhan hyung.

“MWOYA...!” langkahku terhenti seketika dan langsung berbalik kembali menghampiri hyung-ku dengan langkah yang menggebu-gebu.

“Tidak ada perulangan, aku sudah mengatakannya dengan keras, jadi sudah ku pastikan kau mendengarnya tadi” ucap Luhan hyung sambil sibuk bercengkrama dengan dokumen-dokumen yang setia menanti dihadapannya.

“Hyung, kenapa kau tega sekali eoh? Aku kan belum memutuskan, belum tentu aku bersedia menjadi umpan, dan kau sudah memutuskannya sendiri...AISHHH HYUNG,,,AISHHH...JINJJA...HYUNG...!!” aku merengek dengan penuh aegyo berharap hyung mengubah pikirannya.

“Aku tak mempan dengan rengekkanmu, lagi pula prestasimu di sekolahanmu yang sekarang sudah cukup jelek, dan kau juga sudah memiliki banyak catatan absen, aku tak ingin di panggil lagi oleh pihak sekolahan karena ketidakhadiranmu itu” cerocos Luhan Hyung dan sukses membuatku mati kutu.

“Tapikan aku melakukan samuanya karenamu hyung, kau yang sering memanggilku mendadak, dan sering memintaku untuk membantumu menangkap para buronan.” Aku tak mau kalah tentunya.

“Baiklah aku akui, aku memang salah, aku telah bersalah karena melibatkanmu dalam pekerjaan yang berbahaya ini, dan terlebih lagi di usiamu yang masih muda, harusnya kau masih bisa bersenang-senang menikmati masa mudamu, tapi kau malah sebaliknya, berkutat dengan kasus-kasus yang harus di pecahkan. Aku sungguh-sungguh minta maaf Sehun-ah, tapi aku juga tak ingin kau semakin mendapatkan catatan buruk di sekolahmu karena itulah aku ingin memindahkanmu, dan aku harap kau bisa lulus dengan mulus tanpa ada catatan buruk mengenai absensimu.” kembali Luhan hyung berceramah.

“Tapi....” belum sempat aku berbicara Luhan hyung kembali berceramah.

“Aku tahu kau sudah merasa nyaman dengan keadaan di sekolahmu saat ini. Tapi kau juga tak mungkin menunjukkan identitas aslimu sebagai agen NATS sebagai alasan absensimu.” Luhan hyung menepuk pelan bahuku, berusaha meyakinkanku. Dan akupun hanya bisa tertunduk. Benar juga, kalau aku menunjukkan identitas asliku makan semuanya akan terbongkar dan NATS akan mudah ditemukan oleh para mafia dan juga teroris diluar sana. Hatiku akhirnya luluh dan menganggukan kepalaku sebagai tanda persetujuan.

“Ne, aku akan menuruti kemauanmu” ucapku lemas.

“Baguslah, aku harap kali ini kau tak membuat kesalahan. Dan ini foto gadis yang ku maksud, putri Tuan Kim, pemilik JK Group.” Yi Xing Hyung memberikanku sebuah foto seorang gadis yang menurutku, err....cantik.

“Yeoppo” mulutku ini begitu bodoh, mengeluarkan kata-kata itu seenaknya.

“Benar kan apa yang Luhan katakan? Dia memang cantik, tapi sifatnya begitu dingin, dan aku sarankan kau harus berhati-hati dalam menghadapinya, karena dia merupakan pembunuh berdarah dingin, sama seperti ibunya, Kotaro Mai, atau yang lebih dikenal dengan Hana” jelas Yi Xing Hyung

“Ko...Kotaro Mai? Si wanita pembunuh yang terkenal sangat lihai dalam menghabisi nyawa korbannya?” aku terlonjak kaget mendengar penjelasan dari Yi Xing Hyung.

“Ne, aku rasa aku sudah menjelaskan semuanya dengan jelas, dan aku harap besok kau tak terlambat bangun agar aku bisa mendahului putri tuan Kim untuk mengurus kepindahanmu” ucap Luhan Hyung.

“ne” jawabku.

“oh ya, karena kau ini seorang namja jadi aku tak akan meminta bantuan dari siapapun untuk mengurus kepindahanmu, ini surat-surat yang kau perlukan, aku sudah melengkapinya, dan besok kau tinggal menemui pihak sekolahan untuk mengurus semuanya.” Luhan hyung memberikanku sebendel dokumen kepadaku.

Aku kembali ke kamar dengan pikiran yang penuh tanda tanya. Putri Tuan Kim yang hyung maksud, dia begitu cantik, senyunya sangat manis, tapi apakah mungkin dia memiliki sifat yang seperti hyung katakan?

“Nan molla!” aku memejamkan mata dan berusaha menuju ke alam mimpi.

SKIP>>

Pagi-pagi sekali aku bangun, seperti biasa aku tak langsung mandi, hanya mencuci muka lalu berolah raga sebentar di mini gym yang terletak di gazebo belakang rumah.

“Sehun-ah apa kau sudah menyiapkan semuanya?” teriak Luhan hyung

Aku hanya menggelengkan kepala “Sebentar lagu hyung! Setelah ini aku akan mandi dan bersiap ke sekolah baruku.” Aku mematikan MP3 playerku dan bergegas mempersiapkan diri sebelum Luhan hyung kembali bercermah.

Seragam baru yang rapi, gaya ramput yang seperti biasa, hanya saja kali ini aku mengubah warnanya menjadi dark brown, sepatu sporty, dan tak lupa ransel kesayangku yang sudah menemaniku kemana saja, serta sebuah senapan dan pisau lipat yang kusembunyikan dengar rapi di balik baju. Dan tak lupa aku juga mengenakan rompi anti peluru sebagai jaga-jaga kalau ada seseorang yang menyerangku mendadak. Terdengar aneh bukan? Seorang pelajar sepertiku mebawa senapan dan senjata tajam ke sekolah. Tapi inlah aku, seorang agen NATS termuda, dan mereka bilang kalau aku ini mimiliki skill yang sangat bagus untuk menjadi seorang agen.

“Uwow...rapi sekali, tapi kau apakan rambutmu itu?” tanya Luhan hyung yang sedang menikmati sarapan istimewanya, sedikit berlebihan mungkin, tapi menurutku sarapan Luhan hyung pagi ini sedikit istimewa karena ada telur mata sapi di piringnya, mengingat jarang sekali aku melihatnya sarapan dengan menu selengkap ini, padahal biasanya dia hanya mengambil selembar roti tanpa diolesi apapun serta segera meneguk susunya secepat mungkin bahkan dia memakan rotinya sambil berlari, alasannya simple, dia tak ingin  terlambat.

“Duduklah Sehun-ah, aku sudah menyiapkan sarapan kesukaanmu” ucap Kyung Soo hyung, dia adalah sahabat Luhan Hyung dan dia juga anggota NATS. Dia tinggal bersama kami, dan bagiku dia seperti eomma, karena dialah orang yang sangat memahamiku selain Luhan hyung tentunya.

“Gumawo hyung, tapi aku sudah terlambat, aku akan memakan ini saja ne..” ucapku lalu meneguk segelas susu hangat yang sudah disiapkan oleh Kyung Soo hyung serta menginggit selembar roti tanpa rasa dan aku memakannya sambil bejalan  tergesa-gesa menuju mobilku.

Tak butuh waktu lama bagiku untuk sampai ke sekolahan yang dimaksud oleh Luhan hyung, karena aku berangkat cukup pagi sehingga jalanan belum begitu ramai. Selesai memarkirkan mobil aku berjalan menuju ruang staff guru. Dengan tetap memasang  tampang poker face aku berjalan melewati lorong dan beberapa ruang kelas. Bahkan baru saja aku menginjakkan kaki di tempat ini, para yeoja sudah berbisik-bisik sambil memandangiku

“Aigoo,,,apa aku setampan itu,,ckckck” gumamku sambil merapikan tatanan rambutku. Aku memelankan langkahku, ku edarkan pandanganku mencari ruangan yang sedari tadi entah di mana letaknya hingga hampir 15 menit lamanya aku tak bisa menemukannya juga.

“Aish jinjja, mengapa mencari ruang staff guru saja begitu merepotkan ketimbang mencari letak markas teroris” aku mengacak rambutku frustasi.

“Chogiyo..apa kau siswa baru?” tanya seorang yeoja dengan penampilan yang, menurutku dia culun. Ups!

“Ne, aku murid baru dan baru saja menginjakkan kaki di sekolah ini, bisakah kau menunjukkan di mana letak ruang guru?” tanyaku to the point

“Ah,ye, kau lurus saja nanti belok kanan, ruang guru ada di sebelah kanan anak tangga” jelasnya
“Gomawo” aku melengos pergi dan bisa ku pastikan yeoja itu tersenyum malu karena aku memberikan senyum termanisku ini padanya.

“Ah ini dia” aku tersenyum lega setelah menemukan tempat yang bernama RUANG STAFF/GURU. Segera ku selesaikan semua urusan kepindahanku karena kau sudah tak tahan ingin menikmati ruang kelas baruku.

“Kajja aku tunjukkan dimana kelasmu” ajak seosangnim. Tak banyak obrolan diantara kami, sepanjang perjalanan menuju kelas aku lebih pasif dan seosangnim yang lebih aktif mengajakku berbicara.

“Masuklah dan perkenalkan dirimu” perintah seosangnim

“Ne, gamsahamnida” aku melangkahkan kakiku masuk dan mengekor seosangnim.

“Anak-anak hari ini kalian mendapat teman baru, aku harap kalian bisa membantunya dan berteman baik dengannya” ucap seosangnim yang berhasil membuat seisi kelas terdian dan mata semua yeoja dikelas itu tertuju padaku.

“Ah, naneun Sehun, Oh Sehun imnida, aku pindahan dari Ilsan, aku harap kita bisa berteman dengan baik, mohon bantuannya” aku membungkuk di hadapan semua siswa, walaupun sebenarnya ada rasa enggan bagiku untuk memohon seperti ini, tapi mau bagaimana lagi, demi sopan santun aku rela melakukannya.

“Baiklah Sehun, aku bisa duduk di sebelah sana” perintah seosangnim

“Annyeong Sehun...” ucap para siswa dan aku tak mempedulikannya, mereka terlalu gampang untuk berkenalan dengan orang asing yang baru saja mereka kenal. Bodoh.

Aku tak bernafsu untuk mengikuti pelajaran di kelas baruku ini. Aku masih belum bisa menemukan hal yang menarik untuk ku ikuti. Buku tulis yang ada ada hadapanku ku biarkan begitu saja tanpa ada coretan sedikitpun. Hingga akhirnya seorang yeoja datang ke kelas baruku dan memperkenalkan dirinya sebagai siswa baru.

“Anak-anak mulai hari ini kalian akan mendapatkan teman baru, masuklah perkenalkan dirimu nak” ucap seosangnim.

“ah ye seosangnim, Annyeonghaseo, naneun Aiko, Kim Aiko imnida, aku adalah keturunan Jepang Korea. Bangapseumnida” ucapnya lalu membungkuk.

“Nah Aiko, kau bisa duduk di kursi kosong sebelah Sehun,” perintah seosangnim.

Gotcha! Bagaikan mendapat hadiah lotre, akhirnya aku menemukan gadis yang dimaksud oleh hyung-ku. Dan lebih beruntungnya dia berada satu kelas denganku. Tapi apakah benar dia gadis yang dimaksud oleh hyung?. Wajahnya memang mirip, tapi sikapnya? Aku rasa dia memiliki sikap yang tak seperti hyung katakan.

TBC (Again) ya readers,,,hehehehe....
Author udah capek ngetiknya. Bagaimana? Jelek ya ceritanya? Mononton banget ya?, kasih komennya ya, dan likenya jangan lupa, di tunggu part selanjutnya ya...?!





Tidak ada komentar:

Posting Komentar