Kamis, 11 Oktober 2012

on the rainy days (chapter 2)

 Title : On the rainy days
Author : yeonhwa
Genre : romantic,sad story (masih tetap geje)
cast : member of b2st, another person 
****
Annyeong chingu,,ini author balik lagi dengan cerita yang tentunya lanjutan dari kemari, dan author harap chingu deul bisa menikmatinya, oh ya sebelumnya mian ya chingu, kalo ada kata2 atau jalan cerita yang jelek,maklumlah kan author ini pemula, jadi harap maklum ya,
nahh selamat membaca
*****

Mentari belum muncul tetapi aku sudah terbangun dan bergegas menyelesaikan semua-tugas sekolah dan juga mempersiakan pelajaran untuk hari ini. Tanpa terasa mentari sudah menyapa dengan sinarnya yang indah. Aku pergi ke halaman belakang sambil menikmati sejukya udara pagi juga hangatnya sinar mentari di pagi hari. Ini memang bukan kebiasaaanku tapi entah  mengapa pagi ini aku ingin sekali merasakan sejuknya udara pagi.
“Yoo Ri-ah, kau sedang apa pagi-pagi di situ?” tanya umma  yang mellhatku heran
“Oh umma, aku hanya ingin menghirup udara pagi ini, rasanya segar sekali, kemarilah  umma, coba kau rasakan segarnya udara pagi ini” kataku sambil menghirup udara pagi ini dengan kuat
Mentari yang mulai meninggi membuatku harus bergegas bersiap ke sekolah. Kali ini aku lebih siap dulu dari pada oppa. Di ujung meja appa sedang sibuk dengan laptopnya dengan secangkir the hangat buatan umma  serta selembar roti selai kacang yang juga telah disiapkan oleh umma.  Segelas susu dan selembar roti selai cokelat kesukaanku. Tanpa ba-bi-bu lagi aku langsung menyantap sarapan yang sudah didepan mata. Sambil menunggu oppa aku membaca kembali catatanku di kursi teras depan rumah. Tapi tiba-tiba rasa pusing itu kembali datang, tapi aku harus bisa menahannya, aku yakin aku pasti kuat.
“Sudah siap Yoo Ri-ah?mian aku terlambat” ucap Doo Joon oppa sambil membenarkan tatanan rambutnya.
“Ah dasar kau ini kenapa kau terlambat,cepatlah aku ada kelas music pagi ini aku tak ingin tertinggal” omelku kepada oppa
Tanpa menunggu aba-aba oppa  langsung menekan pedal gas menuju sekolah. Tak seperti biasanya oppa sesekali memperhatikanku, mungkin dia masih khawatir dengan keadaanku kemarin.
Waeyo oppa? Kenapa dari tadi kau memperhatikanku seperti itu?” tanyaku yang lama-kelamaan heran juga melihat sikap oppa yang mendadak aneh
Gwaenchanayo, apa aku tak boleh melihat wajah adikku yang canti ini hah??” jawab oppa sambil mengacak-acak rambutku
5 menit waktu yang tersisa untukku mempersiapkan segalanya diruang music. Selesai menata buku di locker pribadiku aku begegas menuju ke ruang music. Namun langkahku terhenti oleh rasa sakit di kepalaku ini. Aku behenti sejenak lalu kulanjutkan lagi langkahku sambil berpegangan pada tembok. So Ran yang melihatku berjalan dengan langkah seperti itu lantas memapahku. Dia sudah mengetahui keadaanku dari awal, pertama kali aku merasakan sakit ini dialah yang lebih dulu tahu sebelun akhirnya Doo Joon oppa,umma serta appa mengetahuinya.
Kelas music kulalui dengan penuh perjuangan. Menahan rasa sakit dikepala dan juga berusaha untuk memfokuskan pandanganku yang terkadang kabur. Seusai kelas music ada jeda 1 jam sebelum melanjutkan ke matapelajaran selanjutnya. Tapi aku ingin tetap tinggal disini. Piano menjadi temanku kali ini bersama dengan So Ran kami berlatih bersama, lagu yang akan kami bawakan pada festival musim dingin di yang akan segera berlangsung. Alunan nada yang bergema di ruang music teryata membawa Dong Woon untuk mencari dari mana sumbernya. Dari balik pintu dia melihat kami yang sedang latihan. Menyadari ada sesorang yang mekihat kami So Ran membuka pintu untuk mengetahuinya
“Oh Dong Woon oppa. Sedang apa kau disini? Apa kau ingin latihan juga bersama kami?” ucap So Ran
mian kalau mengganggu kalian tadi aku sedang berjalan –jalan disekitar sini lalu ku dengan suara piano dari ruangan ini jadi aku ingin melihatnya ternyata kalian yang sedang memainkannya” jawab Dong Woon
“So Ran apa yang sedang kau lakukan disana?” Tanyaku heran
Gwaenchanayo  Yoo Ri-ah hanya sedang ngobrol dengan Dong Woon oppa” jawabnya
“Apa Dong Woon oppa? Apa yang sedang dilakukannya disini?” lantas aku beranjak dari piano dan berjalan menghampiri So Ran.
Tapi langkahku kembali terhenti oleh rasa sakit itu. Kali ini benar-benarsakit hingga akhirnya aku terjatuh dan suara music serta cahaya lampu tak lagi kurasakan. Kini benar-benar gelap sangat gelap. Tapi tiba-tiba saja aku merasa aku berada di pantai dengan pemandangan yang indah dengan matahari terbenamnya yang sangat indah, deburan ombaknya seolah alunan music dan angin yang berhembus menyanyikan lagu yang sangat merdu, benar-benar tenang dan rasa sakit itu seperti hilang seketika.
“Yoo Ri-ah bangunlah” So Ran yang sedari tadi khawatir dengan keadaanku terus berusaha untuk membangunkaku. Tapi aku terlalu bandel dan belum mau membuka mata untuk melihatnya.
“Yoo Ri ah bangunlah,buka matamu” ucap Dong Woon
Sementara itu Doo Joon oppa yang belum mengetahui keadaanku masih sibuk dengan latihan dancenya hingga sahabatnya Jun Hyung me,beri tahu keadaanku padanya.
Hyung, apa kau sudah tahu Yoo Ri pingsan dan dari siang tadi sampai sekarang dia belum sadarkan diri” ucap Jun Hyung dengan wajah paniknya
jinjja? Sekarang dia di mana hyung?”
“dia di ruang kesehatan, dan sebaiknya kau segera melihatnya”
Gurae, gumawo hyung” ucap Doo Joon lantas pergi meninggalkan teman-temannya yang lain
Melihat kondisiku yang belum juga sadarkan diri Doo Joon oppa memutuskanku untuk membawaku ke Rumah sakit dia khawatir terjadi apa-apa denganku. Dan meski aku telah berpindah tempat aku masih saja tertidur pulas. Sepertinya aku telah berada pada suasaan yang begitu nyaman hingga aku tak mau bangun dari tidurku. Meski sudah 4 hari berlalu aku masih saja senang bermain di pantai itu, pantai yang begitu indah dan tak jauh dari sana ada sebuah taman bunga yang sangat indah dengan warna-warni bunganya yang begitu elok. Sungguh menyenangkan berada di tempat itu aku tak mau pergi dari tempat itu. Tapi tiba-tiba umma memangilku untuk segera pulang, mungkin umma  membuatanku makanan kesukaanku dan dia ingin aku untuk segera memakannya.
“Yoo Ri anakku bangunlah, kau sudah tertidur lama, apa kau tak lelah tidur selama itu?lihatlah mentari sudah meninggi. Ayolah bangun….”tangis umma di sampingku sambil terus mengelus rambutku.
YA anak kecil bangunlah,atau akan ku cubit pipimu” ucap YoSeob yang juga berusaha membangunkaku
“Yoo Ri-ah bangunlah aku akan membuatkanmu sup kesukaanmu, ayolah bangun” Ucap Doo Joon oppa
“umma, aku di mana?kenapa kalian semua ada disini?” tanyaku heran
umma mian aku telah mengkhawatirkanmu aku bermain dipantai terlalu lama” lanjutku sambil memegang tangan umma
“Gwaenchanayo,  setelah ini kaupun masih boleh main lagi dipantai kalau perlu aku juga akan ikut menemanimu” ucap umma  sambil menhapus air matanya
Sesaat setelah ku tersadar Yo Seob memanggilkan dokter. Tubuhku yang masih terbaring lemah dan selang oksigen yang masih terpasang dan akupun terpaksa pasrah ketika dokter memeriksa kondisiku dan obat yang di bawa oleh dokter disuntikkan ke tubuhku. Umma dan oppa  terlihat lega setelah dokter memastikan kondisi tubuhku.
“Maaf, nyoya apakah kau bisa ikut denganku sebentar” kata dokter sambil berlalu pergi dari hadapanku
“Doo Joon kau jaga adikmu aku akan menemui dokter” perintah umma
Gurae” jawab Doo Joon
Umma lantas pergi menemui dokter. Entah apa yang mereka bicarakan, yang jelas mereka membicarakan kondisiku, dan aku berharap semuanya baik-baik saja. Lebih dari 10 menit umma belum juga kembali kekamarku. Doo Joon  oppa yang mulai penasaran akhirnya menyusul umma. Tanpa sengaja dia mendengar pembicaraan antara umma dan dokter.
mian, nyoya harus sabar. Munkin benturan yang terjadi ketika kecelakaan waktu dulu telah membuat beberapa pembuluh dara di otak kanan Yoo Ri pecah dan mengalami pendarahan. Itulah yang  menyebabkan mengapa dia menjadi sering merasa pusing” ucap dokter seraya menghibur umma
tapi bukankah dulu kau sudah berhasil mengeluarkan sumbatan darahnya”
“memang meski begitu pembuluh darah yang masih terluka belum bisa ditertutup seperti semula sehingga apabila terjadi benturan lagi itu bisa mengakibtatkan pendarahan lagi. Saya sarankan untuk melakukan operasi kembali untuk mengeluarkan darah yang menyumbat serta menutup kembali pembuluh darah yang luka. Jika hal tersebut tidak segera dilakukan maka bukan tidak mungkin risiko cacat permanen bahkan kematian bisa terjadi pada Yoo Ri.” Jelas dokter
“Lakukan yang terbaik untuk Yoo Ri. Saya percayakan kepada dokter.” Ucap umma pasrah pada dokter
Mendengar itu semua Doo Joon tertunduk lemas. Andai saja dulu ia tidak menjatuhkan Yoo Ri, andai dulu kecelakaan itu tidak terjadi, mungkin sekarang Yoo Ri sudah menjadi seorang musisi, dia bisa menjadi penyayi seperti yang ia cita-citakan. Namun itu semua telah terjadi, kini yang bisa dilakukan oleh Doo Joon adalah menjaga adiknnya dengan baik agar ia tak terluka lagi.
“Doo Joon? Apa yang kau lakukan di sini?kenapa kau tak menjaga adikmu?” tanya umma dengan kaget
Gwaenchanayo, aku hanya ingin menyusul umma. Ada Yo Seob dikamar bersama Yoo Ri” jawab Doo Joon oppa dsambil meyembunyikan kesedihannya
Lorong rumah sakit saat itu sepi bukannya tak ada pasien tapi karena jam telah menunjukan pukul 10 malam dan itu berarti jam besuk sudah habis, tapi Doo Joon masih di sana bersama dengan Yoseob mereka menemaniku dan mengijinkan umma pulang terlebih dahulu untuk istirahat.
Hyung, kenapa kau belum tidur, apakah kau sedang memikirkan sesuatau?” tanya YoSeob
“Aku hanya sedang memikirkan Yoo Ri, aku merasa bersalaha atas sakitnya hyung, and saja aku bisa menggantikan sakitnya jadi dia tidak harus terbaring lemah seperti itu” jawab Doo Joon sambil menahan air matanya.
“Sudahlah Hyung itu semua bukan salahmu, itu semua sudah menjad takdir, dan mungkin dengan ini dia bisa menjadi anak yang lebih kuat lagi, sudahlah kau tak boleh berpikiran seperti itu , sekarang lebih baik kau tidur, bukankah besok kita ada jadwal latihan, sekarang lebih kau istirahatkan tubuhmu” hibur YoSeob
                Mataku kembali terbuka dan hening yang kurasakan, aku berusaha memfokuskan pandanganku dan ku lihat ke-dua oppa yang sedang tertidur pulas di sofa. Aku terus memperhatikan mereka, terutama Doo Joon oppa,hingga tanpa kusadarai dia terbangun dan lekas ku berpura-pura baru terbangun dari tidurku.
“Yoo Rin-ah, kau sudah bangun?”tanya oppa sambil menghampiriku
“emm”jawabku sambil mengangguk
oppa kapan aku bisa pulang?aku ingin latihan dengan So Ran, bukankah festival musim dingin akan segaera berlangsung, oppa jebal mintalah ijin kepada dokter agar aku bisa pulang, jebal oppa…” rengekku pada oppa
“Kau ini dengan kondisi seperti ini kau masih sempat-sempatnya memikkirkan festival musim dingin, aku tak akan menijinkanmu pulang sebelum kau sembuh benar,” ucap Doo Joon dengan nada agak keras
Oppa jebal,,kau tau betapa pentingnya festival itu untukku karena mungkn aku tak bisa mengikutinya lagi..” ucapku sambil menahan air mata
“Yoo Rin, dengar aku tak akan membiarkanmu pergi meninggalkanku aku ingin melihatmu menjadi penyayi aku ingn melihatmu menyanyi seperti yang kau impikan, jadi ku mohon kau harus sembuh dulu” mohon Doo Joon sambil memegang tanganku erat seolah tak ingin melepasku pergi
                Sebenarnya aku sudah tahu sakitku ini tak bisa membuatku berlma-lama bermain music, sebenarnya alibat dari kecelakaan itu telah lama kuketahui dan aku telah meminta dokter untuk merahasiakanny dari umma,appa,juga oppa, aku tak ingin mereka bersedih atas kecelakaan itu apalagi oppa aku tak ingin dia merasa bersalah atas sakitku ini.
                Akhirnya hari yang kun anti daang, hari dimana aku bebas dari selang infus dan juga tusukan jarum suntik. Aku telah diperbolehkan pulang  dan itu berarti aku harus mengejar jadwal latihan karena festival musin dingin akan segera di mulai.
                “ Yoo Ri, Doo Joon, sarapan sudah siap apa kalian tak ingin sarapan dahulu?!” teriak umma mengawali pagi ini
                NEEE UMMAAAA..!!!” jawabku dan oppa hamper bersamaan
Bergegas kami sarapan karena hari ini adalah hari dance competition di laksanakan, dan aku tak ingin ketinggalan untuk melihat oppa  pentas. Perjalanan yang cukup panjang harus ku tempuh. Bersama dengan sahabatku So Ran dan juga Dong Woon oppa kami menjuju ke Busan, tempat dance competition digelar. Aku sengaja tak ikut dengn mobil Doo Joon oppa, karena mobil oppa sudah terlalu penuh oleh property yang akan di gunakan dan tak mungkin juga aku ikut dengan Jun Hyung oppa karena di mobilnya sudah dipenuhi oleh oppa-oppa yang lain dan satu-satunya mobil yang masih longgar yaitu mobil Dong Woon. Dong Woon akhirnya terpilih sebagai anggota tim inti hal ini karena bakatnya yang luar biasa dan juga kemampuannya yang lumayan bagus selain itu untuk melengkapi kekurangan anggota dari team oppa.
Suasana begitu dingin, hanya diam yang ada diantara kami, tapi entah mengapa aku merasa nyaman sekali berada di samping Dong Woon oppa. Angin dan lalulalang kendaraan menjadi teman perjalanan kami menuju Busan.
oppa,mian bisakah kita mampir sebentar ke rest area?aku ingin kekamar kecil sebentar..”pinta So Ran
“kau ini selalu saja minta ke kamar kecil seperti anak kecil saja kau ini,repotkan oppa saja.” Ledekku pada Soran, yang memang dia punya kebiasaan seperti itu selalu ingin buang air kecil di tengah perjalanan
“sudahlah Yoo Ria, tak apa kebetulan aku juga ingin istirahat sebentar,oh ya kabari hyung kalau kita berheni sebentra di rest area supaya dia tidak mencari kita” ucap Dong Woon
ne aku akan sms dia” jawabku
Perjalanan yang panjang akhirnya selesai juga dan semua rasa capek yang menyilimuti tubuh ini rasanya hilang sudah ketika menyksikan oopaku menari dan aku juga terkejut ternyata mereka  memang sangant keren lebih dari apa yang ku bayangkan. Mereka sangat lihai dan lincah dalam menari, terutama Hyun Seung dan Gi Kwang, mereka sangat lihai dan mereka dengan kompak mampu melengkapi kekurangan anggta yang ain sehingga nyaris terlihat sempurna. Dan pan tas saja dewan juri menjatuhkan gelar juara kepada mereka. Senang sekali rasanya melihat mereka kembali menjadi juara.
“YYEEEE Yoo Rin kita menang,kita menang..!!!” teriak So Ran dengan histeris
NEEE So Ran kita juara,,,,opppaaa Chukae…!!!” teriaku mengikuti So Ran
Sorak kegembiraan menyelimuti kami, sungguh hari yang sangat menyenagkan, dan perjalanan pulang kali ini sangat menyenangkan. Dan Doo Joon memutuskan untuk merayakan kemenangan di kedai langganan mereka yang terletak di tepi pantai itu.
Ajumma aku pesan menu seperti biasa ya tapi kali ini porsinya di tambah ya, oh ya jangan lupa minumannya di tambah juga ya”
ye, apakah kau habis memenangkan sesuatu tak biasanya kau memesan porsi sebanyak ini”
Ye ajumma,oppa telah memenangkan dance competition tadi” jawab So Ran dengan nada penuh kegembiraan
Guraeyo?kalau begitu aku akan masakan yang special untuk kalian karena kemenangan kalian dank arena kalian adalah pelanggan setiaku” ucap ajumma pemilik kedai
Gamsahamnida”ucap kami secara bersamaan
Makan malam yang terbilang istimewa bagiku,karena kemenangan oppa dan juga karena q bisa bersama Dong Woon. Gurau dan tawa saling terlempar diantara kami. Hingga Dong Woon menarik tanganku dan mengajakku bermain dengan ombak ditepi pantai. Aku berlakri di belakang Dong Woon dengan tangan yang terus digenggam leh Dong Woon. Dia memegang tanganku seolah dia tak ingin melapaskanku. Dibelakang ada  So Ran yang juga ikut berlarian bersama dengan teman-teman oppa yang lainnya, hingga akhirnya Dong Woon menyatakan cintanya padaku
“Yoo Ri-ah,mian mungkin aku lancing, tapi sungguh aku tak bisa menyembunyikannya diadapanmu, aku, aku, aa…ku, aku tak bisa lagi bebohong padamu, kalau aku,” ucap Dong Woon sambil terbata- bata dan tangannya yang masih menggenggam tanganku yang lantas dia dekapkan ke dadanya.
Angin yang bertiup serta riuh ombak di pantai itu menemaniku dan mebuat suasana menjadi sangat istimewa bagiku. Untuk pertama kalinya dalam hidupku seorang aki-laki yang benar-benar kusayangi menyatakan cintanya padaku. Oppa sedari tadi melihatku terus tersenyum dan sesekali mengalihkan pandangannya ke laut, sambil tersenyum-senyum oppa terus memandangiku.
saranghamnida Yoo Ri-ah, jeongmal saranghamnida, Yoo ri maukah kau menjadi kekasihku” lanjut Dong Wong yang semakin menggenggam erat tanganku.
Aku hanya bisa terdiam dan menahan rasa haru hingga akhirnya tak kuasa lagi aku menahan air mataku. Dan ternyata teman-teman oppa juga So Ran sedari tadi memperhatikan kami dan mereka besorak agar aku menerima cinta Dong Woon. Dengan pipi yang basah dengan air mata dan jantung yang berdegup sangat kencang aku menyakinkan diriku ini untuk menerima cinta Dong Woon.
oppa mian, mianhe, aku sebenarnya juga menyimpan perasaan yang sama terhadapmu, dan aku juga ingin menjadi kekasihmu. Oppa  nado saranghe,” kataku sabil menganggukan kepala dan pipi yang masih basah oleh airmata.
Tak bisa menyembunyikan kegembiraan itu Dong Woon lantas mencium tanganku dan aku yang sedari tadi gugup dan juga malu akhirnya bertambah malu lagi karena Dong Woon mencium tanganku didepan teman-temanku.
Malam semakin larut dan Doo Joon oppa memerintahkan kami pulang. Dan tangan Dong Woon masih belum terlepas dari tanganku. Aku sungguh merasa nyaman dan lega sekali rasanya karena perasaan yang kupendam sejak pertemuanku dengan Dong Woon akhirnya terluap sudah.
 ******
TBC

tunggu lanjutannya ya chingu
dan mohon tinggalkan koment untuk kemajuan dari tulisan author..
GUMAWO ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar