Sabtu, 05 Desember 2015

LOST TRAESURE



Autrhor : Yeonhwa
Genre : family
Lenght : ficlet
Cast : Kim Taehyung (V BTS), Park Jimin (Jimin BTS), Jeon Jungkook (Jungkook BTS)
Disclaimer : BTS adalah milik BigHit sedangkan member BTS milik Tuhan dan cerita adalah milik author, okay?
###
Pluk!

Secarik kertas kusut jatuh menima kepala Taehyung. Setelah mendarat sempurna di lantai kertas itu di pungut dan dibuka dari lipatan-lipatannya.

“Oh apa itu?” tanya Jimin

“Entahlah” Taehyung menggedikkan bahunya. Lalu atas dasar rasa penasaran jari lentiknya membuka kertas itu.

“Maksudnya apa hyung?” Taehyung masih belum mengerti dengan coretan-coretan abstrak yang tergambar di kertas itu.

“Sudahlah buang saja,” dengan santainya Jimin merampas kertas itu lalu membuangnya sembarangan.

“Yak!” Taehyung tidak terima dan masih penasaran memungut kembali kertas itu. “biar aku simpan saja, perasaanku mengatakan kertas ini buka sembarang kertas”

“Terserah kau saja,” Jimin melanjutkan tugasnya ruang tengah kediaman mereka.

Selesai dengan acara beres-beres, Jimin dan Taehyung memilih untuk menjatuhkan tubuh mereka diatas kasur, tempat ternyaman yang mereka miliki disini.

“AHHHH.....” ucap Jimin lega

“Hyung, kau yakin ini hanya kertas biasa?” Taehyung masih sibuk mengamati lipatan kertas yang tadi dipungutnya.

“kau masih menyimpannya?” Jimin mengubah posisi tidurnya.

“HYYUUUUNNNGGG.....!!!” teriak si bungsu Jungkook, yang penuh semangat turut menjatuhnkan diri diantara Taehyung dan Jimin.

“Oh, kertas apa itu?”

“Entahlah” Taehyung memberikan kertas usang itu pada Jungkook.

Jungkook membolak balik kertas itu dan mengamatinya dengan sangat amat serius. Bahkan sesekali matanya menyipit lalu kedua alisnya bertaut. Ah sungguh bocah ini terlalu serius.

“Ah, Jungkook-ah apa kau tau maksud dari coretan itu?” tanya Taehyung

“Sudah ku bilang itu hanya coretan tak berguna lebih baik di buang saja” oceh Jimin

“tunggu dulu hyung. Ini seperti sebuah petunjuk” jawab Jungkook

“petunjuk katamu?” kompak, sekarang trio bocah itu berada dalam posisi duduk melingkar mengitari kertas keramat yang ditemukan oleh Taehyung.

“Ya, ini seperti sebuah petunjuk harta karun”

“Jungkookie, aku tahu usiamu masih muda dan daya imajinasimu memang tinggi, tapi bisakah kau berpikir rasional untuk saat ini?” kembali Jimin tidak mempercayai kertas tersebut.

“Sudah ku duga, ini bukan kertas sembarangan.” Kali ini Taehyung memasang wajah serius mengikuti apa yang Jungkook lakukan.

“terserah kalian sajalah” ucap Jimin malas.

“ck...emmmm....hyung coba lihat ini” Jungkook menunjukkan apa yang dimaksud dari coretan-coretan itu, jemarinya menjadi alat bantu dalam menjelaskan maksud dari coretan itu. Jungkook seolah menjadi seorang guru yang sedang menjelaskan pelajaran kepada muridnya, dan Taehyung hanya bisa manggut-manggut mengiyakan perkataan Jungkook, sementara Jimin yang semula tak tertarik menjadi penasaran dan akhirnya mengikuti apa yang di lakukan oleh Taehyung dan Jungkook.

Tiga bocah itu kini bersiap dengan segala peralatan berburunya. Sekop kecil, obeng, palu dan senter serta ember berukuran sedang oh ada lagi sebuah gergaji juga pisau lipat. Sudah lengkap bukan? Dan mereka bersiap untuk berburu harta karun. Kaki-kaki mereka mulai melaju menyusuri jalanan yang telah digambarkan oleh kertas itu. Sesekali mata mereka kembali terfokus ke kertas, mengamati setiap goresan tinta yang menjadi putunjuk mereka.

“Kau yakin ini jalannya?” Jimin mulai ragu

“Aku yakin hyung” perhatian Jungkook kembali terpusat pada kertas yang dia pegang.

“Eummm tapi kookie, inikan jalan menuju rumah kita” Taehyung juga merasa ragu.

Memang, setelah hampir setengah jam mereka berjalan mengikuti alur yang digambarkan di peta buta itu dan kini mereka kembali ke jalan semula dimana mereka memulai petualangan konyol ini.

“sudahlahlah hyung ayo kita hitung sama-sama” ajak Jungkook, lalu mereka bersama-sama menghitung jumlah langkah yang harus mereka tempuh.

“Tunggu dulu, ini kan ruang penyimpanan barang-barang” interupsi dari Jimin, namun Jungkook tetap saja tidak peduli dan Taehyung melirik sinis ke arah Jimin seolah berkata diamlah, dan ikuti saja.

Pintu bercat coklat itu terbuka dan TARAAAA....ruangan yang penuh sesak itu menjadi akhir dari perjalanan mereka.

“Hyung!” teriak Jungkook

“Ada apa?” Taehyung mendekat sedangkan Jimin memutar bola matanya malas lalu mendekat ke arah Jungkook.

“Ini, kotak kayu berwarna coklat.” tunjuk Jungkook setelah membaca tulisan di kertas petunjuk itu.
“Baiklah, ayo kita cari!” ucap Taehyung semangat.

“Park Jimin apa yang kau lakukan? Ayo cepat cari!” Jungkook memerintah Jimin dengan seenaknya.

“Yak apa kau bilang? Awas kau ya!”

“Jangan marah....” Jungkook melancarkan aksinya untuk meredam kemarahan hyungnya yang satu ini.

“Ish...aarrrghhh” kesal Jimin

“sudahlah ayo kita cari saja” Taehyung menarik tangan Jimin. Terpaksa Jimin juga ikut sibuk mencari kotak coklat yang dimaksud Jungkook.

Ruangan yang semula rapi sekarang errr sudah tak nampak rupa lagi, benar-benar berantakkan seperti terkena tornado. Hanya dalam waktu 10 menit ketiga bocah itu berhasil membuat ruangan yang rapi menjadi sebuah replika dampak kedahsyatan tornado.

“KETEMU...!” teriak Jungkook senang.

“Ya....ayo kita buka!” Taehyung tak sabar. Mata mereka berbinar, seperti seorang anak kecil yng mendapatka es krim.

“MWOYA...?!” teriak kesal mereka bertiga.

“Apa-apaan ini?” Jimin tak tahan lagi.

“Hyung inikan” Jungkook menunjukkan sesuatu kepada Jimin.

“BWAHAHAHAHAHAHAHAHA.....!!!!” Jungkook dan Taehyung tertawa puas dan Jimin hanya bisa dia kesal, dia merasa benar-benar di bully oleh dua adiknya.

“Jungkook-ah lihatlah yang ini juga” Taehyung juga menunjukkan sesuatu.

“inikan...BWAHAHAHAHAHAHAHA” kali ini Jimin dan Jungkook yang tertawa puas. Tertawa dan terus tertawa, ketiga bocah itu tertawa puas di dalam ruangan itu. Seluruh ruangan dipenuhi oleh gelak tawa dan candaan serta ejekkan, tapi dengan itu mereka bisa tertawa lepas melupakan sedikit penatnya aktifitas mereka.

Setelah berjalan mengitari kompleks rumah mereka, belok ke kiri lalu kekanan, berputar-putar kesana kemari, hingga akhirnya kembali ke rumah, dan harta karun yang mereka anggap justru ada di rumah mereka sendiri. Setelah menemukan harta karun itu mereka kesal dan merasa konyol karena dibodohi tapi semuanya kini berakhir dengan tawa lepas dari mereka. Hah....sungguh konyol. Tapi itulah mereka.

Meanwhile...

“Jin hyung apa kau lihat kertas yang ku selipkan disini?” tanya Hoseok.

“Tidak, apakah kertas itu....” Seokjin merasa tahu apa yang di maksud Ho seok karena memang merekalah yang membuat coretan diatas kertas yang hilang itu.

“Ya...kenapa kau ceroboh sekali! Ayo kita cari bisa gawat kalau sampai seseorang menemukannya” panik Seokjin, dan tanpa ba bi bu lagi Seokjin dan Hoseok mencari kertas itu ke segala penjuru.

Setelah 15 menit dan mereka belum berhasil menemukannya juga.

“Hyung, bagaimana?” Hoseok pasrah. Seokjin menggerakkan bola matanya, memberikan kode agar mencarinya ke tempat penyimpanan yang hanya mereka yang tahu.

“YAAAA.....APA YANG KALIAN LAKUKAN....?!” Teriak Hoseok dan Seok jin bersamaan ketika mendapati ketiga adiknya duduk bersimpuh diantara kekacauan yang telah dibuat dan mereka justru tertawa senang.

“HYUNG...KAU...BWAHAHAHAHAHAHAHA” bukannya takut, Jimin, Taehyung dan Jungkook justru tertawa sambil menunjukkna lembaran-lembaran foto masalalu mereka. Foto-foto diamna wajah konyol mereka masih belum terpoles oleh make up, foto dengan pose jadul dan gaya yang benar-benar ketinggalan jaman.

“YA....KALIAN!” Hoseok menggulung lengannya lalu mengejar mereka, memberikan pelajaran bagi mereka. Dan Seokjin, dia menghela nafas panjang, dia terlalu lelah jika harus memarahi ketiga bocah itu.

“EOMAAAAAA......” teriak Jimin, Jungkook, dan Taehyung sambil berlali menghindari amukan Hoseok.

End

Dan itulah cerita absurd dari Yeonhwa yang berasal dari potongan cerita seri doraemon, (karena Yeonhwa memang penggemar berat dari kucing bulat berwarna biru yang selalu nongol di tipi tiap minggu) tentunya dengan tambahan beberapa khayalan aneh. Mohon kritik dan sarannya ya.

Thanks a lot dear ^^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar